Apakah begadang bisa menyebabkan kenaikan berat badan?

begadang

  Sebagian orang mungkin merasa waktu 24 jam sehari tidak cukup untuk menyelesaikan banyak kegiatan. Mahasiswa dan pelajar biasanya sering begadang hingga berjam-jam untuk menyelesaikan tugas. Bahkan ada yang tidak tidur hingga berhari-hari. Jika terlalu sering dilakukan dan menjadi kebiasaan, begadang bisa memberikan efek buruk pada tubuh. Kekurangan waktu tidur bisa membuat kesehatan fisik dan mental terganggu. Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), durasi tidur yang kurang bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes hingga gangguan jantung. Selain dua gangguan kesehatan tersebut, begadang hingga kurang waktu tidur menimbulkan efek buruk lainnya.

  Menurut Youdics, Apakah begadang bisa menyebabkan kenaikan berat badan?

Begadang pastinya menyebabkan waktu tidur seseorang jadi berkurang. Kurang tidur dapat berdampak negatif pada tubuh dan pikiran manusia, seperti mempengaruhi konsentrasi dan merusak kemampuan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan memori, belajar, pertimbangan logis, dan penghitungan matematis. Selain itu, gangguan tidur juga dapat menyebabkan kelelahan pada siang hari dan mempengaruhi status fungsional dan mutu hidup (Putri, Nasrul, dan Masri, 2015).

Berty (2020) mengemukakan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya tingkat produktivitas, berkurangnya energy, dan dapat menyebabkan seseorang lebih mudah marah. Beliau juga menyampaikan hasil penelitian yang dilakuan oleh King’s College of London dan Vrije University of Amsterdam pada tahun 2016, bahwa kurang tidur akan menyebabkan kita mengkonsumsi lebih banyak kalori pada hari berikutnya.

Berdasarkan jurnal yang ditemukan, pengurangan durasi tidur menurunkan kadar leptin dan meningkatkan kadar ghrelin sehingga merangsang nafsu makan dan meningkatkan kemungkinan terjadinya obesitas pada manusia. Pada tahun 2001 para peneliti menemukan bahwa tidur kurang dari 6 jam per malam meningkatkan kemungkinan obesitas. Pada tahun 2002, sebuah studi dari 1,1 juta orang menemukan bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) meningkat ketika waktu tidur berkurang di bawah 7 sampai 8 jam (Putri, Nasrul, dan Masri, 2015).

Namun hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novziransyah dan Daulay (2018). Dalam penelitiannya, mereka meneliti hubungan waktu tidur dengan kelebihan berat badan pada mahasiswa dan staf pengajar FK UISU. Dan hasil dari penelitian tersebut adalah tidak terdapat hubungan bermakna antara durasi waktu tidur dengan kelebihan berat badan pada mahasiswa dan juga staf pengasar FK UISU.

Berdasarkan informasi di atas, dapat dikatakan memang benar adanya tidur yang kurang akan menyebabkan gangguan regulasi hormon leptin dan ghrelin yang berdampak pada pengaturan nafsu makan dan jumlah kalori asupan makanan. Namun menurut aku kenaikan berat badan yang disebabkan oleh begadang dapat terjadi tergantung dengan individunya masing-masing. Kenaikan berat badan dapat terjadi jika orang tersebut memilih untuk snacking malem-malem agar matanya tetap terjaga dan biar gak laper. Tetapi ada juga orang yang begadang tanpa mengonsumsi makanan, dan jika merasa lapar, mereka lebih memilih untuk menahannya atau mengonsumsi sesuatu seperti buah untuk mengganjel perut mereka, dibandingkan makan makananan berat atau snack yang memiliki kadar kalori yang tinggi.

Referensi

Berty. 2020. Ini Hubungan Begadang dengan Kenaikan Berat Badan Menurut Ahli. (online) di https://www.liputan6.com/global/read/4290304/ini-hubungan-begadang-dengan-kenaikan-berat-badan-menurut-ahli

Novziransyah dan Daulay. 2018. Hubungan waktu tidur dengan kelebihan berat badan pada mahasiswa dan staf pengajar FK UISU. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik. Vol. 6, No. 1.

Putri, Nasrul, dan Masri. 2015. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 4, No.1.

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Setiap orang memerlukan tidur yang cukup untuk dapat melakukan kegiatan secara optimal di kemudian hari. Manfaat dari tidur itu sendiri adalah untuk mengistirahatkan tubuh, sehingga setiap orang pasti membutuhkannya. Tidur memiliki beberapa dampak positif yaitu, memperbaiki sel rusak, meningkatkan daya ingat, mencegah penyakit, meningkatkan energi, dan mencegah stress. Oleh karena itu setiap manusia harus mendapatkan hasil istirahat yang maksimal agar mendapatkan kualitas tidur yang baik (American Pillo, 2015). Pada wanita, yang tidur sebanyak 6 jam atau kurang dari jumlah tersebut setiap malam memiliki peluang 62% lebih besar terkena kanker payudara, dibanding mereka yang tidur sebanyak 7 jam. Kurangnya jam tidur telah terbukti dapat mengakibatkan siklus hormon dan metabolisme menjadi tidak seimbang (Green, 2012). Kebiasaan inilah yang sering kita sebut sebagai begadang.

Begadang adalah keadaan seseorang berjaga tidak tidur sampai larut malam. Berbeda dengan insomnia, insomnia adalah masalah kesehatan dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur, terutama tidur malam hari. Jika dilakukan sesekali saja tidak masalah. Namun jika terlalu sering, ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa saja terjadi. Beberapa di antaranya adalah penurunan daya ingat, berat badan, kehidupan seksual, serta kesehatan. Kurang tidur bukanlah hal yang bisa disepelekan begitu saja. Normalnya seseorang memiliki waktu tidur selama 7–9 jam per hari. Jika kurang, berikut ini bahaya yang akan muncul:

  • Sulit Konsentrasi
  • Munculnya penyakit serius, seperti stroke, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dll.
  • Penurunan produksi hormon
  • Berisiko memicu obesitas

Jadi, begadang berkaitan erat dengan pertambahan berat badan, dikarenakan saat kita kurang tidur, terjadi peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan. Kemudian tidur larut malam membuat kita berpeluang lebih besar untuk mengonsumsi makanan ringan di malam hari sehingga menambah timbunan kalori di dalam tubuh. Serta umumnya pilihan makanan kita pada saat begadang adalah camilan seperti gorengan daripada makanan sehat seperti buah.

Referensi

American Pillo. (2015). Yuk Ketahui Manfaat Utama Tidur Normal. Diambil dari: http://americanpillo.com/tidur/yuk-ketahui-manfaat-utama-tidur-normal-3/.

Green, W. (2012). 50 Hal Yang Bisa Anda Lakukan Hari Ini Untuk Mengatasi Insomnia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Yogis, N., Putra, P., Tania, M., & Iklima, N. (2017). Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja. Jurnal Sketsa, 4(2), 53–60. Iklan Layanan Masyarakat, Begadang, Infografis.

Saya setuju karena begadang menyebabkan diri kita menjadi kurang tidur. Dari artikel yang saya baca di dictio, kurang tidur menyebabkan rasa lapar meningkat sehingga kita kesulitan untuk mengontrol nafsu makan dan mengendalikan berat badan.

Dengan begitu, begadang dapat membuat kita merasa lapar dan ingin makan. Pasti kita pernah merasa lapar di tengah malam ketika kita sedang begadang. Oleh karena itu, tidur yang cukup dapat menjaga berat badan agar tetap ideal.

Kebiasaan begadang merupakan salah satu faktor risiko naiknya berat badan. Melansir Sleep Foundation, penelitian dari Northwestern Medicine AS mengungkapkan, orang yang suka begadang cenderung mengonsumsi asupan 248 kalori lebih banyak setiap hari. Menurut studi, orang yang suka begadang mengkonsumsi sayur dan buah setengah bagian lebih sedikit dari orang yang punya jam tidur normal. Selain itu, kebiasaan begadang juga mendorong orang untuk mengonsumsi makanan cepat saji dan mengonsumsi minuman tinggi kalori seperti minuman manis dan soda. Saya setuju jika begadang dapat membuat kenaikan berat badan.

Source

health/kompas.com

Topik yang menarik untuk di bicarakan ada sebab dan akibat yang samlaisampai Saat ini dipertanyakan. Ada sebagian orang yang sering begadang namun malah kehilangan berat badan berbeda dengan yang lainnya begadang justru menyebabkan berat badan tak terkendali. Sebetulnya begadang atau tidak kembali ke diri tiap orang, jika begadang dan masih terus makan tak ayal berat badan akan naik Secara dratis. Namun kebanyakan ketika seseorang sedang begadang hanya ada 2 hal yang di lakukan jika tidak merokok kemungkinan besar mengobrol sambil menikmati camilan ringan hingga lupa tuk berhenti meski mata tak lagi terang.
Kebiasaan ini juga menimbulkan reaksi berantai pada tubuh. Jika bukan Hati/Ginjal/lambung yang hancur duluan atau bisa jadi hancur berbarengan.

Setuju memang terkadang Saat begadang kita sering lupa haluan, lupa kapan berhenti makan dan mengistirahatkan badan setelah penat bekerja seharian.

Begadang memang hal yang sering dilakukan oleh banyak orang. Terlebih orang-orang yang memiliki tugas dalam pendidikannya dan pekerjaannya. Mereka akan mengorbankan waktu tidurnya demi mengerjakan tugas tersebut. Atau mungkin sebagian orang yang gemar bermain game di malam hari. Beberapa pendapat menyatakan bahwa begadang menyebabkan kenaikan berat badan. Hal itu dapat terjadi diantaranya karena:

  1. Tubuh mengalami penurunan pembakaran kalori
  2. Ngemil di waktu malam hari
  3. Merasa memiliki waktu senggang dan banyak untuk makan berlebih