Apakah arti, makna dan hakikat Ramadhan itu?

image

Ramadhan secara leksikal berarti panas yang menyengat, panasnya batu, intensitas sinar matahari. Juga dikatakan bahwa ramadhan diambil dari asal kata “harr” yang artinya adalah kembali dari gurun menuju kota. Apakah arti, makna dan hakikat Ramadhan itu?

Secara teknis ramadhan adalah nama bulan ke-9 bulan Hijriah, bulan-bulan Islam dan bulan turunnya al-Quran. Imam Sajjad As ketika mendeskripsikan bulan Ramadhan bersabda, “Segala puji bagi Allah yang menjadikan di antara jalan-jalan itu bulannya bulan Ramadhan, bulan puasa, bulan Islam, bulan kesucian, bulan pembersihan, bulan menegakkan salat malam, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagi petunjuk bagi manusia dan penjelasan, petunjuk dan pembeda.”

Oleh itu, dapat dikatakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan kesucian, bulan untuk menempa diri menuju akhlak-akhlak Ilahi. Hakikat dan batin Ramadhan adalah mencapai pertemuan dengan Tuhan, membebaskan dari ego insani, hawa nafsu hewaninya dan melahirkan ego-Ilahi.

Hakikat Bulan Ramadhan


1. Syahrul ‘Ibadah (Bulan Ibadah)

Penamaan ini bukan berarti bulan yang lain bukan bulan ibadah. Dinamakan demikian kuantitas ibadah umat Islam pada bulan Ramadhan berlipat kali banyaknya dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Jadikan bulan ini untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan memperbanyak ibadah. Jangan lewatkan detik-detik Ramadhan tanpa nilai ibadah. Jika pada bulan-bulan lain kita masih jarang melaksanakan ibadah sunnah, di bulan ini kerjakan semuanya. Jika sebelumnya kita sudah biasa mengerjakan amalan sunnah, tambahkan.

2. Syahrul Qur’an (Bulan Al-Qur’an)

Disebut demikian karena Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan.
Firman Allah : (Al-Baqarah : 185)
Dan pada bulan ini umat islam dianjurkan membaca Al-Qur’an lebih banyak daripada biasanya, sebagimana dilakukan Rasulullah. Pada bulan Ramadhan, setiap malam Rasulullah tadarus Qur’an dengan dibimbing malaikat Jibril.

3. Syahrur Rahmah (Bulan Rahmat)

Pada bulan ini Allah menurunkan banyak rahmat. Siapa yang tidak mendapat rahmat pada bulan Ramadhan maka orang itu termasuk orang yang celaka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah meliputi kalian di dalam bulan tersebut, rahmat diturunkan, dosa-dosa dihapuskan, dan doa-doa dikabulkan. Allah melihat kalian semua berlomba-lomba di dalam bulan ini, maka Dia merasa bangga terhadap kalian dan para malaikat. Maka perlihatkanlah segala macam kebaikan diri kalian di hadapan Allah. Sebab orang yang celaka adalah orang yang terhalang mendapatkan rahmat Allah pada bulan tersebut.” (Riwayat Ath-Thabrani)

4. Syahrul Mubarak (Bulan Keberkahan)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa seseungguhnya Rasulullah SAW bersabda :

“Ketika datang bulan Ramadhan : Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu.” (HR. Ahmad, Nasai, dan Baihaqy)

5. Syahrul Maghfirah (Bulan Ampunan)

Allah sangat senang memberikan pengampunan kepada orang yang berpuasa, sebagaimana firman-Nya : (Al Ahzab : 35)
Rasulullah bersabda :

“Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan penuh harap (pahal), maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang.” (HR. Bukhari & Muslim)

6. Syahrut Tarbiyah (Bulan Pendidikan)

Disebut demikian karena pada bulan ini kaum beriman melakukan pendidikan terhadap seluruh dimensi kehidupannya, mulai dari nafsu, hati, fisik, ibadah, keluarga, masyarakat, ilmu, dan lain-lain. Di samping itu juga karena Al-Qur’an diturunkan di bulan ini, dan ayat yang pertama adalah iqra, yang menyuruh kita banyak membaca dan belajar.

7. Syahrul Jihad wal Falaah (Bulan Jihad dan Kemenangan)

Ini karena di bulan Ramadhan kita harus bermujahadah untuk melawan musuh yang paling berat yaitu hawa nafsu. Di samping itu juga karena dalam sejarah tercatat, kaum Muslimin banyak melakukan peperangan di bulan Ramadhan dan memperoleh kemenangan. Misalnya perang Badar dan penaklukan kota Makkah.

8. Syahrush Sabar (Bulan Kesabaran)

Rasululullah SAW bersabda :

“Puasa itu separuh dari kesabaran.” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah juga bersabda :

“Puasa itu perisai. Maka jika orang sedang berpuasa, janganlah berkata keji dan ribut-ribut. Kalau ada orang lain yang mencaci-maki dan mengajak berkelahi, maka katakanlah kepadanya, ‘Aku sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari & Muslim)

9. Syahrul-Judd (Bulan Kemurahan)

Setiap muslim dianjurkan memperbanyak bersedekah pada bulan Ramadhan, sebagaimana dianjurkan dan dilakukan Rasulullah.

Anas ra. Menyampaikan, ditanyakan kepada Rasulullah, “Sedekah manakah yang paling utama?” Jawab Rasulullah, “Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi).

(Sumber : majalah Hidayatullah edisi Oktober 2005)