Apakah ada tips agar tidak mudah marah?

Saya adalah orang yang mudah meluap-luap. Jika saya senang, saya sangat senang, kadang jika sedih, saya akan sering melamun dan stress hingga jatuh sakit. Bahkan saat marah pun saya seperti orang yang kesetanan :sweat_smile:

Saya tidak ingin menyinggung perasaan orang lain jika saya terlanjur marah dan mencak-mencak. Kira kira apakah anda punya tips and trick agar orang yang tempramen seperti saya tidak mudah marah?

Thanks b4 :grinning:

1 Like

Emosi dan perasaan bergantung pada pribadi masing masing individu, bagaimana kita tumbuh besar, lingkungan tumbuh besar, persepsi, kepercayaan, pengalaman masa lalu dan masih banyak lagi faktor lainnya.

Ya, sudah pasti masing masing dari kita punya kemampuan untuk mengontrol perasaan dan emosi. Memang tidak mudah menahan perasaan yang meluap-luap dalam diri kita, akan tetapi jika berlatih sesering mungkin dengan niat yang besar, bisa dipastikan kita bisa memfokuskan pikiran kita dan mengendalikan emosi.

Bagaimana caranya?

Meditasi

Ada banyak cara untuk melatih pikiran kita, sebagai contoh adalah mengontrol perasaan negatif seperti marah, frustasi dan dongkol dengan cara bermeditasi. Seseorang bisa saja akan mengalami stress dan tekanan yang berat ataupun mudah sekali merasa tidak nyaman oleh seseorang atau sebuah situasi.

Masalah seperti ini boleh jadi adalah kesempatan bagus untuk berlatih meditasi. Dari waktu ke waktu, perasaan negatif ini dengan sendirinya akan terus berkurang efeknya jika kita mempraktekkan rutinitas meditasi.

Bukan berarti kita tidak lagi merasakan energi negatif yang muncul, namun lebih mengarah kepada kontrol emosi kita. Jika diilustrasikan, kita akan merasa tidak perlu bersusah payah menguras tenaga hanya untuk marah-marah, merasa jengkel ataupun frustasi.

Dengan mengalirkan perasaan negatif menjadi positif melalui meditasi, kita juga bisa belajar:

  1. Cara menghentikan munculnya emosi tertentu (marah, jengkel)
  2. Memunculkan emosi positif secara sadar dan terarah.
  3. Mengubah emosi.
    Sebagai contoh, jika kita bangun tidur pagi hari dan merasa jengkel karena harus masuk kuliah atau kerja pagi, bisa diubah menjadi rasa semangat untuk menjalani aktivitas hari itu. (Cara ini membutuhkan teknik yang tepat)
  4. Menempatkan emosi di waktu tertentu. Contoh ilustrasi, jika seseorang mengatakan sesuatu atau menyampaikan berita yang buruk, tentu kita akan memulai aktivitas dengan mood yang jelek, entah marah, sedih atau jengkel. Tapi ada cara cara efektif untuk mengontrol emosi kita sehingga bisa menjalani kerja dengan tenang dan produktif. Kita masih bisa kembali β€œmengambil” emosi yang sempat tertinggal tadi sepulang kerja untuk diatasi dikemudian waktu.
  5. Jika emosi negatif melonjak dan tidak tertahankan, kita bisa belajar untuk menjadi tenang dan mengendalikannya secara cepat.
    Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa kita harus paham jika pengendalian emosi dan menjadi cerdas secara emosional intinya belajar bagaimana sebuah emosi tidak perlu mengendalikan perangai kita dan emosi apapun yang datang, kita selalu memiliki pilihan akan bagaimana seharusnya kita menyikapi dan merespon emosi tersebut.

Pengendalian lewat kepercayaan.

Selain bisa dikontrol, emosi dan perasaan juga dapat dimanipulasi. Inilah yang harus kita pelajari serta waspadai.

Agama secara luas tentu menentukan bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu dan kebanyakan dari emosi tersebut berbuah positif. Sebagaimana dalam agama Islam mengajarkan akhlak (budi pekerti), dalam agama Kristen mengajarkan cinta, agama Buddha dengan dharma, serta agama-agama lain yang mengajarkan mental positif.

Secara kontradiktif, para ekstrimis agama khususnya organisasi teroris bisa memanipulasi emosi seseorang untuk kepentingan mereka sendiri. Sebagai contoh, perekrutan anggota teroris dimulai dari remaja remaja naif yang belum bisa mengendalikan emosi mereka. Teroris memanfaatkan emosi yang tidak terkontrol tersebut untuk menghasut mereka dengan tujuan tujuan dan mengisi otak mereka dengan mindset terorisme dalam kedok agama yang diputar balikkan.

Dengan mengontrol emosi kita, banyak hal yang bisa kita perbaiki, hidup menjadi lebih positif dan produktif tanpa harus menghabiskan tenaga percuma. Yang perlu diingat adalah cara kita merespon emosi yang meluap dan bagaimana eksekusi reaksi kita adalah kunci utamanya.

1 Like

Saya mencoba menjawab berdasarkan pengalaman saya. Saya juga punya teman yang sedikit pemarah seperti yang anda jelaskan :grin:, jadi setidaknya saya bisa menambahkan ide untuk anda.

Seperti yang dikatakan @Dwika masing - masing individu memiliki kapasitas masing - masing dalam mengontrol sebuah amarah. Dan memang satu car yang terbaik adalah berlatih. Namun, bagaimana caranya? Berikut tipsnya:

  • Mengerti bahwa marah tidak baik untuk kesehatan

Amarah dapat memicu sebuah penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung. Amarah yang menggebu - gebu sangatlah tidak baik, redakan emosi dan tenangkan diri.

  • Datangi sumber yang membuat anda marah

Ini bertujuan untuk dapat menyelesaikan masalah yang membuat anda marah. Kebanyakan orang beranggapan bahwa ketika mereka hendak menenangkan diri, mereka hanya perlu jauh dari sumber amarah tersebut, nyantanya tidak. Kita perlu menyelesaikan apa yang menjadi sumber dari amarah kita, tuntaskan dan hadapi sumber tersebut dengan lapang dada, jangan berlari dan bersembunyi dari hal tersebut.

  • Biasakan untuk menerima keadaan

Setiap saat pasti kita dihadapkan dengan situasi yang berbeda. Yang perlu kita lakukan adalah bisa berbaur dan beradaptasi dalam setiap situasi dan keadaan. Kemampuan menganalisa suatu kondisi disini sangat penting. Jadi, ketika anda marah, redamlah amarah tersebut, dan terimalah keadaan saat itu.

Tidak ada orang yang melarang kita untuk marah. Marah adalah kondisi yang cukup normal. Namun, jika anda sampai menggebu - gebu, dipendam di hati, terbawa hingga tidur dan lain sebagainya, itu yang membuat amarah buruk bagi kita. Gunakan amarah sebagaimana mestinya.

Seperti itu ide dan tips dari saya, semoga bermanfaat. :blush:

2 Likes

Beberapa tips agar tidak mudah marah:

1. Jangan terlalu menahan diri. Banyak orang yang menahan diri dan berusaha untuk terlihat biasa saja seperti tidak ada masalah, meskipun dalam hati sangat kecewa maupun kesal. Tapi sayangnya, amarah mirip dengan tangis, yang semakin ditahan justru akan menimbulkan efek-efek negatif yang lain. Semakin kamu melawan amarahmu, maka semakin jadi amarahmu. Terlalu sering menahan diri menurut kesehatan pun tidak baik. Karena tekanan darahmu akan meningkat. Meskipun begitu, sering melepaskan emosi juga bukan menjadi solusi yang tepat. Karenanya, kamu harus pintar-pintar mengatur emosi. Kapan saatnya kamu boleh marah, kapan saatnya kamu tidak perlu berteriak dan menaikkan nada suaramu.
2. Jangan curhat. Banyak orang yang curhat ketika kesal. Tapi ternyata hal ini justru seperti menyiram api dengan minyak tanah. Sering kali temanmu justru membuat amarahmu semakin meningkat, mereka kadang akan menambah-nambahkan sesuatu yang tidak perlu untuk lebih menambah amarahmu. Sebaiknya kamu tidak usah curhat kepada teman. Tapi cobalah untuk menenangkan diri dan berbicara langsung kepada orang yang bersangkutan. Selesaikanlah masalah hingga tuntas.
3. Berpikir positif. Cara lain yang juga tepat adalah berpikir positif dan introspeksi diri sendiri. Jangan langsung marah dan menyalahkan orang lain. Cobalah untuk memposisikan dirimu sebagai orang lain. Selain itu, siapa yang tahu kalau penyebab amarahmu justru karena kesalahanmu sendiri? Makanya jangan langsung marah. Pastikan dulu duduk perkaranya dan selesaikan dengan cara baik-baik.

Referensi : Bintang.com

2 Likes

Menurut opini dari saya,

Bersabar
Menurut saya, dengan menanggapi segala hal dengan cara bersabar adalah cara yang efektif, namun terkadang juga susah untuk dilakukan ketika ada suatu hal yang membuat kita meluap dan membuat kesabaran kita habis.

Jangan berkata apapun
Ketika kita sedang marah, cenderung kita akan mengatakan kata apa saja yang kita pikirkan saat sedang marah, dan cenderung kata tersebut berkonotasi yang kasar dan kurang enak didengar. Jika kita sedang marah, cobalah untuk diam dan mengacuhkan setiap sumber yang membuat anda kesal dengan bersabar.

Saya sedikit kurang setuju terhadap opini dari @sabdanormanhayat terhadap poin yang menjelaskan tentang

Curhat
Menurut saya, curhat dengan orang terdekat akan membuat emosi kita menjadi sedikit lebih reda. Carilah orang terdekat yang menurut anda bisa mendengarkan keluhan anda. Orang tua, pacar, sahabat, atau siapapun itu. Selain itu, dengan curhat, juga dapat meningkatkan kesehatan anda.

Referensi

2 Likes