Smart City terus meningkat, membawa serta tantangan dan kesempatan bagi tim TI.
Apa itu Smart City?
Menurut Gartner, sebuah kota yang cerdas adalah “wilayah perkotaan di mana banyak sektor bekerja sama untuk mencapai hasil yang berkelanjutan melalui analisis pembagian informasi real-time kontekstual antara informasi spesifik sektor dan teknologi operasional.”
Kota Pintar adalah kota yang mendapatkan informasi melalui penggunaan teknologi.
Di seluruh dunia, kota-kota cerdas mulai menggunakan teknologi nirkabel untuk mengumpulkan data yang akan membantu pemerintah membuat keputusan kebijakan yang lebih cerdas, menurut National Geographic.
Santander, Spanyol, telah memasang 12.000 sensor IBM di jalan-jalan kota mereka. Chicago melengkapi tiang lampu dengan sensor lingkungan. Dublin-berniat membangun dirinya sebagai pemimpin di dunia teknologi - telah bermitra dengan Intel untuk melapisi jalan-jalannya dengan sensor untuk mengumpulkan data dari segala hal mulai dari kualitas udara hingga tingkat kebisingan.
Seperti catatan Cradlepoint, ukuran dan cakupan sebuah kota menyajikan kemungkinan tanpa batas untuk jenis data yang dapat dikumpulkan melalui teknologi nirkabel.
Peluang: Lingkungan, Transportasi, dan Segalanya di Antara
Dublin berencana untuk fokus mengumpulkan data lingkungan pada awalnya, namun berharap dapat memperluas kegunaan teknologi di masa depan.
Sensor bisa melacak jalan mana yang telah dibajak setelah terjadi badai salju, memantau kekuatan dan integritas infrastruktur publik (seperti bangunan dan jembatan), atau memberikan pembaruan real-time pada suhu bangunan untuk mengurangi emisi.
Data yang dikumpulkan dari jalan dan persimpangan dapat memperbaiki kondisi lalu lintas atau bahkan membantu petugas operator mengidentifikasi kecelakaan untuk mendapatkan respons darurat yang lebih cepat.
Dengan alat ini, ada banyak pilihan tanpa henti untuk mengetahui teknologi nirkabel yang luas di kota-kota di seluruh dunia.
Ada yang khawatir bahwa pemerintah bisa menjadi lebih seperti Big Brother, dengan mata digital mengintip dari segala penjuru. Yang lain mempertanyakan apakah informasi yang dikumpulkan benar-benar akan baik untuk kehidupan sehari-hari warga biasa. Tapi penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana kota berencana untuk mempertahankan infrastruktur TI dari jaringan besar tersebut.
Kota Pintar Butuh Orang Pintar
Teknologi nirkabel ini tidak bisa beroperasi dengan sendirinya, dan kemunculan kota-kota yang lebih cerdas bisa merevolusi dunia TI-jika kita siap untuk itu.
Kota yang lebih cerdas akan menyajikan banyak pertanyaan, kekhawatiran, dan kemungkinan menarik yang bahkan belum pernah dipertimbangkan. Skala kota, dibandingkan dengan bisnis tunggal, akan memerlukan pengelolaan sumber daya pada tingkat yang sama sekali baru. Semua potongan individual dari sistem kota cerdas perlu diintegrasikan dan mudah diakses.
Kota cerdas juga akan membuka lebih banyak peluang untuk cloud, dan kekhawatiran pengelolaan kapasitas akan meningkat seiring dengan perkembangannya.
Dengan banyaknya sistem penting yang mengirim data, kegagalan bahkan salah satunya bisa menjadi bencana besar. Pertimbangkan sistem angkutan umum yang mengandalkan sensor IoT, misalnya. Downtime bukan lagi konsekuensi yang dapat diterima dari kelebihan data saat kehidupan menggantung dalam keseimbangan.
Evolusi kota yang lebih cerdas menghadirkan banyak peluang dan tantangan bagi pemerintah daerah dan profesional TI. Seiring kota menjadi lebih bergantung dari teknologi sebelumnya, profesional TI akan lebih penting secara eksponensial.