Apakah ada hubungannya antara Radang Gusi (Gingivitis) dengan Kehamilan?

Gingivitis adalah Inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan lunak di sekitar gigi atau jaringan gingiva (Nevil, 2002).

Apakah ada hubungannya antara Gingivitis dengan Kehamilan ?

Gingivitis kehamilan adalah gingivitis yang sering terjadi pada ibu hamil biasanya di tandai dengan gejala gingiva yang cenderung mudah berdarah, baik karena iritasi mekanis maupun secara spontan, gingiva biasanya mengalami perubahan warna menjadi merah terang sampai merah kebiru-biruan dan konsistensi gingiva bebas dan gingiva interdental adalah lunak gingiva mudah tercabik (Wirayuni, 2003).

Walaupun kebersihan rongga mulutnya baik, namun pada gusi dapat terlihat adanya kemungkinan berdarah setelah menyikat gigi atau setelah suklus di probing, hal ini menunjukkan bahwa faktor hormon estrogen dan progesterone yang mengalami peningkatan selama kehamilan sehingga dapat menimbulkan inflamasi gingivitis kehamilan, selain itu disarankan agar wanita hamil perbanyak makan makanan yang mengandung vitamin C yang dapat membantu mengurangi gingivitis kehamilan.

Gingivitis kehamilan biasanya memperlihatkan adanya peningkatan intensitas sejak bulan kedua sampai bulan kedelapan dari kehamilan, dan menurun pada bulan kesembilan. Menurut Wirayuni (2003), peningkatan gingivitis kehamilan dapat dibagi dalam dua periode yaitu, selama trimester pertama, saat terjadinya produksi berlebihan dari gonadotropin dan selama trimester ketiga, saat tingkat estrogen dan progesteron paling tinggi. Pada trimester ketiga ini, gingivitis kehamilan terjadi paling parah.

Menurut Herijulianti (2005), dalam upaya penanggulangan gingivitis mencakup 3 aspek yaitu, upaya promotif dengan cara dokter gigi ataupun perawat gigi memberikan informasi tentang kesehatan gigi, memberikan informasi dan pengarahan tentang teknik – teknik pengontrolan plak, serta mendidik pasien agar pasien mengetahui cara – cara menjaga kebersihan mulutnya.

Upaya preventif dengan cara menjaga oral hygiene dan memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Dental flosh atau benang gigi merupakan cara yang akhir – akhir ini mulai banyak di perkenalkan, dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela – sela gigi.

Upaya kuratif (pengobatan) dilakukan dengan cara: scaling dengan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan karang gigi, kuretase merupakan tindakan pembersihan periodontal pocket yang berisi banyak sisa makanan maupun kuman untuk mencegah peradangan lanjut, kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.

Sedangkan kumur-kumur antiseptic yang sering di gunakan adalah Chlorhexidine 0,20%, dan antibiotik digunakan apabila terbukti keterlibatan kuman baik secara klinis maupun mikrobiologis, maka antibiotic mutlak diperlukan. Kemudian di bantu konsumsi vitamin dan nutrisi seperti buah dan sayur untuk mengembalikan kesehatan gusi.

Perlu di ingat bahwa penyakit gingivitis adalah kelainan yang berawal dari plak sehingga kunci sukses dalam upaya preventif adalah control plak. Dengan mengabaikan control plak, tindakan preventif maupun terapi secanggih apapun umumnya akan kurang berhasil.