Apabila istri atau putri keluar rumah tanpa mengenakan hijab apakah suami atau ayahnya juga berdosa?

Apabila istri atau putri keluar rumah tanpa mengenakan hijab apakah suami atau ayahnya juga berdosa?

Diriwayatkan dari Rasulullah Saw,

“Setiap pria yang rela istrinya berhias dan keluar rumah, maka pria itu adalah seorang duyuts (tidak memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami yang baik dan taat beragama). Dan barang siapa yang disebut sebagai duyuts maka ia tidak berbuat dosa. Bilamana seorang istri merupakan istri pesolek dan pengguna parfum, dan keluar rumah lalu suaminya ridha dengan apa yang dilakukan ini, maka sebagai ganti langkah yang ia ayunkan, akan dibangunkan bagi suaminya sebuah rumah di neraka.”

Bagaimanapun hjab merupakan bagian dari dharuriyat (hal-hal yang mesti dan pasti) dalam agama Islam dan wajib bagi setiap wanita Muslim untuk mengenakannya secara sempurna. Meninggalkan kewajiban berhijab berkonsekuensi hukuman berat bagi orang yang melakukannya, kecuali ia bertaubat di dunia ini dan menghiasi dirinya dengan hijab syar’i.

Kriteria kebahagiaan di akhirat dan masuk ke surga dalam pandangan al-Quran adalah iman dan amal saleh. Barang siapa yang beriman dan beramal saleh, bertakwa dan tidak melakukan dosa, sesuai dengan janji al-Quran maka ia akan masuk ke dalam surga dan akan abadi di dalamnya.

Contoh-contoh amal saleh telah dijelaskan dalam ayat-ayat al-Quran dan hadis; dengan demikian masalah hijab merupakan salah satu masalah yang pasti dalam agama dan contoh nyata amal saleh. Dalam ayat-ayat al-Quran dan riwayat ditegaskan bahwa mengenakan hijab tentu saja akan mendatangkan kebahagiaan dan kemenangan. Sekiranya seseorang tidak menaruh perhatian terhadap hijab maka hal itu akan mendatangkan azab yang pedih bagi yang melakukannya.

Meski riwayat ini sehubungan dengna ghairat (taat beragama) para suami terhadap para istrinya, namun hal ini tidak menunjukkan bahwa orang-orang lain seperti para ayah dan saudara-saudara boleh tidak memiliki ghairat. Tentu saja peran suami lebih besar ketimbang yang lain.

Dosa hanya ditulis ketika suami ridha dan rela dengan perbuatan dosa istrinya ini meski sebenarnya ia dapat mencegahnya namun ia tidak menaruh perhatian tentangnya.