Apa yang menyebabkan nyeri haid ketika menstruasi?

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.

Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.

Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari.

Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit.

Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.

###Siklus menstruasi

Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.

  • Fase menstruasi
    Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hal ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.

  • Fase pra-ovulasi
    Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.

  • Fase ovulasi
    Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.

  • Fase pascaovulasi
    Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

Menstruasi merupakan luruhnya endometrium, lapisan dinding rahim. Setiap bulan, rahim dipersiapkan untuk kehamilan dengan menebalnya dinding rahim yang penuh suplai darah bagi pertumbuhan janin.

Bila kehamilan tidak terjadi, tubuh akan mengalami menstruasi. Pada saat itu pembuluh darah terbuka, dan lapisan rahim luruh. Otot-otot rahim akan berkontraksi untuk mengeluarkan darah dan jaringan.

Ketika terjadi kontraksi ringan, biasanya seorang wanita akan mengalami sensasi kram perut bagian bawah karena darah akan dikeluarkan melalui rahim dan serviks sebelum melewati vagina.

Kontraksi tersebut dipicu oleh hormon prostaglandin. Kadar hormon ini yang tinggi akan membuat nyeri kram semakin terasa.

Kram perut biasanya lebih kuat pada hari pertama dan kedua masa haid, lalu semakin hari semakin berkurang sampai hari kelima.

Nyeri haid atau dysmenorrhea dibagi menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder.

  • Dysmenorrohea primer disebabkan oleh flutuasi hormonal dan seiring usia akan semakin membaik. Obat-obatan pereda nyeri golongan parasetamol atau ibuprofen biasanya efektif mengatasi nyeri tersebut.

  • Dysmenorrhea sekunder merupakan nyeri haid yang disebabkan oleh kelainan pada sistem reproduksi. Bukannya membaik, seiring bertambah usia skala nyerinya semakin memburuk.

Penyebab tersering Dysmenorrhea sekunder adalah karena endometriosis.

Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan yang mirip dengan dinding rahim (endometrium) di luar rahim. Pertumbuhannya bisa terjadi di rahim, perut, atau area di luar rahim, misalnya paru.

Nyeri karena endometriosis biasanya sudah dirasakan beberapa hari sebelum haid dan berlangsung lebih lama dari periode haid. Rasa sakitnya terkadang tak tertahankan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Lebih dari sekedar rasa sakit, kondisi ini juga dapat menyebabkan ketidaksuburan.

Terapi untuk mengatasi nyeri tersebut biasanya adalah pemberian obat kontrasepsi hormonal. Pada sebagian orang obat tersebut efektif mengurangi nyeri haid.

Sumber : kompas.com

Beberapa penyakit atau kondis dimana dapat menyebabkan sakit ketika sedang haid, antara lain :

  • Endometriosis, terjadi ketika sel-sel yang menyelubungi rahim mulai tumbuh di luar rahim, seperti ovarium atau tuba falopi. Sel ini menyebabkan rasa sakit yang hebat ketika meluruh.

  • Radang panggul, infeksi yang bisa mengakibatkan inflamasi pada rahim, ovarium, dan tuba falopi.

  • Adenomiosis, jaringan lapisan paling dalam rahim mulai tumbuh ke dalam dinding otot rahim sehingga menimbulkan nyeri saat haid.

  • Fibroid, tumor yang tidak bersifat kanker di dalam rahim.

  • Intrauterine device (IUD), kontrasepsi yang ditempatkan dalam rahim ini terkadang dapat menyebabkan nyeri haid, terutama di masa awal pemasangan.

  • Stenosis leher rahim, pembukaan pada leher rahim beberapa wanita sangat kecil sehingga membatasi aliran darah untuk keluar saat haid. Kondisi ini menyebabkan tekanan pada rahim yang mengakibatkan nyeri.

Kondisi tubuh juga berpengaruh terhadap rasa nyeri ketika sedang haid. Beberapa kondisi tubuh yang berkontribusi terhadap nyeri haid antara lain :

  • Volume haid lebih banyak.
  • Mengalami menstruasi pertama sebelum usia 11.
  • Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Belum pernah hamil.
  • Mengonsumsi alkohol atau merokok.

Nyeri haid perlu segera diperiksakan ke dokter terutama jika: terjadi pendarahan berlebihan, periode menstruasi lebih lama dari biasanya, disertai demam, nyeri timbul tiba-tiba dan terasa intens pada panggul.