Apa yang menarik dari kebudayaan dari tempat anda berasal ?

Gambar: www.tes.com

Budaya memiliki arti sebagai budi, dan akal manusia yang secara terus menerus berkembang dan diwariskan turun-temurun dari generasi satu ke selanjutnya.

Budaya ini sendiri dibentuk dari beberapa aspek, seperti adat istiadat, bahasa, seni, kebiasaan, dan lainnya. Selain itu, budaya juga memiliki sifat dan wujud yang luas sekaligus kompleks atau rumit.

Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali budaya yang beragam di dalamnya.

Yang ingin saya ketahui adalah, apa yang menarik dari kebudayaan di tempat anda berasal?

Referensi

Budaya yang menarik dari tempat asal saya (Magetan) adalah budaya larung sesaji.
Larung Sesaji artinya adalah menghanyutkan sesaji. Ritual ini dilakukan setiap satu tahun sekali pada bulan syakban tepatnya hari jum’at pon sampai minggu kliwon.

Dalam ritual ini, warga mengumpulkan bahan makanan yang kemudian dirakit menjadi tumpeng raksasa, yang dinamakan Tumpeng Gono Bahu, setinggi 7 meter. Kemudian tumpeng tersebut dihanyutkan ke Telaga Sarangan Magetan.

Larung sesaji ini dilakukan karena untuk mengucapkan rasa syukur dengan adanya Telaga Sarangan warga memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuham hidupnya. Dengan adanya telaga sarangan warga sarangan mampu menjajakan dagangan, hotel, persewaan kuda, speedboat.

Upacara pelarungan sesaji ini juga unik. Tumpeng raksasa yang telah dirakit dipikul bersama-sama oleh warga dari Kelurahan Sarangan menuju pinggir telaga. Pembawaan tumpeng ini diiringi oleh kirab yang terdiri atas pasukan berkuda 4-8 orang (arak-arakan), cucuk lampah 1 orang, sesepuh adat, kepala kelurahan beserta ibu, barisan domas dari seluruh SMA magetan 50 perserta (pria wanita), prajurit (warga setempat), kejawen 40 orang (pria), bonang renteng (musik gamelan).

Setelah tiba di pinggir telaga, tumpeng ini didoakan oleh sesepuh desa, setelah itu sesaji dimasukkan ke perahu dan dibawa mengitari Telaga Sarangan.

Sesaji pun dilarung/dihanyutkan oleh para pejabat dan masyarakat.

Setelah ritual selesai, masyarakat dihibur dengan hiburan semacam barongsai, reog Ponorogo, atau band.

Meski banyak orang yang mengatakan bahwa ritual ini termasuk syirik, tp sebenarnya ritual ini berfungsi sebagai ucapay syukur kepada Tuhan atas rejeki yang diterima warga, dan juga melestarikan budaya yang telah ada di Magetan sejak dulu.

1 Like

Jika orang orang terkadang mengenal Madura dengan Karapan Sapi, ada satu lagi kebudayaan yang menggunakan sapi sebagai medianya, yaitu Sapi Sono’

Sama seperti kebanyakan budaya lainnya, Sapi Sono’ dilaksanakan setelah musim panen.
Semua penduduk berkumpul di sebuah lapangan atau tanah lapang untuk melaksanakan kontes kecantikan sapi, yaitu Sapi Sono’ tersebut.

Jika Karapan Sapi menggunakan Sapi jantan untuk balapan, disini sapi betina dipamerkan bentuk dan kemolekannya sebagai media. Sapi Sono’ sendiri dilakukan sebelum Karapan Sapi.

Tujuan dari tradisi Sapi Sono’ sendiri adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada yang kuasa karena telah memberikan panen setiap tahunnya dan Sapi Sono’ sendiri adalah sebuah media dimana seluruh warga dan penduduk bisa berkumpul dan bersenang-senang sambil menikmati tarian dan nyanyian dari sinden sekaligus main event-nya yaitu iring-iringan sapi yang ikut kontes.

Jika anda berkesempatan ke Madura, jangan lupa untuk mencari jadwal event tradisi yang seru ini :smile: