Nabi Musa AS mengalami kegagalan ketika belajar dari nabi Khidir AS, mengapa hal itu terjadi, mengingat nabi Musa adalah manusia pilihan Allah ?
Yang membuat gagal perjalanan nabi Musa as dalam menuntut ilmu Ketuhanan dari nabi Khidir as adalah karena “banyak bertanya tetapi sedikit dalam lelaku”.
Lelaku yang mesti dijalani nabi Musa as hanyalah bersabar, sampai waktunya tiba untuk bertanya. Sebab sebenarnya semua pertanyaannya akan terjawab dengan sendirinya ketika ia tetap tekun dalam lelakunya. Akan mengerti didalam rasa yang murni tentang wahyu yang sesungguhnya, yaitu “jawaban dari semua pertanyaan” yang akan hadir saat diperlukan, yang senantiasa menampilkan keindahan sejati.
Bukan mencoba menggapainya dengan jangkauan akal yang hanya akan menimbulkan praduga dan kira-kira sahaja, sdng ia masih berada didalam gelapnya fikir dan prasangka-prasangka hati yang penuh was-was.
Tidak ada kata sampai bagi makrifatullah, sebab kemakrifatan itu bersifat dinamis, selalu berkembang, jikalau mentok itu artinya Allah ilmunya terbatas. Kematianpun tiada menghentikan makrifatullah, ia tetap terus berkembang menuju kesempurnaan pengenalan. Makrifat itu daiman abada, langgeng dan terus menerus… dikatakan seseorang telah cukup kuat adalah ketika sudah mulai mampu merasakan hadirnya Allah didalam hatinya, dimana pandangannya tiada terlepas dari Allah barang sebentarpun.
Mursyid syekh Muhammad Zuhri (Abah FK)