Apa yang membuat minimum viable product buruk ?

Minimum Viable Product (MVP) mempunyai arti yang penting bagi sebuah produk baru. Apabila MVP suatu produk jelek besar kemungkinan produk tersebut susah bersaing di pasaran, lalu apa yang membuat Minimum Viable Product menjadi buruk?

Apabila MVP sebuah produk jelek, bukan berarti seorang manajer produk saja yang membuat hal itu terjadi. Namun setiap orang yang ingin membuat produk harus mengetahui dan mengerti apa saja yang mempengaruhi MVP itu sendiri. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan nilai MVP menjadi buruk, diantaranya:

1. MVP tidak ditujukan dengan baik atau tidak menyelesaikan masalah apapun
Ketika anda memangkas rencana pengembangan produk Anda ke tingkat MVP, Anda masih perlu mengingat User Experience, dan Anda perlu memastikan bahwa fungsi apa pun yang Anda sertakan sepenuhnya memecahkan masalah bagi pengguna.
Anda harus selalu memastikan bahwa MVP Anda, setidaknya dalam satu area fungsi yang dijanjikan, memberikan solusi lengkap kepada pengguna.
Jika produk Anda tidak melakukannya, maka produk anda dapat dikatakan memiliki MVP yang buruk. Dan jika Anda tetap mereleasenya, Anda menjalankan risiko nyata mengecewakan pengguna Anda.

2. Minimum Viable Product anda tidak memuaskan pengguna
Ini adalah kunci utama sehingga banyak produk yang layak tetapi diabaikan. Jika Anda tidak memiliki sesuatu di produk Anda yang dapat memuaskan pengguna dengan cara tertentu, Anda tidak memiliki MVP yang benar / baik.
Kenapa?. Karena dalam membuat produk pasti akan mendapat tekanan untuk merelease product tersebut dengan cepat dan mempunyai fungsi yang terbatas, dan faktanya terdapat banyak kompetitor yang akan anda hadapi. Anda tidak dapat hanya merelease produk yang minimalis dan tidak menarik namun mengharapkan mendapat user yang loyal untuk dijadikan base user di versi berikutnya

Referensi