Apa yang kamu ketahui tentang tarian Kasa Odori dari Jepang?


Jepang adalah negara yang kaya akan sejarah yang menarik, khususnya untuk dunia musik dan tari. Negara ini telah berhasil menyelamatkan dan menghidupkan kembali tarian tradisional dan acara musik yang mungkin bisa punah tahun demi tahun seiring dengan perubahan budaya dan masyarakatnya. Hal itu benar, mengingat banyak negara di dunia tidak merayakan sejarah budaya tradisional mereka sama seperti yang Jepang lakukan hingga sekarang. Ada banyak jenis tarian yang dijunjung oleh tradisi Jepang sejak dulu kala. Musik dan gaya penampilan dari tari-tarian ini sangat berbeda dari tari-tarian barat.

Tarian Kasa Odori tidak jauh berbeda dengan Bon Odori. Bedanya, para penari Kasa Odori menggunakan payung sebagai alat tarian nan digunakan (tari payung). Tarian tradisional Jepang nan satu ini memang identik dengan penggunaan payung. Di ujung payung-payung itu, ada benda kecil seperti logam emas. Sehingga menimbulkan suara eksklusif tiap kali payung digerakkan.
Kasa Odori telah ada sejak jaman Edo (1603-1867 M). Kini, tarian Kasa Odori jadi karakteristik khas buat Prefektur Tottori timur dan biasa dilangsungkan ketika musim panas (festival Shan-shan Ang).
Payung nan digunakan dalam seremoni atau pertunjukan tarian tradisional Jepang ini bernama Shan-Shan Matsuri. Shan-shan Matsuri ini berasal dari bunyi logam nan berada di ujung payung. Orang Jepang, mendengar bunyi logam nan bergemerincing itu seperti “shan-shan”.
Tarian tradisional Jepang ini dilakukan oleh pria dan wanita. Masing-masing mengenakan baju nan bagus dan menari bersama. Musik nan mengiringi tarian ini bernama Kinansebushi. Asal-usul tarian tradisional Jepang nan satu ini sebenarnya berasal dari daerah Inaba. Di daerah tersebut dikenal sebuah tarian meminta hujan bernama Inaba Kasa Odori.