Apa yang kamu ketahui tentang sistem informasi geografis?

Saat ini tentunya kita tidak asing dengan peta digital yang memudahkan kita untuk melakukan mobilisasi dalam keseharian. Peta digital merupakan produk dari sistem informasi geografis. Apa yang kamu ketahui tentang sistem informasi geografis?

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geographic Information System (GIS) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti analisis penyakit epidemik (demam berdarah) dan analisis kejahatan (kerusuhan) termasuk analisis kepariwisataan.

Kemampuan dasar dari SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query , menganalisisnya serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya (Prahasta, 2002).

Definisi Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis (SIG) adalah sebuah sistem atau teknologi berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari suatu obyek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau keberadaannya di permukaan bumi (Ekadinata, dkk, 2008). Qihao Weng dalam bukunya (Weng, 2010) menyebutkan bahwa Sistem Informasi Geografis merupakan paket software terintegrasi yang dibuat secara khusus untuk mengolah data geografis dengan berbagai keperluan secara digital. GIS dapat melakukan pemrosesan mulai dari pemasukan data, penyimpanan, menampilkan kembali informasi kepada pengguna, serta mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis terhadap data yang dimilikinya.

Istilah geography digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada geografi atau spasial. Geografi adalah informasi mengenal permukaan bumi dan semua obyek yang berada diatasnya pada lokasi atau ruang spesifik. pada SIG, informasi disajikan dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka.

Manfaat Sistem Informasi Geografis

Fungsi SIG adalah meningkatkan kemampuan menganalisis informasi spasial secara terpadu untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. SIG dapat memberikan informasi kepada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan (Prahasta, 2002). SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta, bahkan data statistik. SIG juga mengakomodasi dinamika data.

GIS telah banyak digunakan di bidang perencanaan tata guna lahan, baik untuk inventarisasi, deteksi, identifikasi, pemodelan, evaluasi dan pemantauan. Dalam sistem zonasi tata guna lahan, prosedur yang digunakan mulai dari teknik manual (misalnya dengan delineasi secara manual di atas citra untuk perencanaan kawasan), hingga pada aplikasi teori matematika yang kompleks seperti teori fuzzy set.

Para peneliti, perencana dan pengelola sumber daya dan lingkungan semakin menyadari pentingnya informasi spasial berbasis GIS dalam kegiatannya, terutama dalam membantu mengelola informasi, menganalisisnya, hingga pada proses pengambilan keputusan secara spasial ( spatial decision making process ). Namun demikian, efektivitasnya sangat tergantung pada berbagai hal, terutama kesiapan data spasial, akurasi data dan sistem analisis yang digunakan ( Baja, 2012 ).

Subsistem Sistem Informasi Geografis

Menurut (Prahasta, 2005), SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:

  1. Data Input
    Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

  2. Data Output
    Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, ataupun peta.

  3. Data Manajemen
    Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.

  4. Analisis dan Manipulasi Data
    Subsistem ini menentukan informasi–informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Kemampuan SIG

SIG dapat menyajikan real world (dunia nyata) pada monitor sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan dan fleksibilitas lebih dari pada peta lembaran. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek-obyek yang dipresentasikan di atas peta disebut unsur peta atau map features (contohnya adalah sungai, taman, kebun, dan jalan). Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya. SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut didalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel ( relasional ). Dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta. Dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya (Prahasta, 2005).

Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya: (Prahasta, 2005). Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh SIG.

  • Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut).

  • Mengintegrasikan data geografis.

  • Memeriksa, meng- update (meng- edit ) data geografis.

  • Menyimpan atau memanggil kembali data geografis.

  • Mempresentasikan atau menampilkan data geografis.

  • Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis.

  • Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik ( view dan layout), tabel,grafik ( chart ) laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy .

Sumber:

Baja, S. 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah.

Ekadinata A, Dewi S, Hadi D, Nugroho D, dan Johana F. 2008. Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Bentang Lahan Berbasis Sumber Daya Alam . Buku 1: Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh MenggunakanILWIS Open Source. World Agroforestry Centre. Bogor.

Prahasta, Eddy, 2005. Sistem Informasi Geografis : Tutorial Arcview, Informatika , Bandung.

Weng, Qihao, 2010. Remote Sensing and GIS Integration: Theories, Methods, and Application. The McGraw-Hill Companies, Inc.

Penerbit ANDI, Yogyakarta.