Apa yang kamu ketahui tentang Malaikat Malik ?

Malaikat Malik

Apa yang kamu ketahui tentang Malaikat Malik ?

1 Like

Maalik adalah panggilan malaikat yang memimpin para Malaikat Zabaniah di neraka. Malaikat Malik biasanya bersama dikaitkan bersama malaikat Ridwan.
Maalik dalam Bahasa Arab berarti ‘orang yg empunya’; ‘orang yg memiliki’; ‘tuan’; ‘raja’.

Sedangkan Allah memiliki julukan Maalik pula, tepatnya adalah:

  1. Al-Malik = Raja segala Raja

  2. Malik al-Jabar = Raja Yang Mahakuasa

  3. Malik al-Muluk = Penguasa segala Penguasa.

Penggunaan kalimat Malik terhadap pemimpin Zabaniah hampir senada dengan penggunaan Aziz dalam kisah Yusuf, hanya sebagai panggilan kehormatan atas kepemimpinan mereka.

Terdapat 19 penjaga neraka jahanam yang pemimpinya adalah Malik. Sebagaimana firman Allah tentang Neraka Saqar

“ Tahukah kamu apa Saqor itu? Saqor itu tidak meninggalkan dan membiarkan. (Neraka Saqor) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (Zabaniah). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat. (Al-Muddassir : 27-30)

Malaikat Malik mempunya tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepada Malik.

Sumber : KISAH MALAIKAT MALIK AS | bambangbelajar

1 Like

19 PENJAGA JAHANNAM

Firman Allah: ‘Alaihaa tis’ata ‘asyar (Di atasnya (neraka) ada sembilan belas (malaikat penjaga)). (QS. al-Muddatstsir: 30)

Ibnul Mubarak berkata, telah mengabarkan kepada kami, Hammad bin Salamah, dari al-Azraq bin Qais, dari seorang lelaki Bani Tamim, dia berkata, “Pernah kami berada di sisi Abu Al-Awwam, maka dia membaca ayat ini, “Tahukah kamu apa (neraka) saqar itu?” dan seterusnya, sampai dengan: ‘alaiHaa tis’ata ‘asyar (Di atasnya (neraka) ada sembilan belas (malaikat penjaga).) (QS. al-Muddatstsir: 27-30)

Maka kata Abu al-Awwam, “Apa maksud sembilan belas itu? Apakah sembilan belas ribu malaikat, ataukah benar-benar sembilan belas malaikat saja?” Saya katakan, “Jangan begitu. Memang hanya sembilan belas malaikat saja.”

Ia bertanya, “Darimana kau tahu?” Saya katakan, “Karena Allah Azza wa Jalla telah berfirman: “Wamaa ja’alnaa ‘iddatahum illaa fitnatal lilladziina kafaruu (Dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu, melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir) (QS. al-Muddatstsir: 31)

Ia pun berkata, “Kamu benar. Mereka memang hanya sembilan belas malaikat. Tetapi mereka masing-masing memegang sebuah tongkat besi bercabang dua. Dia pukulkan sekali pukul, maka robohlan manusia ke dalam neraka selam tujuh puluh tahun.”

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, “Ada beberapa orang Yahudi berkata kepada beberapa orang shahabat Nabi SAW, “Apakah Nabi kalian tahu, berapa jumlah para penjaga Jahanam?” Mereka menjawab: “Kami memang tidak tahu, tapi biarlah kami tanyakan kepada beliau.”

Maka datanglah seseorang kepada Nabi SAW lalu berkata, “Hai Muhammad, hari ini sahabat-sahabatmu kalah.” “Kenapa kalah?” tanya Nabi. Orang-orang itu menerangkan, “Orang-orang Yahudi bertanya kepada mereka, apakah Nabi kalian tahu, berapa jumlah para penjaga jahanam?” “Lalu apa kata mereka,?” tanya Nabi pula. Dia jawab, “Mereka katakan, kami memang tidak tahu, tapi biarlah kami tanyakan kepada Nabi kami.”

Nabi berkata, “Tidak akan kalah orang-orang yang mau bertanya tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui, lalu mengatakan, kami tidak tahu, tapi biarlah kami tanyakan kepada Nabi kami. Bahkan orang-orang Yahudi itu pernah bertanya kepada Nabi mereka seraya berkata, ‘Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan jelas.’”

Kemudian Nabi bersabda, “Bawa kemari musuh-musuh Allah itu, aku akan tanyai mereka tentang debu surga, yaitu tepung putih.” Ketika mereka datang, mereka berkata, “Hai Abul Qasim (Muhammad), berapa jumlah penjaga jahanam?” Beliau menjawab, “Sekian dan sekian.” Sekian yang pertama maksudnya sepuluh, dan sekian kedua maksudnya sembilan. “Benar.” Kata kaum Yahudi itu. Lalu Nabi SAW bertanya kepada mereka, “Apakah debu surga itu?” Mereka diam, kemudian berkata, “Roti, ya Abul Qasim.” Nabi SAW bersabda, “Roti dari tepung putih.” (Sunan at-Tirmidzi)

Keterangan di atas lebih memperjelas, bahwa jahanam adalah nama yang mencakup semua neraka. Adapun yang dimaksud jahanam itu didatangkan, ialah bahwa ia didatangkan dari tempat asalnya, dimana ia diciptakan Allah, lalu dibawa berkeliling di sekitar padang mahsyar, sehingga tidak ada jalan menuju surga kecuali shirath.

Adapun tali-tali pengikat jahanam maksudnya tali-tali kendali untuk menuntunnya, dan sekaligus mencegahnya jangan sampai lepas menuju Mahsyar. Dengan demikian tidak bisa lepas menuju kesana, kecuali leher-lehernya saja yang disuruh menyambar orang-orang yang dikehendaki Allah. Dan kecuali malaikat-malaikatnya yang bengis dan keras, sebagaimana diceritakan Allah mengenai mereka.

Ibnu Wahab menuturkan: telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Zaid, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda tentang juru kunci jahanam, “Antara kedua pundak salah seorang dari mereka, adalah sejauh antara timur dan barat.”

Ibnu ‘Abbas ra berkata: “Jarak antara kedua pundak salah seorang dari mereka adalah sejauh perjalanan satu tahun. Dan kekuatan salah seorang dari mereka ketika menghantamkan gada, hantaman itu dapat menghempaskan 70.000 manusia, masuk ke jurang jahanam.

Adapun firman Allah: “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)” (QS. al-Muddatstsir: 30) maksudnya para pemimpin penjaga. Adapun jumlah para penjaga dinyatakan dalam firman Allah: “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabb-mu melainkan Dia sendiri.” (QS. al-Muddatstsir: 11) (Disarikan dari Kitab At-tadzkiroh Lil Qurtubi)