Apa yang kamu ketahui tentang Malaikat Jibril ?

Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.” Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Apa yang kamu ketahui tentang Malaikat Jibril ?

Jibril merupakan salah satu Malaikat ciptaan dan utusan Allah SWT untuk umat-Nya. Malaikat jibril disebut sebagai mahkluk gaib karena keberadaannya yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Selain bertugas sebagai pemimpin para malaikat ciptaan Allah SWT, Malaikat Jibril juga diberi tugas sebagai pengantar wahyu untuk menyampaikan wahyu yang diberikan oleh Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Malaikat Jibril juga mempunyai sebutan sebagai Rohul Kudus, yang berarti Roh Suci.

Malaikat Jibril juga dapat mengubah dirinya menjadi seorang manusia sempurna atas ijin Allah SWT, seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Maryam, dimana pada saat itu Malaikat Jibril datang menemui Maryam untuk menyampaikan berita bahwa Maryam akan dikaruniai seorang anak laki-laki yang suci atas ijin Allah SWT. Selain itu, Malaikat Jibril-lah yang menemani Nabi Muhammad SAW saat melaksanakan Isra’ Mi’raj.

Menurut kitab Suci Al Qur’an, Malaikat Jibril mempunyai 300 pasang sayap dan setiap bulan Ramadhan datang, Allah SWT menambahkan sayap tersebut. Hal ini dilakukan agar Malaikat Jibril segera sampai ke Bumi untuk menjalankan perintah Allah SWT pada malam-malam Lailatul Qadar di setiap bulan Ramadhan (10 hari terakhir bulan Ramadhan).

Setelah Nabi Muhammad SAW (selaku Nabi terakhir) wafat, Malaikat Jibril mempunyai tugas lain yang diberikan Allah SWT untuk umat-Nya, yaitu:

  1. Mengurangi kesejahteraan dari makhluk Allah SWT di muka bumi, sehingga manusia menjadi tidak tenteram hidupnya.

  2. Mengurangi cinta/rasa tunduk kepada Allah SWT dari hati manusia, sehingga manusia jauh dari mengingat Allah SWT dan menjadi lebih mementingkan kehidupan dunia.

  3. Mengurangi rasa kasih sayang dari kerabat/keluarga sehingga antara saudara yang satu dengan saudara yang lain mudah berprasangka buruk,yang akhirnya dapat menimbulkan perpecahan/permusuhan.

  4. Mengurangi sifat adil para pemimpin yang dapat menyebabkan pemimpin berbuat sewenang-wenang kepada rakyatnya dan lebih mementingkan dirinya sendiri .

  5. Mengurangi bahkan menghilangkan sifat malu dari para perempuan, sehingga para mereka tidak merasa malu untuk berbuat dosa (membuka aurat).

  6. Mengurangi sikap sabar dari orang tidak mampu (fakir miskin) sehingga mereka tidak sabar dalam mendapatkan penghasilan yang dirasa tidak mencukupi kebutuhannya.

  7. Mengurangi sifat hati-hati dari para ulama terhadap aturan agama Islam, sehingga ulama merendahkan akidahnya sendiri demi memenuhi kepentingan pribadi.

  8. Mengurangi bahkan menghilangkan sifat dermawan dari orang-orang kaya sehingga mereka menjadi kikir terhadap orang lain.

  9. Menghilangkan rasa cinta terhadap Al Qur’an dari hati manusia, sehingga mereka merasa malas untuk membaca dan mempelajari Al Qur’an.

  10. Menghilangkan iman dari hati manusia, sehingga merekamudah meninggalkan perintah Allah SWT.

Referensi :

Diantara mereka ada malaikat yang sangat dekat kedudukannya kepada Allah ta’ala, seperti yang dijelaskan dalam firman -Nya:

“al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah)”. (QS an-Nisaa’: 172).

Malaikat terdekat yang paling mulia ialah Jibril a’laihi sallam, yang Allah Shubhanahu wa ta’alla telah mensifati dirinya dengan Ruhul Qudus, dan Ruhul Amin serta yang mempunyai kekuatan. Sebagaimana disinggung oleh Allah ta’ala didalam firman-Nya:

“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy”. (QS at-Takwiir: 19-20).

Maksudnya malaikat Jibril adalah malaikat yang punya kedudukan dan tempat yang tinggi disisi Allah azza wa jalla. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu 'anha, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, "Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya permata dan intan”. HR Ahmad 41/378 no: 24885.

Masih dalam riwayat Imam Ahmad dalam redaksinya sahabat Abdullah bin Mas’ud, ketika menjelaskan firman Allah tabaraka wa ta’ala:

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha”. (QS an-Najm: 13-14).

Beliau menceritakan, "Telah bersabda Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:

“Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha, dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda”. HR Ahmad 7/31 no: 3915.