Apa yang kamu ketahui tentang hari kiamat?

Apa yang anda ketahui tentang hari kiamat? kapan akan datangnya? sebenarnya apa itu hari kiamat sebenarnya?

Hari Kiamat adalah peristiwa di mana alam semesta beserta isinya hancur luluh yang membunuh semua makhluk di dalamnya tanpa terkecuali. Hari kiamat ditandai dengan bunyi terompet sangkakala oleh Malaikan Israfil atas perintah dari Allah SWT.

Setelah semua makhuk yang hidup mati maka Allah SWT akan membali memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup terompet untuk yang kedua kali guna membangunkan orang semua yang telah mati untuk bangkit kembali mulai dari manusia pertama zaman Nabi Adam hingga manusia yang terakhir saat kiamat tiba untuk melaksanakan hari pembalasan.

Kiamat ada dua macam, yakni :

1. Kiamat Sughra/Sughro (Kiamat Kecil)
Kiamat Sughra adalah kiamat kecil yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu kematian. Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang merupakan alam antara dunia dan akhirat.

Kiamat sughra sudah sering terjadi dan bersifat umum atau biasa terjadi di lingkungan sekitar kita yang merupakan suatu teguran Allah SWT pada manusia yang masih hidup untuk kembali ke jalan yang lurus dengan taubat.

2. Kiamat Kubra/Kubro (Kiamat Besar)

Kiamat kubra adalah kiamat yang mengakhiri kehidupan di dunia ini karena hancurnya alam semesta beserta isinya. Setelah kiamat besar maka manusia akan menjalani alam setelah alam barzah / alam kubur.

Kiamat kubra akan terjadi satu kali dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian yang benar-benar luar biasa di luar bayangan manusia dengan tanda-tanda yang jelas dan pada saat itu segala amal perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat.

Secara etimologi, kiamat mempunyai arti dunia seisinya rusak, binasa, lenyap, dan bencana besar.

Adapun secara terminologi ada beberapa pendapat. Di antaranya:

  1. Binasa atau hancurnya alam semesta merupakan tanda berakhirnya kehidupan dunia menuju kehidupan kekal di akhirat. Hari tersebut dikenal sebagai hari kiamat.

  2. Adapun pengertiannya menurut syariat adalah waktu berakhirnya kehidupan dunia dengan ditiupnya sangkakala sebagai permulaan dari hari kebangkitan dan perhitungan amal.

Hari kiamat dalam al-Qur’an menggunakan beberapa peristilahan, seperti
al-ghasiyah, al-zalzalah, al-haqqah, al-tammah, al-qari’ah dan lain-lain. Istilah- istilah tersebut memiliki kecenderungan makna. Namun, penulis tidak langsung membahas secara keseluruhan istilah-istilah tersebut dan hanya membatasi untuk fokus berbicara tentang al-qari’ah dimana istilah tersebut sangat erat kaitannya dengan hari kiamat sebagaimana yang telah dijelaskan oleh defenisi di atas.

Kata al-qari’ah menunjukkan mala petaka yang membawa berbagai musibah, seperti peperangan, pembunuhan, bencana alam, dan lain-lain. Namun, secara harfiah, kata al-qari’ah bermakna mengetuk, pukulan, merisaukan, menggelisahkan.

Kata al-qari’ah diartikan sebagai suatu yang keras mengetuk sehingga memekakkan telinga, hati, dan pikiran manusia. Suara yang memekakkan tersebut diakibatkan oleh kehancuran alam raya. Kehancuran alam raya tersebut dikenal sebagai hari kiamat.

Peristiwa-peristiwa lain tentang hari kiamat dalam al-Qur’an disebutkan bahwa sangkakala akan ditiup pada hari kiamat. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Q.S. al-Naml/27: 87, Q.S. al-Zumar/39: 68, Q.S. Sad/38: 15, al-Nazi’at/79: 13 dan 15.

Sangkakala dalam al-Qur’an sering menggunakan istilah al-sur yang berarti al-qarn, tanduk. Ada juga yang mengartikannya bahwa al-sur berbentuk seperti terompet. Selain kata al-sur, ada beberapa istilah yang sering pula digunakan al-Qur’an untuk menunjuk sangkakala yaitu al-nafkhah (Q.S. al- Haqqah/69: 13), al-sayhah (Q.S. Yasin/36: 49), al-rajifah (Q.S. al-Naziat/79: 6-7), dan al-zajrah (Q.S. al-Naziat/79: 13).

Kiamat merupakan peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya yang membunuh semua makhluk di dalamnya tanpa terkecuali (QS. Al-Zumar/39:68). Peristiwa tersebut ditandai dengan bunyi terompet atau sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah dari Allah swt… Setelah semua makhuk yang hidup mati maka Allah swt. akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup terompet untuk yang kedua kali guna membangunkan orang semua yang telah mati untuk bangkit kembali mulai dari manusia pertama zaman Nabi Adam hingga manusia yang terakhir saat kiamat tiba untuk melaksanakan hari pembalasan. Seluruh makhluk termasuk manusia yang pernah hidup di muka bumi akan dimatikan, kemudian hidup dan dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungan dan pembalasan atas segala amal yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia.

Berakhirnya kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia harus diyakini kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk menuju ke kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari kiamat adalah rukum iman yang kelima.

Iman kepada hari kiamat dinyatakan dalam Q.S. Gafir/40 :59

Sesungguhnya hari kiamat benar-benar akan datang tidak ada keraguan di dalamnya. akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.

Setelah semua makhuk yang hidup mati maka Allah SWT akan membali memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup terompet untuk yang kedua kali guna membangunkan orang semua yang telah mati untuk bangkit kembali mulai dari manusia pertama zaman Nabi Adam hingga manusia yang terakhir saat kiamat tiba untuk melaksanakan hari pembalasan.

Pembagian Hari Kiamat

Hari kiamat terbagi dua yaitu kiamat kecil dan besar. Adapun kiamat kecil adalah hari di mana hanya makhluk hidup yang merasakannya, seperti mati (berpisahnya ruh dengan jasad) dan termasuk pula bencana-bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, dan lain-lain. Adapun kiamat besar adalah hari dimana malaikat Israfil meniup sangkakala.

  1. Kiamat kecil (kiamat sughra)
    Kiamat Sughra adalah kiamat kecil yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu kematian. Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang merupakan alam antara dunia dan akhirat. Kiamat sughra sudah sering terjadi dan bersifat umum atau biasa terjadi di lingkungan sekitar kita yang merupakan suatu teguran Allah SWT pada manusia yang masih hidup untuk kembali ke jalan yang lurus dengan taubat.

    Kiamat Sughra yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama tanaman yang merajalela. Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan peringatan dan ujian. Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir merupakan siksaan atau azab Allah swt…

    Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155-156 :

    Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang- orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raji’un.

    Firman Allah surat ali-Imran ayat 137:

    Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang- orang yang mendustakan (rasul-rasul).

    Kiamat Sugra (kiamat kecil) adalah kehancuran, kematian, atau berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa. Firman Allah SWT dalam surat Ar-Rahman ayat 26-27 :

    Semua yang ada di bumi akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan..

  2. Kiamat Kubra ( kiamat besar )

    Kiamat Kubra ( kiamat besar ) adalah peristiwa besar atau hancur binasanya alam semesta beserta isinya ( makhluk ) sebagai awal dimulainya kehidupan akhirat. Kiamat pasti terjadi, tetapi tidak seorang pun mengetahui waktu terjadinya kiamat, termasuk para nabi dan rasul-Nya karena kiamat itu didatangkan secara tiba-tiba dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

    Firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf/7: 187:

    Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. mereka bertanya kepadamu seakan- akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui”.

    Kiamat kubra akan terjadi satu kali dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian yang benar-benar luar biasa di luar bayangan manusia dengan tanda- tanda yang jelas dan pada saat itu segala amal perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat.

    Firman Allah SWT dalam surat al-Zalzalah/ :1-5:

    Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

Terma-terma Hari Kiamat dalam Al-Qur’an

1. Yawm al-Ba’as : hari kebangkitan.

Dinamai hari kebangkitan karena pada hari itu manusia dibangkitkan dari kuburnya dan ruh-ruh mereka dikembalikan kepada jasad masing-masing. Akan tetapi bukan jasad yang sekarang, melainkan jasad yang telah diganti oleh Allah. Allah berfirman dalam Q.S. al-Rum/30: 56.

Orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), sungguh kamu telah berdiam diri (dalam kubur) menurut ketetapan Allah sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi (dahulu) kamu tidak menyakininya.

2. Al-Sa’ah (masa atau waktu):

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Hajj/22: 1:

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu, sungguh guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar.

3. Yawm al- akhirah (Hari akhirat) :

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-A’ala/87: 16-17.

Sedangkan kamu (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupa dunia. Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

4. Yawmuddin (Hari pembalasan) :

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Fatihah/1: 4:

Pemilik hari pembalasan.

5. Yawm al- Hisab: Hari perhitungan amal

Dinamai hari perhitungan karena pada hari itu amal-amal perbuatan manusia akan diperhitungkan oleh Allah swt. Manusia akan menjalani perhitungan atas segala amal perbuatannya yang baik maupun buruk. Setiap anggota tubuh manusia akan menjadi saksi atas perbuatannya. Tangan akan berbicara, kaki akan menjadi saksi, tanah akan menceritakan perihal perbuatannya, sementara mulutnya dikunci oleh Allah swt…

Dengan demikian, tidak akan ada seorang pun yang berani mengingkari apa-apa yang telah diperbuatnya karena yang menjadi saksi adalah anggota badannya sendiri. Allah berfirman dalam Q.S. al-Mu’min/40: 27:

Dan (Musa) berkata, sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku da Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari perhitungan.

Dinamakan juga Yaum al-Mizan, artinya hari penimbangan. Pada hari itu, antara amal kebaikan dan amal keburukan manusia akan ditimbang oleh Allah dengan seadil-adilnya. Barangsiapa yang timbangan amal kebaikannya lebih berat daripada timbangan amal keburukannya, maka dia akan mendapatkan keridaan Allah (dimasukkan ke dalam surga). Namun, barangsiapa timbangan amal kebaikannya lebih ringan daripada timbangan amal keburukannya, maka dia akan dimasukkan ke dalam neraka yang sangat panas.

6. Yawm al- Fath (Hari pembukaan bicara/ hari kemenangan)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. as-Sajadah/32: 29:

Katakanlah, pada hari kemenangan itu tidak berguna lagi bagi orang- orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan.

7. Yawm al-Talaq (Hari pertemuan)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Mu’min/40:15-16:

Dialah yang Maha tinggi derajat-Nya yang memiliki arasy yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya agar memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat).

8. Yawm al- Jam’i (Hari perhimpunan)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Taghaabun/64: 9:

Ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebaikan niscaya Allah menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, itulah kemengan yang agung.

9. Yawm al-Taghabun (Hari nampak kerugian)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Taghaabun/64: 9:

Ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebaikan niscaya Allah menghapus kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, itulah kemengan yang agung.

10. Yawm al- Khulud (Hari yang kekal/ abadi)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. Qaf/50: 34:

Masuklah ke dalam surga dengan aman damai. Itulah hari yang abadi.

11. Yawm al- Khuruj (Hari keluar dari kubur/ eksodus)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. Qaf/50: 42:

(Yaitu) pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar dari kubur.

12. Yawm al-Hasrah (Hari Penyesalan)

Dinamai hari penyesalan karena pada hari itu manusia dibangkitkan dari kubumya masing-masing, mereka semua digiring oleh Allah dan dikumpulkan di alam Mahsyar untuk diadili oleh Allah mengenai amal perbuatannya ketika di dunia. Allah berfirman dalam Q.S. Maryam/19: 39:

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara diputus, sedang mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.

13. Yawm al-Tanad (Hari panggil-memanggil)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Mukmin /40: 32:

Dan wahai kaumku, sesungguhnya aku benar-benar khawatir terhadapmu akan (siksaan) hari saling memanggil.

14. Azifah (Saat yang Hampir atau peristiwa dahsyat)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. an-Najm/53: 57-58:

Yang dekat (hari kiamat) telah makin mendekat. Tidak ada yang dapat mengungkapkan (terjadinya hari itu) selain Allah.

15. Al-Tammah (Bencana yang Amat Besar)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. an-Naazia’at/79: 34-35:

Maka apabila malapetaka besar (hari kiamat) telah datang. Yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya.

16. Al-Sakhkhah (Suara Jeritan yang Kuat)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. Abasa/80: 33-37:

Maka apabila telah datang suara yang memekakkan telinga (tiupan sangkakala kedua). Pada hari itu manusia lari dari saudaranya. Dan dari ibu dan bapaknya .Dan dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.

17. Al-Haqqah (Saat yang Tetap Berlaku)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Haqqah/69: 1-3:

Hari kiamat. Apakah kamu apa hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?

18. Al-Gasyiyah (Hari Huru-Hara yang Meliputi)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Ghaasyiyah/88: 1-7:

Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari kiamat)? Pada hari itu banyak wajah yang tunduk terhina. (Karena) bekerja keras lagi kepayahan. Mereka memasuki api yang sangat panas (neraka). Diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas .Tidak ada makanan untuk mereka selain pohon yang berduri.\ Yang tidak mengemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.

19. Al-Waqi’ah (Peristiwa Dasyat)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. Al-Waqi’ah/56 :1-6:

Apabila terjadi hari kiamat. Terjadinya tidak dapat didustkan (disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain). Apabila bumi digoncangkan dengan sedahsyat-dahsyatnya. Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur- hancurnya. Maka jadilah ia debu yang beterbangan.

20. Yawm al-Qiyamah (Hari kiamat)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-Zumar/39:60:

Dan pada hari kiamat engkau akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, wajahnya menghitam. Bukankah neraka jahannam itu tempat tinggal bagi orang yang menyombongkan diri?

21. Yawm al-Fasl (Hari keputusan)

Hal ini tercantum dalam Firman Allah Q.S. al-sNaba’/78: 17:

Sungguh, hari keputusan adalah waktu yang telah ditetapkan.

Dinamakan juga Yawm al-Jaza’, artinya hari pembalasan. Pada hari itu, Allah swt. akan membalas setiap amal perbuatan manusia, yang baik maupun yang buruk. Amal kebaikan akan dibalas dengan surga sedangkan amal buruk akan dibalas dengan azab neraka.

Referensi :

  • A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 1: Akidah dan Ibadah (Bandung: Pustaka Setia, 1999).
  • Muhammad ibn Mukrim ibn Mansur al-Afriqi al-Misri, Lisan al-Arab, Juz VIII (Cet. I; Beirut: Dar Sadr, t. th.).

Kiamat atau hari akhir adalah akhir penghabisan dari hari-hari di dunia, hari tersebut ditandai tiupan sangkakala terompet oleh malaikat Israfil, kemudian bumi bergoyang mengeluarkan segala isinya, seterusnya lenyap diganti bumi lagi, pada saat itu gunung-gunung pecah bertebaran dan menjadi pasir, langit akan terbelah, hancur menjadi minyak, pada hari itu matahari akan digulung dan bintang-bintang akan berjatuhan.

Al-Qur’an menggunakan istilah yang beraneka ragam tentang kiamat, sekaligus sebagai penjelas berlangsungnya, sehingga tidak kurang dari 32 nama yang digunakan Allah untuk hari kiamat itu, nama- nama yang ada dalam Al-Qur’an itu antara lain: hari akhir (Yaumul al Qiyamah) kata ini paling banyak digunakan Allah untuk hari tersebut, Yaumul Waqiah, hari Al-Zalzaah, hari Waqi’ah, hari Rajifah, hari Haqqah, hari Qori’ah, hari Sa’iqoh dan lain sebagainya.

Meskipun Al-Qur’an dan hadist-hadist Nabi telah menguraikan panjang lebar hari kiamat, peristiwa menjelang kiamat tanda-tanda dekatnya dan dahsyatnya kiamat, namun demikian tidak ada Nas yang memberitahukan secara pasti kedatangan hari tersebut. Bahkan dalam Al- Qur’an dinyatakan secara tegas tidak ada seorang pun mengetahui kapan kehadirannya.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 187.

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba- tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwa malaikat Jibril pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW dalam rangka mengajar umat Islam “kapan hari kiamat itu”? Nabi menjawab tidaklah yang ditanya tentang hal itu lebih mengetahui dari yang bertanya (diriwayatkan oleh muslim melalui shahabat Nabi Umar bin Khattab).

Memang ada beberapa ayat atau hadist yang menjelaskan bahwa kedatangannya tidak lama lagi. Misal surat Al-Isra’/17:51

“Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan Kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama”. lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”.

Dalam surat lain juga yaitu Al-Qomar 54 juga menyatakan bahwa

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai”

Dan surat Al-Anbiya’, ayat 21 menyatakan sebagai berikut…

“Apakah mereka mengambil Tuhan-Tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan (orang-orang mati)?”.

Nabi bersabda

“Aku di utus (dan perbandingan antara masa diutusku dengan) hari kiamat adalah seperti ini (sambil menggandengkan kedua jari-jari- jarinya, yaitu jari telunjuk dan tengah).(diriwayatkan oleh Muslim melalui Jabir bin Abdillah)”.

Apakah ayat-ayat dan hadist-hadits di atas menunjukkan ke dekatan hari akhir dari segi waktu? Boleh jadi, tetapi ketika itu tidak dapat dipahami bahwa kedekatan itu hanya dalam arti besok, seribu atau sepuluh tahun kedepan. Kedekatannya boleh jadi juga jika dibandingkan dengan umur dunia yang telah berlalu sekian ratus juta tahun. Tetapi boleh jadi juga hadist dan ayat-ayat tersebut tidak menginformasikan kedekatan dalam arti waktu.

Meski hanya Allah yang tahu, manusia hanya diberitahu tanda-tandanya, tanda-tanda kiamat itu secara garis besar dikategorikan menjadi dua yaitu tanda-tanda kiamat kecil dan tanda-tanda kiamat besar.

Tanda-tanda kiamat kecil diantaranya adalah: hamba sahaya perempuan dinikahi, ilmu agama sudah tidak dianggap penting lagi, tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari pengusaha, minuman keras merajalela, jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki, adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tapi sama-sama mengaku memperjuangkan agama Islam, banyak terjadinya gempa bumi, fitnah muncul dimana-mana, pembunuhan merajalela. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasul bersabda: kiamat akan terjadi bila telah muncul api dari tanah Hijaz yang cahayanya menyinari binatang-binatang ternak yang ada di Busra.

Kita dapat membaca dari tanda-tanda kiamat kecil, sebagaimana peristiwa dan hal-hal yang terjadi memberitahukan tentang perubahan zaman, seperti rusaknya nilai-nilai parameter sosial, merajalelanya kemungkaran dan penyebarnya kejahatan, semua itu menandakan kedekatan masa berakhirnya dunia, ulama menyebutkan sebagai tanda- tanda kecil hari kiamat maka dari itu merupakan seruan kepada umat manusia agar bersikap waspada terhadap akibat yang ditimbulkannya.

Tanda-tanda tersebut di atas belumlah berarti kiamat sudah dekat sekali, tetapi masih banyak lagi tanda-tanda yang berlaku di dunia ini untuk menunjukkan bahwa hari kiamat sudah diambang pintu, seperti hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab, dimana ia berkata: telah diriwayatkan kepada kami Ibnu Khaitsamah Zubair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim serta Ibnu Abu Umar Al-Maki dan lafadznya milik Zubair dimana Ishaq telah menyatakan kepada kami Sufyan bin Uzainah dari Furat Al Fuzzaz, dari Abu Atthufail, dari Khuzaibah bin Asid Al- Ghifari, ia berkata: Rasulullah mendatangi kami secara tiba-tiba ketika kami sedang berbincang-bincang, lalu beliau bertanya, Apakah yang sedang kalian berbincangkan? Mereka menjawab, kami sedang berbincangkan hari kiamat, maka Rasul bersabda:

“Sesungguhnya peristiwa itu tidak akan terjadi setelah kalian melihat 10 tanda bakal muncul lalu beliau menyebutkan sepuluh tanda tersebut yaitu munculnya asap Dajjal, hewan bumi, matahari terbit dari sebelah barat, Isa ibn Maryam turun, Yajud Ma’juj keluar, tiga gerhana bulan sebuah di timur sebuah di barat sebuah lagi di jazirah arab, dan yang terakhir adalah keluarnya api dari yaman yang dapat mengiringi manusia ke tempat berkumpulnya. (HR. Imam Muslim). Itu termasuk tanda-tanda kiamat besar”.

Setelah tanda-tanda itu sudah berlaku maka kiamat sudah diambang pintu dan hancurlah alam semesta sesaat lagi, planet bumi mengalami berbagai bencana dahsyat seperti gempa bumi yang dahsyat, gunung-gunung meletus, kehancuran bintang-bintang dan sebagainya. Orang-orang berdesakan saling mendorong, saling menghimpit dan saling menginjak, leher mereka serasa putus karna kehausan panas matahari terus mendera, ditambah panas tubuh mereka sendiri, keringat mengucur deras dari tubuh mereka, sehingga menggenangi tempat mereka berdiri, menurut derajat masing-masing ada yang genangan keringatnya semata kaki, ada yang sampai keningnya, dan ada yang mencapai telinga, bahkan ada yang hampir tenggelam karna keringatnya sendiri. Kehancuran itu merusak segala tatanan alam semesta dan matinya seluruh mahluk.

Referensi :

  • Muhammad Quraisy Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudlu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, (PT Al Mizan Pustaka, 1998).
  • Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, Cet. Pertama, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993).
  • Ikhwan Fauzi, Fenomena Kiamat, Amzah (Batavia: Sinar Grafika Offset, t.th.).
  • Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz 1V, (Bairut: Dar Al Kitab Al Ilmu, 1993).