Apa yang kamu ketahui tentang East Asia Summit?

East Asia Summit

Apa yang kamu ketahui tentang East Asia Summit?

Keanggotaan


East Asia Summit adalah sebuah forum dialog ASEAN yang beranggotakan 10 Negara-negara ASEAN ditambah dengan Jepang, Republik Korea, China (yang tergabung dalam ASEAN Plus Three ), dan Australia, Selandia Baru dan India. Sejauh ini telah diselenggarakan tiga kali KTT EAS. KTT pertama EAS diselenggarakan di Kuala Lumpur pada tanggal 14 Desember 2005. KTT ini menghasilkan Kuala Lumpur Declaration on the East Asia Summit , yang merupakan dasar pembentukan EAS.

Berdasarkan deklarasi tersebut, EAS merupakan forum kerja sama untuk berdialog dalam bidang politik, permasalahan ekonomi dan isu-isu strategis lainnya, serta yang berkaitan dengan usaha mewujudkan perdamaian, kestabilan ekonomi dan kemakmuran di kawasan Asia Timur. EAS bersifat terbuka, inklusif, transparan dan berorientasi keluar ( outward looking ).

EAS adalah bagian dari regional architecture yang tengah dikembangkan di kawasan dengan ASEAN sebagai driving force . Oleh karena itu, pelaksanaan kerjasama dalam kerangka EAS akan dilakukan dengan menggunakan mekanisme yang sudah ada di ASEAN.

Tujuan didirikannya EAS


Adapun tujuan dari pendeklarasian EAS sebagai sebuah forum dialog antara lain:

1.) Pembentukan KTT Asia Timur atau EAS sebagai sebuah forum dialog yang strategis yang mana isu-isu politik dan ekonomi dianggap sebagai sebuah kepentingan serta perhatian bersama yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas dan kemakmuran ekonomi di wilayah Asia Timur.

2.) KTT Asia Timur didirikan untuk mempromosikan pembangunan masyarakat kawasan yang diperkuat oleh Komunitas ASEAN atau ASEAN Community dan akan menjadi bagian utuh dari Regional Architecture .

3.) KTT Asia Timur bersifat terbuka, inklusif, transparan dan forum yang berwawasan Internasional yang berusaha untuk memperkuat aturan-aturan global dan nilai-nilai universal yang diakui di dalam ASEAN sebagai sebuah kekuatan yang mendorong untuk bekerjasama dengan negara-negara non-ASEAN di dalam KTT Asia Timur.

4.) Fokus utama di dalam KTT Asia Timur adalah pembinaan dialog yang strategis serta mempromosikan kerjasama dalam isu-isu politik dan kemanan demi tercapainya perdamaian dunia; mempromosikan pembangunan, stabilitas keuangan, keamanan energi, integrasi dan pertumbuhan ekonomi; pengentasan kemiskinan dan mengurangi perbedaan pembangunan di kawasan Asia Timur yang dilakukan dengan cara tranfer teknologi dan pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas, pemerintahan yang baik, bantuan kemanusiaan serta mempromosikan perdagangan, perluasan investasi dan liberalisasi ekonomi; mempromosan pemahaman budaya yang lebih dalam, peningkatan kerjasama dalam usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan solidaritas di kawasan Asia Timur dengan cara melakukan perlindungan terhadap lingkungan, pencegahan penyakit menular dan mitigasi bencana.

5.) Negara-negara yang tergabung di dalam KTT Asia Timur harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh ASEAN, KTT Asia Timur akan diselenggarakan secara berkelanjutan, KTT Asia Timur akan diselenggarakan dan diketuai oleh negara-negara anggota ASEAN dan modal dari KTT Asia Timur akan dipantau secara menyeluruh oleh semua anggota KTT Asia Timur.

Isu-isu yang di bahas pada setiap tahunnya di dalam EAS


Dalam deklarasi tersebut juga disepakati fokus EAS yakni di bidang politik dan keamanan, ekonomi dan sosial-budaya. Di bidang ekonomi, EAS mendukung pembangunan, kestabilan finansial, keberlangsungan energi, integrasi ekonomi, pemberantasan kemiskinan, memperkecil tingkat perbedaan tingkat ekonomi negara-negara anggota salah satunya dengan liberalisasi perdagangan dan investasi.

KTT kedua EAS yang diselenggarakan di Cebu, 15 Januari 2007. Dari sepuluh isu yang dibahas, yang menjadi topik utama adalah permasalahan energy dengan menyepakati Cebu Declaration on East Asian Energy Security . Isu-isu lain yang dibahas yakni: pemberantasan kemiskinan, pendidikan, kerja sama keuangan, flu burung, mitigasi bencana alam, perkembanga agenda putaran Doha, perkembangan ekonomi dan integrasi regional, Interfaith Initiatives , dan Denuclearization of the Korean Peninsula . Dalam isu ekonomi, EAS sangat mendukung proses integrasi wilayah dan mengupayakan untuk memperkecil perbedaan tingkat ekonomi di antara negara-negara EAS. Untuk itu EAS menyepakati untuk bekerja sama dalam melakukan penelitian melalui Comprehensive Economic Partnership in East Asia (CEPEA) yang dilakukan antar anggota EAS. Kerja sama yang sudah ditawarkan yaitu dari Jepang yakni Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA).

Masih pada tahun yang sama, 21 November 2007 diselenggarakan KTT ketiga EAS. KTT ini sangat terfokus dengan permasalahan perubahan iklim dan lingkungan, sampai pada puncaknya menghasilkan Singapore Declaration on Climate Change, Energy and the Environment.

Untuk KTT ke-empat EAS pada perencanan awalnya bulan Desember 2008 di Bangkok, sempat diundur dan dipindahkan ke kota lain, namun sampai sekarang belum dapat terlaksana yang disebabkan oleh situasi keamanan dan politik di Thailand yang tidak memungkinkan. Perkembangan terakhir KTT ke-empat EAS direncanakan pada bulan April 2009, ini pun masih dibatalkan dengan alasan yang sama. Penjadwalan terakhir yakni akan diselenggarakan pada bulan Juni 2009 di Phuket. Jika kondisi masih sama, mungkin penyelenggara KTT ke-empat EAS akan diambil alih oleh Indonesia atau Vietnam.

Pada awal pembentukan EAS, jumlah anggotanya sebanyak 16 negara, yaitu 10 negara ASEAN + 6 negara Mitra Dialog ASEAN (China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia dan New Zealand). Kemudian pada tahun 2010, tepatnya pada Pertemuan ASEAN yang ke 16 di Vietnam, Amerika Serikat dan Rusia resmi bergabung didalam EAS. Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN setuju untuk mengundang kedua negara tersebut yang mana dimaksudkan untuk mengisi kekosongan strategis dari Regional Architecture .

Keanggotaan didalam EAS harus berdasarkan pada Informal Meeting of ASEAN Foreign Minister di Cebu Filipina pada pertengahan Juli tahun 2005. Pada Pertemuan tersebut, negara-negara ASEAN menetapkan beberapa syarat bagi negara-negara non-ASEAN yang ingin bergabung didalam EAS. Adapun syarat untuk menjadi anggota ASEAN antara lain :

  • Negara Partisipan harus menandatangani ASEAN Treaty of Amity and Cooperation Adapun tujuan dari pendeklarasian EAS sebagai sebuah forum dialog antara lain (TAC),
  • Negara Partisipan haruslah Mitra Dialog formal ASEAN,
  • Negara Partisipan haruslah mempunyai hubungan kerjasama substansif dengan ASEAN.
    Seiring dengan berjalannya waktu, EAS menjadi sebuah forum dialog yang penting karena isu-isu yang dibahas pada setiap tahunnya. Namun, isu-isu yang dibahasa di dalam KTT Asia Timur atau EAS berbeda-beda setiap tahunnya. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama tahun 2005 di Kuala Lumpur Malaysia, negara-negara EAS membahas mengenai Avian Influenza atau Flu Burung. Lalu pada KTT Kedua di Cebu Filipina, negara-negara EAS membahas mengenai energy security . KTT Ketiga di Singapura, ada beberapa pembahasan yaitu mengenai energi, lingkungan, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development .

Kemudian pada KTT Keempat di Cham Hua Hin Thailand, negara-negara anggota EAS menyetujui pembahasan mengenai Penanggulangan Bencana atau Disaster Management. Dan pada KTT Kelima tahun 2010 lalu di Hanoi Vietnam, pembahasan di fokuskan pada beberapa hal antara lain Pendidikan, Kebudayaan, Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim. Sedangkan pada KTT Asia Timur tahun 2011, ada dua isu utama yang dibahas yaitu mengenai Keketuaan Myanmar pada tahun 2014 serta kisruh Laut Cina Selatan yang melibatkan negara-negara anggota EAS.