Apa yang kalian ketahui tentang Tari Pasambahan?

Dewasa kini, kita tahu bahwasanya banyak tari yang tersebar di Indonesia. Salah satunya adalah Tari Pasambahan, tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Barat.

Lalu, apa pembahasan lanjut mengenai Tari Pasambahan tersebut?

tarian ini merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu kehormatan sebagai wujud rasa hormat mereka terhadap tamu tersebut. Tari Pasambahan tidak hanya ditunjukan pada tamu penting atau pejabat saja, namun juga diterapkan pada pesta pernikahan adat. Terutama dalam menyambut rombongan pengantin pria di rumah pengantin wanita.

Tari Pasambahan adalah satu tarian yang sangat popular saat ini di Sumatera Barat, khususnya
di kota Padang. Tari ini sering ditampilkan pada acara-acara seremonial pembukaan acara resmi
pemerintah dan acara resmi lainnya. Tari ini ditarikan oleh penari laki-laki dan perempuan, gerak laki-laki dengan perempuan berbeda, busananya menutup aurat, di atas pentas, waktunya pagi, siang dan malam, penonton laki-laki dan perempuan, musiknya musik tradisi Minang.

Filosofi dari tari Pasambahan, sebenarnya memuliakan orang besar, itu kato mandaki namonyo (kata mendaki namanya) di adat, berkata tanpa menyakitkan martabat seseorang menyangkut memuliakan tamu, dan itu tamu itu dalam Islam guyuburrahman adalah orang– orang yang dekat kepada Tuhan, tidak boleh kita abaikan. Nabi saja ditegur, ketika bertemu seseorang, nabi melengah, ditegur nabi itu, filsafat itu juga ditirukan adat minangkabau, kita harus menyambut tamu dan memuliakan tamu, kita kreasilah dengan kreasi-kreasi yang indah, dan itu sangat dianjurkan. Islam dianjurkan, adat dianjurkan memuliakan orang besar. Di Minang kan ada itu “muliakan nan gadang, kasiahi nan ketek” (muliakan yang besar, kasihi yang kecil). Di dalam acara adat awak (kita) kan ado tu (ada itu), mamuliakan nan gadang dilatakkan carano di mukonyo, nan ketek dilatakkan rokok (memuliakan yang besar diletakkan carano di depannya, yang kecil diletakkan rokok). Dilegalkan itu, itu kan simbol itu.