Apa yang kalian ketahui mengenai Tari Apsara khas Kamboja?

Sejak zaman dahulu, agama menjadi sumber inspirasi utama bagi kebudayaan di negara Kamboja. Hampir selama dua milenium, Kamboja mengembangkan kepercayaan Khmer yang merupakan gabungan antara kepercayaan animisme, agama Buddha, dan agama Hindu. Kultur dari India termasuk bahasa dan kesenian dibawa oleh orang India ke Asia Tenggara sekitar abad pertama masehi. Apakah budaya yang dimiliki Kamboja mempengaruhi Seni Tari yang ada di Kamboja? Apa yang Kalian ketahui tentang Tari Aspara?

Tari Apsara
Tari Apsara merupakan salah satu simbol dari negara Kamboja. Tarian ini menurut legenda agama Hindu,dipertunjukan oleh para bidadari Apsara dalam acara melayani para dewa. Menurut legenda rakyat yang lain, para bidadari Apsara adalah para bidadari awan dan air. Mereka main, menari, membuat rumput-rumputan, pepohonan dan hewan berkembang berbiak dan berbunga, berbuah, oleh karena itu, warga menganggap Apsara sebagai dewi kemakmuran. Saudara Kimsoerun, seorang dosen Sekolah Menengah Kesenian Kamboja memberitahukan: “Berbeda dengan tarian-tarian tradisional dari negara-negara lain, tarian Apsara menuntut penarinya harus lambat, tidak kaku, harus lembut sehingga terlihat seperti helai-helai kain yang lembut dan halus, baru bisa memanifestasikan jiwa dan keindahan tarian Apsara. Menari cepat mudah, tapi menari lambat sangat sulit”.