Apa yang harus diperhatikan apabila terjadi Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam tubuh?

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan respons terhadap keadaan fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah essensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis.

Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”.

Apa yang harus diperhatikan apabila terjadi Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam tubuh?

Apabila terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan terapi cairan. Penatalaksanaan terapi cairan meliputi dua bagian dasar yaitu ;

  • Resusitasi cairan
    Ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh, sehingga seringkali dapat menyebabkan syok. Terapi ini ditujukan pula untuk ekspansicepat dari cairan intravaskuler dan memperbaiki perfusi jaringan.

  • Terapi rumatan
    Bertujuan untuk memelihara keseimbangan cairan tub uh dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh

Hal ini digambarkan dalam diagram berikut :

Prinsip pemilihan cairan dimaksudkan untuk :

  • Mengganti kehilangan air dan elektrolit yang normal melaui urine, IWL, dan feses
  • Membuat agar hemodinamik agar tetap dalam keadaan stabil

Pada penggantian cairan, maka jenis cairan yang digunakan didasarkan pada :

  • Cairan pemeliharaan ( jumlah cairan yang dibutuhkan selama 24 jam )
  • Cairan defisit ( jumlah kekurangan cairan yang terjadi )
  • Caitran pengganti ( replacement )
    • Sekuestrasi ( cairan third space )
    • Pengganti darah yang hilang
    • Pengganti cairan yang hilang melalui fistel, maag slang dan drainase

Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dapat dilakukan penghitungan untuk menghitung berapa besarnya cairan yang hilang tersebut :

  • Refraktometer
    Defisit cairan : BD plasma – 1,025 x BB x 4 ml Ket. BD plasma = 0,001

  • Dari serum Na+
    Air yang hilang : 0,6 Berat Badan x BB (Plasma Natrium – 1 ) Ket. Plasma Na = 140

  • Dari Hct
    Defisit plasma (ml) = vol.darah normal – (vol.darah normal x nilai Hct awal )
    Hct terukur

Sementara kehilangan darah dapat diperkirakan besarnya melalui beberapa kriteria klinis seperti pada tabel di bawah ini ;

Klas I Klas II Klas III Klas IV
Kehilangan darah (ml) Sampai 750 750-1500 1500-2000 >2000
Kehilangan darah ( %EBV) Sampai 15% 15-30% 30-40% >40%
Denyut nadi <100 >100 >120 >140
Tek. Darah (mmHg) Normal Normal Menurun Menurun
Tek. Nadi (mmHg) Normal atau meningkat Menurun Menurun Menurun
Frek. Napas 14-20 20-3- 30-35 >35
Produksi urin (ml/jam) >30 20-30 Mei-15 Tidak ada
SSP / status mental Gelisah ringan Gelisah sedang Gelisah dan bingung Bingung dan letargi
Cairan pengganti ( rumus 3 :1) Kristaloid Kristaloid Kristaloid dan darah Kristaloid dan darah