Apa yang harus dilakukan manajer proyek dalam melakukan manajemen risiko?

Seorang manajer proyek dalam melihat sebuah risiko harus dari sisi dampak dan potensi. Karena setiap risiko pasti akan menghasilkan kedua hal tersebut.

Terdapat dua jenis risiko yang ada, apabila dilihat dari kedua sisi tersebut, yaitu Risiko spekulatif dan Risiko murni.

Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.

Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan.

Untuk kasus risiko murni, seorang manajer proyek harus dapat melakukan pencegahan agar risiko itu tidak terjadi di masa yang akan datang. Menghindari risiko murni adalah suatu keharusan, walaupun kenyataannya terkadang kita tidak dapat menghindarinya, misalnya risiko bencana alam.

Tetapi untuk kasus risiko spekulatif, dimana apabila kita berani mengambil risiko tersebut, ada kemungkinan kita mendapatkan potensi keuntungan, maka sebaiknya risiko spekulatif tersebut tidak serta merta kita hindari, tetapi kita perhitungkan segala kemungkinannya.

Sehingga, hal-hal yang perlu dilakukan seorang manajemen proyek dalam melakukan manajemen risiko antara lain :

  • Menentukan risiko-risiko mana saja yang perlu kita ambil atau berharga sehingga kita berani untuk meng-investasikan waktu, pikiran, tenaga dan biaya untuk menghadapi risiko tersebut.

  • Meng-isolasi risiko-risiko yang ada, sehingga tidak menyebar atau menumbuhkan risiko-risiko baru apabila kita membirakan risiko tersebut.

  • Meng-optimasi risiko yang ada sehingga kita dapat mendapatkan keuntungan dari risiko tersebut.

  • Meng-eliminasi atau menghilangkan dampak negatif dari setiap risiko yang ada.

  • Mengembangkan rencana aksi alternatif untuk setiap risiko yang ada, sehingga apabila rencana awal tidak dapat meng-eliminasi risiko, maka kita masih punya rencana cadangan.

  • Menyediakan waktu dan dana cadangan untuk dapat menutupi risiko yang tidak dapat dihindari, atau tidak diketahui sebelumnya.

  • Memastikan bahwa, baik organisasi maupun anggota tim, mempunyai budaya organisasi yang baik dalam menghadapi risiko, sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.