Apa yang harus dilakukan jika Stakeholder tidak menyetujui penerapan konsep Measurable Organizational Value (MOV) dalam Suatu Perusahaan?

Measurable Organizational Value

Measurable Organizational Value (MOV) merupakan bagian dari pengembangan strategi, manajemen portfolio, dan eksekusi proyek. Menurut Jack Marchewka, MOV merupakan langkah pertama dalam setiap business case dan perlu mengikat secara jelas apa tujuan serta strategi dari sebuah organisasi.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika stakeholder tidak menyetujui penerapan konsep measurable organizational value (mov) dalam suatu perusahaan?

Measurable Organizational Value (MOV) sendiri merupakan sebuah konsep yang diutarakan oleh Jack Marchewka dalam bukunya, Information Technology Project Management: Providing Measurable Organizational Value (2003).
Berdasarkan penjelasan Jack Marchewka, MOV harus menjadi tahapan paling awal dari business case apapun, dan harus terhubung kembali pada tujuan dan strategi dari organisasi dengan jelas.
MOV Sendiri memiliki beberapa kriteria, diantaranya:

  1. Measureable, atau dapat diukur. Pengukuran akan memberi fokus pada proyek, tidak hanya dalam hal tindakannya namun seberapa besar keberhasilan akan diukur selama dan pada akhir proyek juga setelah diterapkan dan beroperasi.
  2. Memberikan value bagi organisasi. sumber daya dan waktu tidak boleh dihabiskan untuk proyek apapun kecuali jika dapat memastikan bahwa ada value yang bisa didapat dari proyek tersebut.
  3. Disepakati. MOV harus dapat meyakinkan, membuat, mencetak harapan bagi pemangku kepentingan atau stakeholder. Meskipun pasti tidak akan mudah untuk menyetujui tujuan terlalu cepat dalam proses, namun hasilnya akhirnya akan sepadan dengan segala effort yang telah diberikan.
  4. Dapat diverifikasi. pada akhir proyek (closeout) MOV harus digunakan untuk menentukan bagaimana hasil akhir sebuah proyek. Apakah benar proyek itu sukses, atau terdapat hal yang terlewat.

Dari sini sudah tampak bahwa salah satu kriteria yang ada dalam MOV adalah disepakati (must be agreed upon) oleh semua pihak, terutama oleh para stakeholder. Jika konsep MOV dipaksa dijalankan dalam organisasi atau perusahaan yang tidak sependapat, tidak satu suara dalam pengaplikasiannya, maka MOV tidak akan dapat berjalan di perusahaan atau organisasi tersebut.

Jika para stakeholder sudah tidak sepakat di awal penyusunan konsepnya, maka dapat dipastikan penerapan MOV akan gagal dalam perusahaan tesrebut. Hal ini dikarenakan peran stakeholder sangat penting di dalam penerapan konsep MOV. Akan ada langkah-langkah selanjutnya yang sangat berpusat pada peran stakeholder, yang mana stakeholder akan menjadi titik penentu apakah MOV yang telah disusun valid, akurat, dan realistis.

Referensi:
https://www.pmi.org/learning/library/measuring-organizational-value-new-economy-7444

Measurable Organizational Value (MOV) merupakan alternative tools yang dapat membantu perusahaan dalam menyediakan nilai nyata bagi proyek organisasi dan mendukung stategi serta tujuan organisasi tersebut. MOV dinilai sebagai penentu kesuksesan proyek perusahaan. MOV sendiri harus dapat diukur, memberikan nilai bagi perusahaan, disetujui pihak tertentu serta dapat di verifikasi.

Disetujui oleh pihak tertentu yang dimaksud disini adalah stakeholder. Untuk mencapai kesuksesan perusahaan, stakeholder yang merupakan top management harus memberikan keputusan strategis dalam membuat perusahaan menjadi lebih baik dengan menghasilkan profit. Sehingga harus dapat dibuktikan bahwa dengan menerapkan konsep MOV, perusahaan akan memiliki beberapa keuntungan seperti mengurangi penggunaan waktu yang terlalu lama, mengembangkan operasi perusahaan, dan meningkatkan komunikasi perusahaan. Tanpa persetujuan stakeholder, maka jalan untuk mendukung strategi dan tujuan organisasi akan lebih berat.

“…peran stakeholder sendiri termasuk kedalam persyaratan dari Measurable Organizational Value (MOV), bahwa harus memenuhi ekspektasi stakeholder walaupun tidak mudah, hasil yang diberikan akan setimpal”

http://www.sheepguardingllama.com/2008/01/overview-of-measureable-organizational-value-mov/

Measurable Organizational Value merupakan tujuan keseluruhan yang ingin dicapai dari suatu proyek dan mengukur kesuksesan proyek tersebut”( Octavion:2014). Oleh karena itu, MOV digunakan sebagai tolak ukur dalam melakukan perencanaan proyek. Secara umum metode yang digunakan adalah dengan Balanced Scorecard.

Balanced Scorecard menghitung berdasarkan beberapa perspektif, diantaranya :

  • Financial Perspective
  • Internal Business Perspective
  • Innovation and Learning Perspective
  • Costumer Perspecitve
    Untitled

Oleh karena itu, pada MoV sebaiknya terjadi keseimbangan antara setiap stakeholder yang ada. Jika ada salah satu stakeholder yang tidak menyetujui/ tidak sependapat dengan MoV yang telah dibuat, sebaiknya diberikan pengertian mengenai pentingnya MoV bagi sebuah perjalanan proyek. Tanpa MoV keselarasan dan future benefit dari sebuah proyek tidak dapat terlihat, sehingga akan mengakibatkan pengambil keputusan ragu dalam mengeksekusi proyek tersebut

Referensi:

  1. Focusing Your Organzation on Strategy - with the Balanced Scorecard, 2nd Edition by Robert S. Kaplan and David P. Norton
  2. The Balanced Scorecard—Measures that Drive Performance
  3. TUGAS PAPER M0214 – TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI ANALISA BUSINESS CASE PADA PT. IWAN CAHAYA SENTOSA (Octavion)

Measurable Organizational Value (MOV) harus dapat diverifikasi dan sejalan dengan visi & misi perusahaan. Stakeholder yang memegang peranan sebagai decision maker (top level management) harus paham betul harus dibawa kemana perusahaan yang dipimpinnya, MOV disini hanya sebagai tools untuk mengukur keberhasilan dari persuhaan berdasarkan target yang harus dicapai. MOV sifatnya hanya sebagai support bagi perusahaan agar keputusan yang diambil lebih terarah. Apabila seorang stakeholder menolak untuk menerapkan MOV bagi perusahaan tersebut, maka hal yang bisa dilakukan untuk meyakinkan stakeholder tersebut adalah dengan mencoba dan melakukan demo dengan proyek dalam perusahan, dari sini kita bisa menunjukkan bahwa impact dari diterapkannya MOV. Karena jika kegiatan proyek berkontribusi terhadap hasil yang diinginkan, atau manfaat yang disepakati, proyek dianggap berhasil. Tim yang bertanggung jawab memverifikasi MOV pada kesimpulan proyek tersebut sebagai keberhasilan atau kegagalan.

Sorang Stakeholder punya alasan kuat untuk menerapkan MOV atau tidak berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan

Referensi

N.B : pada bagian verifikasi