Apa yang dimakud dengan Model Perilaku Konsumen?

Screen Shot 2021-07-14 at 12.52.50

Menganalisa atau mempelajari perilaku konsumen merupakan suatu hal yang sangat kompleks, karena ada banyak hal yang mempengaruhinya dan kecenderungan untuk saling berinteraksi. Maka dari itu, model perilaku konsumen dikembangkan sebagai suatu upaya dalam mempermudah untuk menganalisis berbagai faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam membeli barang ataupun jasa.

Summary

Picture from pinterest

Pengertian Model Perilaku Konsumen

Model Perilaku Konsumen adalah teori yang mempelajari mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli barang atau jasa. Sebuah model merupakan bentuk penyederhanaan gambaran dari kenyataan. Model perilaku konsumen dapat juga diartikan sebagai kerangka kerja atau sesuatu yang mewakili apa yang diyakinkan konsumen dalam mengambil sebuah keputusan dalam membeli.
Perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam memperoleh dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Dimana hal-hal tersebut dapat membantu manajer pemasaran dalam menyusun kebijakan pemasaran perusahaan.

Peran Konsumen dalam Membeli

Keputusan pembelian merupakan sebuah proses dalam merumuskan berbagai alternatif tindakan dalam menentukan pilihan pada pembelian suatu produk. Selain itu, pemasar juga perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang pada suatu produk.
Peran yang dilakukan oleh konsumen antara lain sebagai berikut.

  1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu;
  2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;
  3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya;
  4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;
  5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Peran perilaku konsumen bagi pemasar agar produknya dapat dibeli antara lain sebagai berikut.

  1. Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
  2. Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berpikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
  3. Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan, sehingga pemasar atau produsen dapat merancang strategi pemasaran dengan baik

Fungsi Model Perilaku Konsumen

Berikut merupakan fungsi dari model perilaku konsumen:

  1. Deskriptif, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai langkah – langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan suatu penelitian membeli.
  2. Prediksi, yaitu meramalkan kejadian – kejadian dari aktivitas konsumen pada waktu yang akan datang. Misalnya meramalkan merek produk yang paling mudah diingat oleh konsumen.
  3. Explanation, yaitu mempelajari sebab – sebab dari beberapa aktivitas pembelian, seperti mempelajari mengapa konsumen sering membeli barang dagangan dengan merek yang sama. Apakah itu merupakan kebiasaan ataukah karena mereka menyukai merek barang tersebut?
  4. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitas – aktivitas konsumen pada masa yang akan datang.

Faktor Model Perilaku Konsumen

Menurut Kotler, model perilaku konsumen dapat digambarkan melalui lima faktor yang meliputi sebagai berikut:

1. Rangsangan Pemasaran (Marketing Stimulation)

Rangsangan pemasaran dipengaruhi oleh usaha perusahaan dalam menarik minat beli konsumen. Dalam hal ini, perusahaan dapat melakukan rangsangan kepada konsumen melalui berbagai hal seperti memberikan pengetahuan terkait keunggulan produk, memberikan diskon atau potongan harga, menentukan lokasi penjualan yang strategis, serta melakukan berbagai promosi yang dapat memperluas jangkauan konsumen.

2. Rangsangan Lain (Other Stimulation)

Rangsangan lain yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap pembelian antara lain seperti situasi ekonomi, perkembangan teknologi, pengaruh politik, dan pengaruh budaya (luar) yang dirasakan oleh konsumen secara langsung.

3. Karakteristik Pembeli (Buyer Characteristics)

Karakteristik pembeli diantaranya meliputi faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Pada faktor budaya, nantinya akan melahirkan kelas sosial tertentu dalam pembelian produk, yaitu kelas sosial golongan atas, menengah, dan rendah. Sementara faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain meliputi kelompok acuan, keluarga, dan peran serta status konsumen dalam masyarakat. Faktor pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen, meliputi umur, pekerjaan, kondisi ekonomi, dan gaya hidup si konsumen. Faktor psikologis, meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan serta sikap si konsumen terhadap produk yang akan dibeli.

4. Proses Keputusan Membeli (Buying Decision Process)

Proses keputusan dalam membeli diperoleh ketika konsumen telah melakukan tahap pengenalan terhadap suatu produk, pencarian informasi lain, evaluasi keunggulan dan kelemahan produk, hingga terciptanya keputusan pembelian dan keputusan pasca pembelian. Jika tahap-tahap tersebut memperoleh hasil yang baik, maka kemungkinan besar konsumen akan melakukan pembelian terhadap suatu produk secara berulang.

5. Keputusan Pembeli (Buyer’s Decision)

Dalam hal ini, keputusan pembeli akan menghadirkan suatu keputusan terbaik menyangkut pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah produk yang akan dibeli. Itulah model perilaku konsumen menurut Kotler yang dapat dianut dan dikembangkan oleh para pengusaha sebagai alat untuk menggapai tujuan pemasaran. Dengan demikian model perilaku konsumen dapat digambarkan sebagai berikut:

Screen Shot 2021-07-14 at 14.10.10

Berdasarkan model perilaku konsumen di atas, terdapat beberapa rangsangan yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen yaitu rangsangan pemasaran (bauran pemasaran) yang terdiri atas produk, harga, tempat, promosi, komunikasi dengan konsumen, serta rangsangan lain seperti faktor lingkungan (kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga). Selain itu menurut Subianto (2007), terdapat juga faktor-faktor lain seperti faktor psikologis yang sangat berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, diantaranya sebagai berikut.

1. Motivasi

Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

2. Persepsi

Persepsi diartikan sebagai proses dimana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan stimulus ke dalam bentuk arti dan gambar atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi merupakan bagaimana seseorang memandang lingkungan di sekitarnya (Amirullah, 2002) dalam Subianto (2007).

3. Belajar

Belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai hasil akibat adanya, yang bersifat tetap/permanen dan fleksibel (Swastha dan Handoko, 2000) dalam Subianto (2007). Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya yang nantinya akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli.

4. Kepribadian dan Konsep Diri

Menurut Mangkunegara (2002) dalam Subianto (2007), kepribadian merupakan suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya dalam pengambilan keputusan dalam membeli. Sementara konsep diri merupakan car akita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan.

5. Sikap

Menurut Mangkunegara (2002) dalam Subianto (2007), Sikap dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah obyek atau ide.

Summary

Firmansyah, Anang. 2018. Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran). Surabaya: CV Budi Utama

Subianto, Totok. 2007. Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian. 3(3).

Titik tolak untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan dan tanggapan yang ditunjukkan oleh seseorang, dimana rangsangan tersebut telah memasuki kesadaran untuk meresponnya. Gerald Zaltman dan Melanie Wallendrof mengatakan bahwa model perilaku konsumen adalah suatu model adalah sesuatu yang mewakili sesuatu dalam hal ini adalah suatu proses. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau sesuatu yang mewakili apa yang diyakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli.

Menurut (Mangkunegara, 2002) model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivaitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau sesuatu dalam mengambil keputusan pembelian.

Summary

http://repository.ump.ac.id/1795/3/Septiana%20Puspita%20Dewi_BAB%20II.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2638/3/2EM16691.pdf