Apa yang dimaksud Terapi SEFT?

Apa yang dimaksud Terapi SEFT?

SEFT sebagai sebuah teknik yang mengkombinasikan antara spiritualitas melalui doa, keikhlasan, dan kepasrahan, dengan energy psychology.

Apa yang dimaksud Terapi SEFT?

Menurut Hakam dkk., (2009), Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik penggabungan dari terapi sistem energi tubuh dan spiritualitas. Stimulasi titik energi tubuh dilakukan dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh sambil berdoa yang disertai sikap pasrah kepada Tuhan. Dalam penelitian ini peran Tuhan adalah mutlak, maka setiap hasil yang dimunculkan adalah kehendakNYA entah itu hasil yang positif maupun hasil yang negatif.

Zainuddin (2009) sebagai penemu SEFT mendefinisikan SEFT sebagai sebuah teknik terapi berbasis energy psychology dan spiritual power dimana penggunanya melakukan sejumlah ketukan pada titik-titik meridian tubuh di sepanjang jalur meridian tubuh sambil melakukan doa pada Sang Pencipta.

Zainuddin, (2009). SEFT merupakan teknik terapi psikologi yang berawal dari EFT. Sebagai teknik yang berawal dari EFT, maka teori utama yang menjadi acuan dasar dalam SEFT adalah energy psychology. Disini maksud energy psikologinya adalah doa kepada Tuhan, misalnya Yaa Alloh saya ikhlas, saya pasrah dengan penyakit yang saya alami. Maka fungsi doa disini menjadi pembeda terapi SEFT dengan terapi EFT yang dimana terapi EFT tidak melibatkan Tuhan sebagai penentu keberhasilan Terapi.

Teori Terapi SEFT

Energy psychology adalah konsep teori yang berbasis teori akupuntur namun dalam aplikasinya tidak menggunakan jarum. Tidak berbeda dengan teori akupuntur, teori energy psychology berasumsi bahwa setiap manusia mempunyai suatu sistem energi yang mengatur seluruh sistem fisik maupun psikis manusia. Sistem energi tersebut terdiri dari life force atau biasa disebut tabib dengan Chi, (Gallo & Vincenzi, 2000) Chakra atau acupoint sebagai pusat pembangkit energi dan penyuplai energi ke sel-sel tubuh manusia, dan 365 jalur meridian tubuh yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya chi.

Pada terapi SEFT ada dua versi yaitu versi lengkap dan versi singkat, versi lengkap memfokuskan titik meridian pada 18 titik sedangkan versi singkat memfokuskan titik meridian pada 9 titik. Pada penelitian ini penulis memilih menggunakan versi singkat, karena mudah dan lebih efektif untuk mengatasi permasalahan penelitian ini yaitu kecanduan alkohol. (Feinstein & Ashland, 2009) Menurut teori energy psychology , gangguan psikologis atau sakit fisik terjadi jika terdapat sejumlah hambatan energi negatif pada pembuluh meridian tempat mengalirnya chi. Oleh karena itu, jika ada seseorang mengalami gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan, fobia ataupun depresi, berarti telah terjadi ketidakseimbangan berupa adanya hambatan berupa energi negatif pada sistem jalur meridiannya. Maksud gangguan pada penelitian ini adalah persoalan kecanduan alkohol, dimana ketika seseorang sudah kecanduan alkohol berpotensi melakukan kejahatan lainnya dikarenakan pengaruh alkohol tersebut. (Feinsten & Ashland, 2009).

Pada SEFT digunakan stimulasi berupa ketukan ringan atau tapping pada titik acupoint. Pada saat tapping terjadi peningkatan proses perjalanan sinyalsinyal neurotransmitter yang menurunkan regulasi hipotalamic-pitutiary-adrenal Axis (HPA axis) sehingga mengurangi produksi hormon stres yaitu kortisol. Selama melakukan tapping harus melakukan doa kepada Tuhan hal ini menjadi keberhasilan terapi, penemu SEFT sendiri mengatakan bahwa keberhasilan terapi ini bukan pada terapisnya bukan pada terapinya melainkan pada Allah SWT. (Church, 2009).

Efek tapping telah dibuktikan dengan sebuah penelitian di Harvard Medical School. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang yang dalam keadaan takut kemudian dilakukan tapping pada titik acupointnya maka terjadi penurunan akitivitas amygdala, dengan kata lain terjadi penurunan aktivitas gelombang otak, hal tersebut juga membuat respons fight or flight pada partisipan terhenti. Untuk kemudian memunculkan efek relaksasi yang akan menetralisir segala ketegangan emosi yang dialami individu. Efek ini sama dengan respon yang muncul ketika seseorang distimulasi dengan jarum akupuntur pada titik meridiannya (Feinsten & ashland, 2012).

Efek SEFT bagi individu

Spiritual merupakan komponen yang membedakan antara SEFT dan EFT. Penambahan unsur spiritual dalam SEFT berupa doa kepada Tuhan. mengungkapkan penambahan unsur spiritual berupa doa menghasilkan amplifiying effect atau efek pelipat gandaan pada EFT. Dalam penelitian ini melibatkan Tuhan untuk keberhasilannya, sehingga peran Tuhan disini sangatlah penting. (Zainuddin, 2009)

Wachholtz & Sambaamorthi (2011) menjelaskan penyebab doa dapat memberikan efek positif terhadap kondisi psikilogis individu adalah adanya sebuah proses coping pada individu. dengan berdoa individu diajak melakukan proses coping. Doa menggiring individu untuk memahami segala sesuatu dari sudut pandang yang jauh lebih tinggi atau transendence. Bagi individu yang jarang berdoa, sakit pada tubuh fisik dapat dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan suatu kesialan sehingga dapat mengalami stres, kecemasan, ataupun depresi. Berbeda halnya dengan individu yang rutin berdoa dengan penuh penghayatan, bagi individu tersebut sakit bisa jadi sebuah bentuk proses pencucian dosa, peningkatan derajat, bahkan sebagai bentuk cinta kasih Tuhan terhadap dirinya. Proses pemaknaan peristiwa secara transendece inilah yang menjadi sebuah bentuk coping bagi individu.