Filsuf Prancis Henri Bergson (1859-1941) menjadikan pengalaman waktu sebagai pusat filosofi keseluruhannya. Dia mengembangkan dasar “subyektif relasional” dalam pendekatannya untuk menjelaskan waktu dan, dengan demikian, bereaksi terhadap pemikiran ilmiah dan mekanistik yang hadir di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Bergson membedakan antara waktu kronologis (yang melambangkan ruang) dan durasi (yang dipahami melalui intuisi dan identik dengan “esensi kehidupan”). Sementara bagi Bergson waktu kronologis hanyalah kenyamanan sosial, durasi baginya adalah aliran yang tak terukur atau perkembangan waktu yang berkelanjutan di mana masa lalu, masa kini, dan masa depan secara dinamis menyatu dan larut ke dalam aliran yang tak terputus.
Sumber
Roeckelein, J. E. (2006). Elsevier’s Dictionary Of Psychological Theories . Amsterdam: Elsevier B.V.