Apa yang dimaksud teori kepribadian manusia menurut Hippocrates ?

kepribadian

Sebenarnya banyak teori tentang macam-macam kepribadian manusia. Apa saja teori kepribadian manusia menurut Hippocrates dan bagaimana pendapat Anda terhadap teori tersebut ?

Hippocrates

Hippocrates adalah seorang tokoh filsuf ternama dari yunani. Dia berpendapat bahwa manusia memiliki 4 jenis kepribadian. Yaitu sanguin, koleris, melankolis, dan plegmatis.

Sanguinis lebih seperti ekstrovert. Dia ramah, selalu bersemangat, suka berbicara dan terlihat mencolok di suatu kelompok walaupun bukan tipe pemimpin, pikirannya juga sering berubah-ubah.

Kholeralis sifatnya terlihat lebih keras kepala, optimis, suka memimpin dan bersemangat tapi juga penuh emosional.

Melankolis lebih sensitif, tetapi juga analis, pendendam dan lebih mudah melihat sisi negatif, suka bergaul dan tidak suka menjadi perhatian. Tetapi kebanyakan mereka adalah pengusaha yang hebat.

Phlegmatis adalah orang yang penyabar, suka mencari solusi tercepat, teratur, selera humor-nya lebih sarkasme, dan mudah bergaul, tidak suka hal baru, lebih menjadi penonton.

Menurut saya tipe-tipe yang diutarakan oleh Hippocrates ini masih banyak yang terlihat ambigu dan agak sulit di bedakan satu sama lain. Namun begitu, masih terlihat ciri khas dari masing-masing kepribadiannya.

1 Like

Sejarah Teori Kepribadian Hippocrates


Tokoh Hippocrates (460-370 SM) sendiri termasuk tokoh zaman kuno, seperti Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM). Hippocrates sendiri ahli kedokteran, dan juga dijuluki Bapak Ilmu Kedokteran. Ia meneliti kepribadian (watak dan temperamen) berdasarkan struktur cairan atau istilah latinnya humor dalam tubuh manusia. Ia mendapat pengaruh dari filsuf Empedokles (490-435 SM), yang berpendapat bahwa alam semesta ini terdiri dari empat unsur dasar yaitu kering, basah, dingin, dan panas.

Dengan demikian dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung oleh keadaan konstitusional berupa cairan-cairan yang ada di dalam tubuhnya, yaitu: sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning), sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam), sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir), dan sifat panas terdapat dalam sanguis (darah). Keempat cairan tersebut terdapat di dalam tubuh dengan proporsi tertentu. Jika proporsi cairan-cairan tersebut di dalam tubuh berada dalam keadaan normal, maka individu akan normal atau sehat, namun apabila keselarasan proporsi tersebut terganggu maka individu akan menyimpang dari keadaan normal atau sakit. (E. Koeswara. 2008)

Pendapat Hippocrates disempurnakan oleh Galenus (129-200 SM) yang mengatakan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat 4 macam cairan tersebut dalam proporsi tertentu. Apabila suatu cairan terdapat di dalam tubuh melebihi proporsi yang seharusnya (dominan) maka akan menimbulkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan tersebut yang oleh Galenus sehingga menggolongkan manusia menjadi empat tipe berdasarkan temperamennya, yaitu Koleris, Melankolis, Phlegmatis, dan Sanguinis.

Ajaran tipologi Hippocrates-Galenus sudah berjalan beratus-ratus tahun sejak abad ke-5 SM sampai sekarang masih saja menjadi wacanna akademik. Paling tidak mempunyai nilai historis. Selain, itu ajaran tersebut memberi inspirasi kepada studi kepribadian dengan dasar konstitusi tubuh manusia bagi Kretschmer, Giovani, Sheldon, dan lain-lain. Bahkan psikologi modern telah mengemukakan banyak saran baru mengenai penggolongan temperamen, tetapi tidak ada yang lebih bisa diterima seperti yang dikemukakan Hippocrates dan Galenus. Perkembangan selanjutnya mengenai studi psikologi kepribadian tampak ada dua jalur (Fud, 2012), yaitu:

  • Jalur studi psikologi kepribadian yang menekankan kepada kejasmaniaan (konstitusi).
  • Jalur yang menekankan kejiawaannya, traits atau sifat-sifat tingkah laku manusia

Macam-Macam Tipe Kepribadian Tipologi Hippocrates-Galenus


Hippocrates-Galenus membagi tipe kepribadian menjadi 4 kelompok besar dengan fokus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan pengaruh kepada individu tersebut. Berikut adalah pembagian tipe kepribadian berdasarkan tipologi Hippocrates-Galenus:

  • Sanguin (Darah)
    Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan Sanguin, dimana orang yang sanguin adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas. Mereka memiliki sifat sedikit seperti anak-anak. Sanguin biasanya tidak menemukan masalah dalam kehidupan sosialnya karena mudah bergaul dan akrab walau dengan orang-orang yang baru dikenal. Sanguin sangat suka bicara, gampang untuk mengikuti sebuah kelompok. Di balik sisi positifnya, individu bertipe kepribadian sanguin memang agak susah untuk berkosentrasi pada suatu hal, ia juga egois, pelupa, suka terlambat, dan seringkali membuat satu hal kecil menjadi besar. Meskipun sanguin bukan menjadi seorang pemimpin dalam sebuah kelompok, namun sanguin biasanya ingin tampil lebih mencolok ketimbang anggota kelompok lainnya.

  • Koleris (Empedu Kuning)
    Manusia dengan kepribadian koleris memiliki kemampuan memimpin yang bagus karena bisa dengan mudah mengambil sebuah keputusan. Orang-orang koleris memiliki tujuan yang baik untuk ke depannya serta selalu produktif dan dinamis. Koleris pun adalah pribadi yang menyukai kebebasan dan selama hidupnya akan selalu bekerja keras. Hanya saja, tipe koleris suka memerintah karena sifat kepemimpinannya, susah untuk mengalah, menyukai pertentangan, mudah terpancing emosi, tidak mudah untuk disuruh sabar, dan termasuk tipe yang keras kepala karena kemauannya yang keras.

  • Melankolis (Empedu Kuning)
    Individu dengan pribadi melankolis adalah tipe manusia yang memiliki sifat analitis, suka memerhatikan orang lain, perfeksionis, hemat, tidak begitu menyukai perhatian, serius, artistik, sensitif dan senantiasa rela berkorban. Hanya saja tipe pribadi melankolis biasanya berfokus pada sebuah cara atau proses ketimbang tujuan. Mereka yang melankolis pun kurang bisa menyuarakan opininya, seringkali juga memandang masalah dari sisi buruknya, serta kurang mampu bersosialisasi dengan baik. Banyak orang yang melankolis berbakat menjadi seorang pengusaha yang hebat dan sukses.

  • Phlegmatis (Cairan Lendir)
    Phlegmatis adalah jenis kepribadian individu yang selalu cinta damai dengan menjadi netral dalam segala kondisi konflik tanpa ingin memilih kubu. Dalam kehidupan sosialnya, individu plegmatis akan lebih senang menjadi pendengar yang baik daripada sebagai pelaku cerita. Manusia berkepribadian plegmatis mempunyai selera humor yang bagus walau sarkatik (sifat humor yang menyinggung atau mengejek), menyukai keteraturan, mudah bergaul, serta suka mencari jalan pintas. Individu ini juga tidak suka dipaksa, suka menunda sesuatu hal dan memiliki antusias yang kurang terhadap hal-hal baru.