Virtual reality atau disiangkat VR adalah teknologi yang mampu membangkitkan suasana 3D yang nyata, sehingga membuat penggunanya merasa seperti berada di dunia nyata meskipun simulasi yang ada di depannya adalah dunia maya.
Teknologi ini digunakan oleh peramu obat, arsitek, pekerja medis, bahkan gamer yang menyukai sensasi bermain game yang ‘nyata’. Bahkan saat ini sudah banyak bermunculan game yang dibuat khusus untuk virtual reality tersebut.
Di samping itu, pilot pesawat terbang juga mengandalkan virtual reality untuk melakukan simulasi penerbangan sebelum menerbangkan pesawat secara nyata. Hal tersebut bertujuan agar pilot lebih mengenal medan yang akan dihadapinya dan memperoleh gambaran saat nanti ia menerbangkan pesawat di atas langit.
Teknologi virtual reality juga memberikan banyak kontribusi terhadap dunia militer. Di Amerika Serikat, para tentaranya akan menggunakan virtual reality untuk simulasi peperangan. Mereka akan merasakan situasi di medan perang secara nyata dengan teknologi ini. Cara ini dinilai lebih praktis dan ekonomis dibanding melakukan latihan perang yang sesungguhnya.
Virtual Reality sebenarnya sudah ada sejak lama. Adalah Morton Heilig, seorang filmmaker, menciptakan sebuah purwarupa bernama Sensorama pada 1962. Sensorama ini dianggap sebagai cikal bakal kelahiran teknologi VR karena perangkat ini memungkinkan penonton film menikmati adegan film yang terlihat seperti nyata.
Hal ini bisa terjadi karena Sensorama memberikan pengalaman tidak hanya kepada mata. Perangkat ini melibatkan indera lainnya seperti pendengaran, penciuman, dan sentuhan meskipun yang dialami oleh panca indera tersebut adalah sebuah ilusi.
Pada 1977, MIT menciptakan perangkat bernama Peta Bioskop Aspen. Peta ini dianggap sebagai teknologi VR generasi awal. Peta ini menggunakan teknologi yang bisa menghasilkan simulasi kota Aspen meskipun masih terasa kasar. Pengguna Peta Bioskop Aspen dapat merasakan tiga musim berbeda di kota Aspen, yakni musim panas, musim dingin, dan poligon.
Teknologi VR baru populer ketika masuk akhir 80-an. Pada masa itu, hadir perusahaan bernama VPL Riset. Perusahaan ini didirikan pada 1985 oleh Jaron Lanier, seseorang yang dianggap sebagai orang yang memopulerkan teknologi VR.
Jaron Lanier menghadirkan teknologi berupa sarung tangan dan kacamata khusus yang dihadirkan untuk menikmati teknologi VR. Pada masa inilah, istilah Virtual Reality kemudian populer. Istilah Virtual Reality ini semakin dikenal ketika teknologi dan internet semakin masif.
Peranti yang digunakan untuk mendukung teknologi virtual reality biasanya berupa helm, walker , headset dan sarung tangan ( glove ). Helm berfungsi membuat tampilan gambar yang dilihat penggunanya tampak lebih realistis dan dekat.
Sedangkan headset bisa memberikan efek suara yang jernih dan jelas, sehingga penggunanya larut dalam suasana ‘nyata’ yang diciptakan oleh teknologi ini. Walker dan gloves bertugas untuk menangkap gerakan kaki dan tangan, serta memberikan sensasi nyata pada tangan dan kaki saat berada di lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality tersebut.
Misalnya, saat berada di medan perang sesungguhnya, pengguna akan merasa seperti membawa senjata yang real dan merasakan langkah kaki yang berat saat berada di tanah berlumpur. Sistem kerja dari virtual reality tidak dapat lepas dari beberapa elemen penting, seperti:
-
Virtual world sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script
-
Immersion sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:
- Mental immersion, membuat mental penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata
- Physical immersion, membuat fisik penggunanya merasakan suasan di sekitar lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality tersebut
- Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang dihasilkan virtual reality
-
Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran) dan sentuhan
-
Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world
Pengguna virtual reality akan melihat dunia semu menjadi lebih dinamis. Semua elemen yang terdapat dalam teknologi ini akan membuat penggunanya merasa sedang berada di dunia nyata secara fisik maupun psikologis.
Dewasa ini, cukup sulit untuk membesut virtual reality dengan kejernihan yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena teknis atau daya proses yang terbatas, serta resolusi citra dan lebar pita komunikasi yang kurang memadai. Namun, teknologi virtual reality yang ada pada saat ini juga sudah cukup efisien dan membantu.
Manfaat VR
Teknologi Vertual Reality atau teknologi VR hadir tidak hanya sebagai sebuah inovasi atau penemuan belaka. Teknologi ini ternyata bakal berpengaruh dan memiliki dampak besar bagi kehidupan. Beberapa bidang yang mendapatkan manfaat dari teknolobi VR adalah sebagai berikut.
Dunia Bisnis
Teknologi VR memungkinkan banyak perusahaan mempromosikan barang dengan teknologi VR. Contohnya salah satu rekan Carisinyal pernah diundang ke acara peluncuran produk. Pada peluncuran tersebut, produk yang dihadirkan memakai teknologi VR sehingga pemakaian produknya bergiliran dengan jurnalis lain.
Teknologi VR juga memungkinkan kaum profesional bekerja lebih efektif dari mana saja. Terlebih dengan kondisi kerja remote yang sedang ngetren dan memungkinkan orang bekerja dari rumah. Orang bisa rapat dengan konferensi video tetapi sensasi rapatnya kurang terasa. Dengan teknologi VR, semua anggota rapat meski berjauhan dapat merasakan atmosfer rapat. Contohnya seperti penggunaan pakaian formal, suasana ruangan rapat, dan lainnya. Padahal yang mengikuti rapat sebenarnya hanya memakai kaos dan celana pendek di rumah.
Properti
Penggunaan VR juga bisa diterapkan di dunia properti. Seringkali pengunjung yang datang ke pameran properti, hanya melihat brosur dan desain maket saja. Hadirnya teknologi VR memungkinkan pengunjung untuk merasakan berada di rumah yang jadi incarannya. Jadi, bisa tahu gambaran rumah dengan teknologi VR.
Astronomi
Teknologi VR tentu saja bisa digunakan juga di bidang ruang angkasa atau astronomi. Misalnya dengan simulasi luang angkasa yang bisa jadi tempat latihan untuk para astronot sebelum benar-benar menjelajah luang angkasa. Teknologi VR di bidang ini juga bisa digabungkan dengan teknologi AR atau Augmented Reality .
Kesehatan
Teknologi VR juga dapat dimanfaatkan di dunia medis atau kesehatan. Contohnya adalah dengan pelatihan untuk memeriksa bagian tubuh manusia menggunakan simulasi Virtual Reality. Hal ini tentunya membuat dunia kesehatan dan kedokteran akan semakin canggih karena teknologi ini akan membantu banyak para dokter mendiagnosis suatu penyakit. Teknologi VR juga bisa membantu permasalahan psikis. Contohnya seperti yang diterapkan oleh British Association for Behavioural and Cognitive Psychoterapies. Asosiasi dari Inggris ini menyarankan kombinasi penggunaan VR dan perilaku cognitive-behavioral therapy (CBT) dalam terapi untuk meredakan gejala kecemasan.
Otomotif
Dunia otomotif juga akan mendapatkan manfaat besar dari kehadiran teknologi VR. Dengan teknologi VR, produsen mobil dapat menghemat dana ketika mendesain sebuah mobil. Mereka dapat melakukan penerapan desain di VR sebelum benar-benar diaplikasikan.
Contoh lainnya penerapan VR di dunia otomotif adalah showroom berbasis VR. Produsen tidak perlu menghadirkan banyak mobil di showroom atau di pameran. Pengunjung cukup memakai kacamata VR dan melihat mobil dalam dunia VR. Selain itu, VR juga bisa jadi sarana untuk berlatih mengemudikan mobil.