Apa yang dimaksud dengan Silabus?

Silabus

Dalam pendidikan, sebuah rencana belajar sangat diperlukan. Hal ini agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan memperoleh hasil yang diharapkan. Dalam dunia pendidikan dikenal dengan silabus. Apa yang dimaksud silabus?

Dalam merencanakan sebuah progra pengajaran, dikenal dua istilah yaitu kurikulum dan silabus. Merujuk pada Johnson (1989), istilah kurikulum diartikan sebagai sebuah proses penentuan keputusan yang relevan dan salah satu produknya adalah silabus. Kurikulum itu sendiri mempunyai konsep yang lebih luas dibandingkan silabus. Silabus menjabarkan isi dari pengajaran yang harus tercakup sebagai bagian dari keseluruhan program. Menurut Yalden (1983) istilah silabus dapat juga diartikan sebagai blueprint, yaitu sebuah rencana yang isinya akan diterapkan oleh pengajar di dalam kelas.

Menurut Armstrong, mengutip dari Allen, silabus berarti “prosedur untuk menentukan urutan struktur tata bahasa, kosakata, dan fonologi yang akan diajarkan di dalam sebuah program pengajaran bahasa” (Amstrong, 1995). Prosedur itulah yang harus disusun oleh pengajar sebelum memulai program pengajarannya. Menurut McKay yang dikutip oleh Brown, “silabus menyediakan sebuah fokus yang harus dipelajari, bersamaan dengan penilaian mengenai bagaimana isi sebaiknya dipilih dan disusun” (Brown, 1995). Pemilihan dan penyusunan ini yang harus dilakukan oleh pengajar pada progra pengajaran bahasa.

Breen berpendapat bahwa silabus secara ideal sebaiknya berisi sebagai berikut :

  • Sebuah kerangka kerja pengetahuan yang jelas dan kemampuan yang diseleksi agar layak untuk keseluruhan tujuan.
  • Keberlanjutan dan pengarahan untuk pembelajaran di dalam kelas bagi pengajar dan pemelajar.
  • Sebuah rekaman bagi pengajar lain tentang apa yang sudah dipelajari dalam pembelajaran
  • Sebuah dasar untuk evaluasi perkembangan pemelajar
  • Sebuah dasar untuk mengevaluasi kelayakan sebuah program dalam hubungan dengan keseluruhan tujuan dan identifikasi kebutuhan pemelajar yang dilakukan sebelum dan selaa program berlangsung.
  • Isi silabus layak untuk kurikulum yang lebih luas, pemelajar di kelas khusus, dan situasi pendidikan serta masyarakat yang lebih luas tempat program itu berada (Breen, dalam Carter dan Nunan, 2004)

Pendapat Breen itu sejalan dengan pendapat Allen yang dikutip oleh Armstrong (1995). Ketiganya berbicara tentang satu prosedur yang berisi kerangka kerja dan isi dari sebuah program pengajaran.

Merujuk pada Yalden (1983), terdapat enam tipe silabus komunikatif.

  • Struktural-Fungsional
  • Strukutr dan Fungsi
  • Fokus pada variabel
  • Fungsional
  • Nasional secara keseluruhan, dan
  • Komunikatif secara keseluruhan.

Tipe silabus yang dikemukakan oleh Yalden kemudian banyak dirujuk oleh pengajar bahasa. Tipe silabus yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan pemelajar dan situasi pengajaran yang berlangsung.

Sedikit berbeda dengan Yalden (1983), Brown (1995) mengemukakan tujuh tipe silabus, yaitu :

  • Silabus struktural
  • Silabus situasional
  • Silabus berbasis topik
  • Silabus fungsional
  • Silabus berdasarkan Nosi
  • Silabus berdasarkan Keterampilan, dan
  • Silabus berdasarkan Tugas

Dari tujuh jenis silabus itu, Brown (1995) berpendapat bahwa ada mixed atau layered syllabus.

“… kadang-kadang dua silabus atau lebih dapat digabungkan menjadi tipe silabus yang berbeda, dan di lain waktu bisa terdapat silabus sekunder atau tertier yang ada di bawah silabus primer. Silabus campuran ada ketika penulis memilih untuk menggabungkan dua silabus atau lebih menjadi silabus yang tipenya kelihatan berbeda (Brown, 1995).

Mixed atau layered syllabus (silabus campuran) terlihat berbeda dari tipe silabu lain. namun, sebenarnya silabus campuran ini adalah beberapa silabus yang digabungkan. Sejalan dengan Brown (1995), Hamer (2002) menyebut silabus jnis ini dengan istilah multi-syllabus.