Apa yang dimaksud Sekolah Alam?

Apa yang dimaksud Sekolah Alam?

Apa yang dimaksud Sekolah Alam?

Sekolah alam merupakan sekolah yang berbasiskan sistem belajar dengan memanfaatkan alam. Alam dijadikan laboratorium hidup oleh manusia, yang belajarnya langsung ke alam. Sekolah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama sebagai pembelajaran siswa didiknya.

Sekolah alam menjadi sebuah impian yang jadi kenyataan yang meninginkan perubahan dalam dunia pendidikan. Diharapkan dari adanya alternatif sekolah alam tidak sekedar perubahan sistem, metode dan target pembelajaran melainkan paradigma pendidikan yang akan mengarah pada perbaikan mutu dan hasil dari pendidikan itu sendiri.

Di Indonesia, umunnya sekolah alam terintegrasi dari tingkat PAUD hingga SMA. Sekolah alam mempersiapkan siswanya untuk memiliki pendidikan dan sikap hidup yang baik, tidak hanya keilmuan tapi juga akhlak, kecintaan terhadap ingkungan, bahkan kewirausahaan sejak dini. Masyarakat juga merespon positif adanya sekolah alam, hal ini ditujukan dengan semakin banyak dan berkembangnya sekolah di Indonesia yang berkonsep alam.

Dapat disimpulkan bahwa sekolah alam adalah sekolah yang dibangun untuk upaya pengembangan pendidikan yang dilakukan di alam terbuka agar mengetahui pembelajaran dari semua makhluk hidup di alam ini secara langsung. Berbeda dengan sekolah pada umumnya yang menggunakan sistem ruangan berupa kelas.

Konsep kurikulum sekolah alam

Kurikulum atau program sekolah direncanakan untuk membantu pengembangan potensi anak seutuhnya. Jadi direncanakan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Eliason dan Jenkins mengemukakan bahwa kurikulum harus memberi kesempatan untuk mengembangkan semua aspek perkembangan, aspek perkembangan intelektual, dorongan hubungan sosial, perkembangan emosi, dan fisik anak.27

Konsep kurikulum sekolah alam menurut Lendo adalah :

  1. Pengembangan akhlak, dengan metode teladan.

  2. Learning is fun , bermain dengan hal-hal yang menyenangkan bagi anak.

  3. Pengembangan logika, dengan metode action learning belajar bersama alam.

  4. Pengembangan sifat kepemimpinan, dengan metode outbound training.

  5. Pengembangan mental bisnis, dengan metode magang dan belajar dari ahlinya ( learn from maestro ).

  6. Belajar langsung dari objeknya, guru dan orangtua merupakan hal yang pertama dilihat oleh anak, selain itu ada lingkungan yang membuat anak dapat bereksplorasi.