Konsep ranah akan dijumpai dalam guyub tutur bahasa pada masyarakat.
Apa yang dimaksud ranah dalam sosiolinguistik?
Apa yang dimaksud ranah dalam sosiolinguistik?
Konsep ranah (domain) diperkenalkan oleh Fishman untuk mengacu pada pemilihan atau pemakaian bahasa yang paling sesuai dengan lingkungannya. Ada tiga unsur yang perlu diperhatikan di sini, yakni penerapan hak dan kewajiban dari adanya hubungan peran, tempat, dan waktu yang paling sesuai dengan hubungan peran itu. Ketiga unsur itu merupakan wujud dari situasi sosial.
Sebagai contoh, misalnya, percakapan antara anggota keluarga pada saat makan ma lam berlangsung dalam bahasa santai. Hubungan yang ada adalah hubungan antara orang tua dan anak-anak. Begitu pula pada waktu bermain kartu atau tebak-tebakan. Situasi percakapan itu masuk dalam kelompok ranah keluarga.
Akan tetapi, pada waktu berada di sekolah-kalau kebetulan gurunya adalah bapak atau ibu anak yang bersangkutan-maka hubungan mereka bukan lagi hubungan antara orang tua dan anak, melainkan hubungan antara guru dan murid. Peran orang tua di sini adalah sebagai guru dan peran anak di sini adalah sebagai murid. Bahasa yang dipakai bukan lagi bahasa ragam santai, melainkan bahasa dari ragam baku, yakni ragam bahasa yang paling sesuai untuk komunikasi di sekolah.
Di samping ranah keluarga, ada juga ranah sekolah (pendidikan), ranah ketetanggaan, ranah tempat ibadah (agama), ranah kantor (tempat kerja), dan sebagainya. Penelitian mengenai ranah ini pernah dilakukan oleh Muhadjir dkk. (1988) dan Gunarwan (1995) dalam kaitannya dengan pemertahanan penggeseran bahasa, masing-masing di Mentawai dan Lampung.