Apa yang dimaksud dengan produksi?

Produksi

Segala macam kerja dapat dinamakan produksi bila menciptakan atau menambah nilai. Jika melihat sekitar, banyak sekali jenis-jenis produksi yang dapat ditemui. Bila diperhatikan seksama kegiatan pengangkutan barang merupakan termasuk produksi. Karena, mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lain sehingga bertambah nilainya. Apa yang dimaksud dengan produksi?

Dalam sehari-hari produksi diartikan tindakan mengombinasikan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk memproduksi hasil berupa barang-barang dan jasa-jasa. Dalam ilmu ekonomi pengertian produksi mengacu pada dua hal, yaitu

  1. produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya;

  2. produksi yang diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang sehingga lebih bermanfaat.

Dari uraian di atas, secara keseluruhan pengertian Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual makanan. Oleh karenannya, kegiatan seperti itu disebut kegiatan produksi.

Referensi

Ismawanto. 2009. Ekonomi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyati, Sri Nur, dkk. 2009. Ekonomi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pengertian Produksi


Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, manusia memerlukan barang dan jasa. Suatu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa disebut produksi. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Berikut ini beberpa pengertian produksi menurut tokoh.

  • Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1993) produksi adalah penciptaan atau penambah faedah bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi.

  • Menurut Drs. Mohamad Hatta (1994) produksi adalah segala pekerjaan yang menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan membagikan guna itu diantara orang banyak.

  • Menurut Drs. Eko Harsono (1994) produksi adalah setiap usaha manusia / kegiatan yang membawa benda ke dalam suatu keadaan sehingga dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia dengan lebih baik.

  • Menurut Assauri (1995) produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang dan jasa.

  • Menurut Assauri (1999) produksi merupakan suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

  • Menurut Magfuri (1987) produksi adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.

Pengertian Manajemen Produksi


  • Menurut Prawirosentono (2009) manajemen produksi (operasi) adalah suatu disiplin ilmu dan dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan (process of planning), mendesain produk (product designing), sistem produksi
    (production system) untuk mencapai tujuan organisasi.

  • Menurut Assauri (1999) Manajemen produksi (operasi) merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

  • Menurut Ahyari (2008) manajemen produksi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian dari produksi dan proses produksi.

  • Menurut Reksohadiprodjo (2008) manajemen produksi merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin, dan bahan baku yang ada.

  • Menurut Reksohadiprodjo dan Soedarmo (1999) manajemen produksi adalah usaha pengelolaan secara optimal terhadap faktor-faktor produksi (resources) yang terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya atau dengan tingkat hasil tertentu diusahakan dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.

  • Menurut Handoko (2000) manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.

Pengertian Luas Produksi


Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1987) luas produksi adalah merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam satu periode. Pengertian luas produksi merupakan ukuran terhadap apa dan berapa banyak barang-barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan tertentu. Semakin banyak barang yang diproduksi, baik jumlah maupun jenisnya, semakin besar luas produksinya.

Pengertian luas produksi berbeda dengan luas perusahaan. Di dalam kehidupan sehari-hari, masih kita campur adukan dalam penggunaan kedua istilah ini, sehingga sering kali luas produksi dikatakan luas perusahaaan dan luas perusahaan dikatakan luas produksi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Produksi Optimal

Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1986:71): luas produksi optimal akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

  • Tersedianya bahan baku
    Jumlah bahan baku yang tersedia sangat penting dalam penentuan luas produksi. Produksi tidak akan dapat dilaksanakan melebihi jumlah bahan baku yang tersedia.

  • Tersedianya kapasitas mesin yang dimiliki
    Kapasitas mesin merupakan batasan dalam memproduksi suatu barang. Suatu perusahaan tidak akan memproduksi barang dengan jumlah melebihi kemampuan mesin yang dimiliki.

  • Tersedianya tenaga kerja
    Tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan berpengaruh terhadap kelancaran dari proses produksi yang pada akhirnya juga mempengaruhi proses yang dihasilkan.

  • Batasan permintaan
    Permintaan merupakan salah satu batasan dalam memproduksi suatu barang. Karena peusahaan tidak akan memproduksi barang dengan jumlah melebihi batas permintaan yang ada meskipun bahan baku yang tersedia banyak. Apabila perusahaan memproduksi melebihi batas permintaan yang ada, maka kelebihan produksi itu akan disimpan dan hal ini akan memerlukan biaya simpan dan biaya pemeliharaan.

  • Faktor-faktor produksi yang lain
    Faktor-faktor produksi ini dipertimbangkan dalam menentukan luas produksi karena tahap perhitungan yang baik mungkin akan terjadi pemborosan. Faktor-faktor produksi ini antara lain listrik untuk penerangan, alat pengangkutan dan lain-lain.

Adapun pengertian dari produksi adalah kegiatan yang dilakukan manusia dalam menghasilkan suatu produk baik barang, maupun jasa yang kemudian di manfaatkan oleh konsumen. Produksi adalah suatu komoditas yang dapat didorong oleh kekuatan-kekuatan tertentu. Ada empat kekuatan yang berinteraksi dalam menentukan tindakan-tindakan memaksimumkan keuntungan, yaitu pengetahuan teknis, permintaan produk, suplai faktor (input), dan suplai modal ( capital ).

Selain dari itu ada juga faktor produksi diantaranya lahan/tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen.

  • Lahan/tanah (land) Hal yang dimaksud dengan istilah land atau tanah di sini bukanlah sekedar tanah untuk ditanami atau unuk ditinggali saja, tetapi termasuk pula di dalamnya segala sumber daya alam. Jadi maksud dari tanah ini adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi yang tersedia di alam ini tanpa usaha manusia. Pendek kata, yang dimaksud dengan istilah tanah ( land ) maupun sumber daya alam adalah segala sumber asli yang tidak berasal dan kegiatan manusia, dan bisa diperjualbelikan.

  • Tenaga Kerja ( labor ) merupakan faktor produksi yang penting untuk diperhatikan dalam jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan.

  • Modal atau capital meliputi semua jenis barangyang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi suatu barang. Yang termasuk ke dalam bilangan barangbarang modal misalnya mesin,pabrik dan lainnya.

  • Manajemen yaitu terdiri dari merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi suatu proses produksi. Proses produksi ini melibatkan sejumlah orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan, maka dari itu manajemen mengelola orang-orang tersebut dalam meningkatkan tahapan proses produksi.

Adapun kegiatan produksi pada dasarnya berfungsi untuk menghasilkan barang dan jasa, sehingga sebenarnya berperan sentral dalam organisasi perusahaan. Ini tersirat dalam pengertian produksi, yang antara lain dirumuskan sebagai mencakup serangkaian kegiatan yang bertanggung jawab terhadap penciptaan barang dan jasa yang merupakan output organisasi.

Dari kegiatan tersebut maka ada pula proses produksi. Proses produksi merupakan fungsi pokok dari perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat merencanakan dan mengendalikan proses produksi tersebut. Salah satu hal yang sering terjadi akibat tidak adanya perencanaan dan pengendalian produksi adalah pemborosan.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatannya saja tetapi juga penyimpanan, distribusi, pengangkutan, pengeceran, dan pengemasan kembali atau yang lainnya (Millers dan Meiners, 2000).

Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak jenis-jenis aktifitas yang terjadi di dalam proses produksi, yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-masing perubahan-perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan.

Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau menabah nilai atau manfaat baru (Atje Partadiradja, 1979). Guna atau manfaat mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi meliputi semua aktifitas menciptakan barang dan jasa (Ari Sudarman, 1999).

Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor-faktor produksi yang diciptakan terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan.

Dalam teori ekonomi, menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi (tanah, modal, keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya.

Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat output yang dihasilkan apabila input yang digunakan adalah tenaga kerja, modal dan kekayaan alam dapat dirumuskan melalui persamaan berikut ini (Sadono Sukirno, 1994):

Q = f (K, L)

dimana:
Q adalah Output
K adalah Input capital
L adalah Input tenaga kerja

Jenis-jenis Proses Produksi

Untuk menghasilkan suatu produk dapat dilakukan melalui beberapa cara, metode dan teknik yang berbeda-beda. Walaupun proses produksi sangat banyak, tetapi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Proses produksi terus menerus (Contiunuous process)

Adalah suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi (Pangestu Subagyo, 2000).

Sifat-sifat atau ciri-ciri

  1. Produksi yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produktivitas massa).
  2. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan.
  3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi adalah mesinmesin yang bersifat khusus (special purpose machines).
  4. Karyawan tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan otomatis.
  5. Apabila terjadi salah satu mesin rusak atau berhenti maka seluruh proses produksi terhenti.
  6. Jumlah tenaga kerja tidak perlu banyak karena mesin-mesinnya bersifat khusus.
  7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih sedikit dari proses produksi terputus-putus.
  8. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan menggunakan tenaga mesin.

Kebaikan atau kelebihan proses produksi terus menerus adalah:

  1. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit yang rendah.
  2. Dapat dihasilkan produk atau volume yang cukup besar.
  3. Produk yang dihasilkan distandarisir.
  4. Dapat dikuranginya pemborosan dari pemakaian tenaga manusia, karena sistem pemindahan bahan baku menggunakan tenaga kerja listrik atau mesin.
  5. Biaya tenaga kerja rendah, karena jumlah tenaga kerja sedikit dan tidak memerlukan tenaga ahli.
  6. Biaya pemindahan bahan baku lebih rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut degerakkan tenaga mesin.

Kekurangan atau kelemahan dari proses produksi terus-menerus adalah:

  1. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan.
  2. Proses produksi mudah terhenti apabila terjadi kemacetan di suatu tempat atau tingkat proses.
  3. Terdapat kesalahan dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan.

2. Proses produksi terputus-putus (Intermitten process)

Adalah proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan sejak bahan baku sampai menjadi produk akhir (Pangestu Subagyo, 2000).

Sifat atau ciri-ciri

  1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil didasar atas pesanan.
  2. Mesinnya bersifat umum dan dapat digunakan mengolah bermacam-macam produk.
  3. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama, dikelompokkan pada temapat yang sama.
  4. Karyawan mempunyai keahlian khusus.
  5. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan salah satu mesin atau peralatan.
  6. Persediaan bahan mentah banyak.
  7. Bahan-bahan yang dipindahkan dengan tenaga manusia.

Kebaikan atau kelebihan proses produksi terputus-putus adalah:

  1. Mempunyai fleksibelitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang cukup besar.
  2. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses bersifat umum, maka biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-mesinnya, karena harga mesin-mesinnya lebih murah.
  3. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan di suatu tempat atau tingkat proses.

Kekurangan atau kelemahan proses produksi terputus-putus adalah :

  1. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sukar karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak dalam memproduksi satu macam produk dan dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produksinya berbeda, tergantung pada pemesanannya.
  2. Karena pekerjaan scheduling dan routing banyak dan sukar dilakukan, maka pengawasan produksi dalam proses sangat sukar dilakukan.
  3. Dibutuhkan investasi yang sangat besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses, karena prosesnya terputusputus dan produk yan dihasilkan tergantung pesanan.
  4. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan sangat tinggi, karena banyak menggunakan tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga ahli dalam pengerjaan produk tersebut (Sukanto Reksohadiprojo dan Indriyo Gitosudarmo, 2000).