Apa yang dimaksud pengendalian hama secara mekanis?

Metode pengendalian hama salah satunya pengendalian hama secara mekaniis
Apa yang dimaksud pengendalian hama secara mekanis?
Bagaimana penerapannya?

Pengendalian hama secara terpadu menurut Salaki, (2017), merupakan salah satu metode pengendalian untuk menekan populasi serangga hama agar petani tidak tergantung pada pengendalian dengan cara kimiawi yang berefek negatif, baik terhadap lingkungan maupun manusia dan hewan. Strategi pengendalian hama yang dapat digunakan dalam PHT yaitu: (1) mengusahakan pertumbuhan tanaman sehat, (2) pengendalian hayati, (3) penggunaan varietas tahan, (4) pengendalian secara mekanis, (5) pengendalian secara fisik dll.

Pengendalian secara mekanis adalah pengendalian hama secara fisik, yakni perlakuan langsung terhadap tanaman baik menggunakan alat tertentu maupun secara manual, misalnya penyiangan atau pembersihan gulma di sekitar tanaman.

Bagaimana penerapannya? Pengendalian hama secara mekanik ini biasanya dilakukan petani di daerah-daerah dengan memanfaatkan tenaga kerja dengan bayaran yang relatif rendah. Pengendalian mekanik di wilayah pertanian tidak melulu memanfaatkan tenaga kerja, tetapi juga terkadang bekerjasama dengan para petani lainnya untuk bersama-sama melakukan pengendalian hama. Contoh pengendalian secara mekanis adalah: gropyokan, pemasangan alat perangkap, maupun pengusiran seperti orang-orangan sawah.

1 Like

Beberapa strategi pengendalian hama yang dapat digunakan dalam PHT menurut UU. No 12 Tahun 1992 tentang sistem buidaya tanaman antara lain adalah,

  1. Mengusahakan pertumbuhan tanaman sehat
  2. Pengendalian hayati
  3. Penggunaan varietas tahan
  4. Pengendalian secara mekanik
  5. Pengendalian secara fisik
  6. Pengendalian dengan menggunakan senyawa kimia
  7. Pengendaliann secara genetik
  8. Penggunaan pestisida kimia

Dan kali ini akan dibahas mengenai pengendalian OPT secara mekanis. Pengendalian OPT secara mekanis merupakan pengendalian dengan cara mematikan atau menghilangkan hama secara langsung baik dengan tangan atau alat dan bahan lain.

Pengambilan dengan Tangan


Pengambilan hama dengan menggunakan tangan secara langsung sangat sulit untuk diterapkan apabila lahan yang ditanami sangatlah luas, terlebih diperlukan ketelitian untuk mencari hama disetiap tanaman yang ada. Pengambilan hama dengan tangan ini dapat menggunakan beberapa alat bantuan seperti gunting ataupun pisau untuk memotong bagian tanaman yang terserang hama dan patogen. Sedangkan, untuk hama yang tertangkap akan diambil, dikumpulkan dan kemudian dimatikan.
image

Gropyokan


Gropyokan merupakan teknik pengendalian mekanis untuk mengendalikan hama tikus. Teknik ini dilakukan secara masal dan terkoordinasi serta dilakukan pada saat sawah dibero

Memasang perangkap


Memasang perangkap merupakan salah satu teknik pengendalian hama secara mekanis. Beberapa jenis perangkap yang dapat digunakan adalah,

  1. Yellow sticky trap, perangkap berupa stiker berwarna kuning mencolok yang sangat digunakan untuk menangkap hama yang terbang. Warna mencolok digunakan untuk mengalihkan perhatian hama, karna mereka sangat menyukai warna yang mencolok
    image
  2. pitfall, perangkap dengan menempatkan botol berisikan air dan detergen di lubang yang telah disediakan. Perangkap tersebut digunakan untuk menangkap hama yang berada diatas tanah. Air detergen digunakan untuk menurunkan tegangan sehingga hama tidak dapat lagi naik ke atas
  3. pheromone trap, dll

Pengusiran


Terdapat beberapa cara pengusiran hama yang menyerang tanaman, seperti memasang orang-orangan sawah, membuat gaduh dan lain sebagainya
image

Referensi

Indiati, Sri Wahyuni. (2017). Buletin Palawija. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (HPT) pada Tanaman Kedelai. Vol 15 No 2 87-100

1 Like

Pengendalian hama secara mekanik merupakan teknik pengendalian hama yang dilakukan secara fisik, yakni perlakuan langsung terhadap tanaman baik menggunakan alat tertentu maupun secara manual, misalnya penyiangan atau pembersihan gulma di sekitar tanaman. Metode pengendalian mekanik dilakukan dengan menyingkirkan atau membunuh hama yang dijumpai. Metode pengendalian mekanik sesuai untuk menghadapi masalah-masalah hama akut yang ringan. Pengendalian mekanik relatif tidak berdampak negatif terhadap musuh alami sehingga sangat tepat jika dipadukan dengan pengendalian hayati di dalam pendekatan PHT. Persiapan lahan pertanian yang dapat mengakibatkan hama yang hidup di tanah kekeringan atau rentan terhadap pemangsa juga merupakan contoh dari pengendalian mekanik. Pengendalian fisik adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan secara langsung dan tidak langsung dengan (1) mematikan hama untuk mengurangi populasi hama, (2) mengganggu aktivitas fisiologis hama yang normal, dan (3) mengubah lingkungan fisik menjadi kurang sesuai bagi kehidupan dan perkembangan hama.

Penerapan pengendalian mekanik dan fisik tersebut juga harus dilandasi pengetahuan tentang ekologi hama, karena dengan mengetahui ekologi serangga hama sasaran kita dapat mengetahui kapan, dan tindakan mekanik apa yang harus dilakukan agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Pelaksanaannya dapat diambil langsung dengan tangan, gropyokan, memasang perangkap, pengusiran, penggunaan lampu perangkap, pengasapan, pemangkasan bagian tanaman yang terserang, kemudian dibakar. Kelebihan dan kekurangan pengendalian secara fisik dan mekanik :

  • Tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan.
  • Dapat dipadukan dengan cara pengendalian lainnya.
  • Memerlukan tenaga yang banyak
  • Tidak dapat dilakukan untuk lokasi yang luas secara kontinyu.

Berikut merupakan beberapa cara pengendalian secara mekanik dan fisik:

  1. Gropyokan merupakan salah satu cara pengendalian hama tikus tanah yang dilakukan dengan cara pemburuan langsung secara fisik dan mekanik
    images images
  2. Penggunaan lampu perangkap Teknik penerangan ini biasa diaplikasikan oleh para petani padi atau bawang merah di Brebes misalnya. Dimaksudkan untuk mengecoh hama dengan memanfaatkan kelemahannya pada ketertarikan sumber cahaya. Pada bawah atau sekitar lampu diberikan cairan sabun untuk menjebak hama penyarang, sehingga ketika hama mendekat akan terjebak lalu berjatuhan pada cairan tersebut dan akhirnya mati.
    download download (1)
  3. Penggunaan penghalang fisik (membuat perangkap); sering dilakukan untuk melindungi tanaman dari serangan hama hewan besar, seperti babi hutan. Tanaman juga kadang harus dipagari agar terhindar dari ternak ruminansia. Buah – buahan seperti mangga ( Mangifera indica ), belimbing ( averrhoa carambola ), dan jambu biji ( psidium guajava ) sering dibungkus untuk menghindari serangan lalat buah Bactrocera spp
    download (2) download (3)
  4. Pengusiran, sasaran teknik pengusiran adalah mengusir hama yang sedang berada di tanaman atau yang sedang menuju pertanaman. Sampai saat ini petani sering memasang patung-patungan yang terbuat dari kertas warna-warni di tengah sawah, juga mengeluarkan suara gaduh yang diperuntukan untuk mengusir burung yan biasa merusak bulir-bulir padi yang sedang masak.
  5. Teknik pengendalian gulma secara mekanik ini paling sederhana dan memakan waktu yang cukup lama, karena dilakukan secara manual.
    • Dengan cara pengambilan langsung menggunakan tangan, kurang efektif memang tetapi merupakan cara yang paling murah.
    • Dengan menggunakan jaring perangkap atau pemukul, untuk menangkap hama tikus di sawah-sawah.
    • Mencabut tanaman gulma dengan tangan yang mengganggu di sekitar tanaman.
Referensi

Indiati, S. W., dan Marwoto. (2017). Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada Tanaman Kedelai (Application of Integrated Pest Management (IPM) on Soybean). Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Buletin Palawija Vol. 15 No. 2.

1 Like