Apa yang dimaksud Non-Technical Skill?

Apa yang dimaksud Non-Technical Skill?

Non-Technical Skill adalah keterampilan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan memahami dan merespon perasaan, sikap dan perilaku orang lain. Apa yang dimaksud Non-Technical Skill?

Menurut Ahmad (2010) keterampilan Interpersonal atau Non Technical Skill didefinisikan sebagai keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap, perilaku dan motivasi orang lain. Cara bagaimana diri kita mampu membangun hubungan harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain. Terdapat beberapa indikator dari Non Technical Skill diantaranya mendengarkan, empati, optimisme dan keterampilan memahami. Keterampilan mendengarkan menunjukan adanya kemauan mendengarkan dari tenaga penjual dalam melakukan komunikasi yang efektif dalam penjualanya. Hal itu terlihat ketika tenaga penjual bersedia mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Terdapat pada sisi lain adanya rasa empati kepada pelanggan juga berkontribusi terhadap kinerja tenaga penjual.

Menurut Rentz et al.,(2002), Interpersonal Skill atau Non Technical Sales Skill dapat diartikan sebagai suatu hal yang mengacu kepada algoritma mental dan komunikasi yang digunakan didalam berinteraksi dan komunikasi sosial dengan orang lain, untuk memperoleh hasil atau efek tertentu. Selanjutnya Rentz et al., (2002), menyatakan bahwa Interpersonal skill (keahlian inerpersonal) merupakan keahlian seseorang dalam menangani konflik atau masalah. Dalam hal ini ditekankan bagaimana seorang sales mampu mengatasi konflik yang terjadi dalam proses menjual maupun bernegosiasi. Interpersonal yang dimiliki oleh seseorang terlihat jika orang yang mempunyai pengaruh yang kuat dalam mempengaruhi pembeli.

Selain itu orang yang mempunyai tingkat interpersonal yang tinggi akan mampu memprediksi kesuksesan maupun kegagalan mereka disbanding orang lain. Dengan mempunyai kemampuan interpersonal yang tinggi, maka salesman tersebut akan memiliki kemampuan menjual lebih tinggi pula.

Indikator Non Technical Sales

Skill Menurut Girald, (2012), menjual sangat bergantung pada komunikasi interpersonal yang efektif antara penjual dan pembeli. Dalam proses penjualan, kadar pertemuan antara penjual dan pembeli sangat tinggi dan jarak antara keduanya sangatlah dekat. Kemampuan berkomunikasi secara interpersonal akan selalu menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan seseorang dalam dunia bisnis atau penjualan. Selanjutnya Scott mengatakan bahwa tenaga penjualan harus lebih banyak mendengarkan apa yang dikatakan calon konsumen dan konsumen, tidak hanya mengenai produk atau layanan namun juga mengenai dunia bisnis yang ditekuni. Kemampuan non teknikal dalam penjualan dapat dilakukan menggunakan beberapa metode berikut:

  1. Melakukan pendekatan : Melakukan pendekatan dengan calon konsumen dengan cara memperkenalkan diri kepada semua orang karena siapa tahu salah satu diantara mereka merupakan calon konsumen yang potensial. Kemudian memperhatikan, mengenal dan memahami lebih baik konsumen yang telah dimiliki saat ini.

  2. Melihat : Melakukan penelitian sederhana setiap hari, mempelajari tren pasar terbaru dan membaca berita-berita mengenai industri yang sedang berkembang.

  3. Mendengarkan : Mendengarkan lebih banyak tentang apa yang dikatakan oleh konsumen, tidak hanya mengenai produk atau layanan, tetapi juga mengenai industri bisnis yang tenaga penjualan tekuni. Hal ini akan membantu tenaga penjualan memahami apa yang dilakukan oleh pesaing.

  4. Mempresentasikan : Memperkenalkan produk atau layanan yang ditawarkan tidak hanya kepada konsumen saat ini, namun juga kepada calon konsumen yang baru saja ditemui.

  5. Melakukan tindak lanjut : Melihat dan mendengarkan untuk mempelajari bagaimana dan seberapa sering para konsumen mau didekati.

  6. Bertanya : Bertanya kepada konsumen mengenai rujukan atau rekomendasi mengenai seseorang yang mungkin ingin tahu barang atau jasa yang ditawarkan oleh tenaga penjualan.

  7. Mengulangi dan Mengembangkan : Metode atau pendekatan yang telah dipaparkan diatas sangat fleksibel sehingga dapat dilakukan kapanpun, yang terpenting adalah hal-hal diatas dilakukan berulang-ulang dan secara terus menerus tanpa batas akhir.

Menurut Sutamto (1986) dalam Elqorni (2008) , tenaga penjualan harus mempunyai syarat mempunyai keperibadian yang menarik, lincah, sopan, sehat dan ulet, jujur, mengerti prinsip administrasi. Sifat-sifat tenaga penjualan yang disenangi pembeli adalah sebagai berikut:

  1. Jujur dalam informasi : Memberikan informasi yang sebenarnya, tidak melebih-lebihkan atau menutupi kekurangan suatu produk yang ditawarkan.

  2. Pengetahuan yang baik tentang barang : Penjual yang bertemu langsung dengan pembeli harus memiliki product knowledge yang sangat baik. Tanpa memiliki informasi yang cukup tentang sebuah produk maka penjual tidak akan mampu menjelaskan produk dengan benar. Ini berarti penjual tidak akan mampu mempengaruhi calon pembeli untuk membeli produk. Jika kepercayaan calon pembeli rendah terhadap penjual maka makin kecil kemungkinannya untuk membeli.

  3. Tahu kebutuhan konsumen : Pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen dapat membantu untuk menentukan strategi komunikasi yang dapat meningkatkan penjualan. Melakukan suatu penawaran yang menarik dengan ramah agar tercipta kepercayaan dan agar dapat menunjukan bahwa kita peduli dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

  4. Pribadi yang menarik : Menarik perhatian konsumen dalam waktu singkat dapat membantu menngkatkan kepercayaan konsumen, kemudian menggunakan strategi pemasaran yang menarik bukan pemasaran yang memaksa.