Apa yang dimaksud Momentum Diplomatik?

Apa yang dimaksud Momentum Diplomatik?

Apa yang dimaksud Momentum Diplomatik?

Momentum diplomatik merupakan sebuah momen di mana sebuah negara setuju untuk ikut serta atau tidak ikut dalam sebuah kegiatan diplomatik, atau saat sebuah negara menunjukkan sebuah kebijakan luar negeri atas jawabannya dalam keikutsertaan atau ketidakikutsertaannya pada sebuah kegiatan diplomatik di level internasional yang dapat berupa perjanjian internasional (umumnya) atau komitmen internasional lainnya (Berridge, 2010).

Momentum diplomatik, secara praktik, dapat didefinisikan sebagai tindakan dan/atau kebijakan nasional dari sebuah negara yang ditujukan kepada luar negeri. Momentum diplomatik dapat merupakan bagian dari setujunya sebuah negara atas sebuah perjanjian dan konvensi internasional atau sebaliknya.

Faktor yang mempengaruhi hilangnya momentum

  1. Saat pejabat negara yang ikut serta atau yang bertanggungjawab akan momentum diplomatik dalam sebuah perjanjian internasional atau dalam kebijakan luar negeri mengundurkan diri dari proses tersebut, sehingga adanya penghentian sementara dari komitmen sebuah negara dalam hal tersebut;

  2. negara merasa bahwa sebuah perjanjian internasional dirasa tidak lagi menguntungkan bagi negaranya, atau di saat kebijakan luar negeri mereka dirasa tidak lagi merepresentasikan kepentingan nasional. Seperti yang sering kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia setiap tahunnya dalam menentukan fokus kebijakan luar negeri Indonesia;

  3. Kompleksitas efek dari momentum tersebut yang dirasa akan memberikan terlalu banyak risiko bagi kepentingan nasional (Berridge, 2010)

Namun, dalam memahami momentum diplomatik, harus dipahami bahwa beberapa negara memutuskan untuk tidak ikut serta dalam perjanjian internasional dan memutuskan untuk memulai momentumnya sendiri atas beberapa alasan.

Pertama adalah untuk meminimalisasi adanya kebuntuan dari negosiasi dikarenakan berbenturan dengan kepentingan nasional.

Kedua adalah untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh sebuah perjanjian internasional.

Ketiga , karena negara ingin membangun pencapaianpencapaian yang signifikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk masuk ke dalam sistem internasional yang ada. Sehingga, sebuah negara yang mungkin dipersalahkan dalam sebuah perjanjian internasional, dapat memberikan bukti komitmen sebagai reparasi atas kesalahannya.

Komponen Momentum Diplomatik

Dalam teori momentum diplomatik, terdapat empat komponen utama yang menentukan bagaimana sebuah momentum diplomatik dapat diperthankan, yakni:

  1. Tenggat waktu;

  2. Metafora pergerakan;

  3. Publisitas, dan

  4. Eskalasi tingkat pembicaraan.