Apa yang dimaksud Konflik Psikologis?

Apa yang dimaksud Konflik Psikologis?

Apa yang dimaksud Konflik Psikologis?

Surakhmat (1979) mengemukakan bahwa konflik psikologis adalah kebimbangan yang disebabkan oleh dua atau lebih motif yang muncul pada saat bersamaan. Sedangkan dalam KBBI (2005) konflik psikologis adalah pertentangan yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau keinginan yang bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku.

Bentuk-bentuk Konflik Psikologis


Berdasarkan motifnya, Kurt lewin (dalam Irwanto 2002) mengelompokkan konflik psikologis menjadi empat macam yaitu: approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, avoidance-avoidance conflict , dan multiple approachavoidance conflict .

  1. Approach-Approach Conflict
    Yaitu konflik-konflik psikis yang dialami individu karena individu mengalami dua atau lebih motif yang kesemuanya positif (menyenangkan, menguntungkan), sehingga timbul kebimbangan mana yang akan dipilih. Memilih satu motif berarti mengorbankan atau mengecewakan motif yang lain.

  2. Approach-Avoidance Conflict
    Yaitu konflik psikis yang dialami individu karena dalam waktu yang bersamaan mengahadapi situasi yang mengandung motif positif dan motif negatif yang sama kuat. Karena itu, ada kebimbangan apakah akan mendekati atau menjauhi objek itu.

  3. Avoidance-Avoidance Conflict
    Yaitu konflik psikis yang dialami individu karena mengahadapi dua motif yang negatif dan sama kuat, sehingga timbul kebimbangan karena menjauhi motif yang satu berarti harus memenuhi motif yang lain yang juga negatif (tidak menyenangkan).

  4. Multiple Approach-Avoidance Conflict
    Yaitu konflik psikis yang dialami individu karena menghadapi dua situasi yang masing-masing mengandung motif positif dan motif negatif yang sama kuat.

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Psikologis


Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi konflik psikologis, yaitu faktor personal (individu) dan faktor situasional.

Faktor Personal

Rakhmat (2007), menyatakan bahwa faktor personal adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri. Secara garis besar faktor personal ada dua yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Faktor Biologis
    Faktor biologis adalah faktor-faktor yang terlibat dalam seluruh kegiatan makhluk hidup. Yang termasuk faktor biologis adalah insting dan motif bercumbu, memberi makan, merawat anak, perilaku agresif merupakan contoh insting faktor biologis.

  2. Faktor Sosiopsikologis
    Faktor sosiopsikologis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi semua tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial. Karena manusia merupakan makhluk sosial, dari proses sosial ia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilakunya. Faktor sosiopsikologis digolongkan menjadi tiga yaitu: komponen afektif, kognitif, dan komponen konatif.

Faktor Situasional

Faktor situasional adalah faktor yang datang dari luar individu. Menurut Sampson (dalam Rakhmat 2007) faktor situasional meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Faktor Ekologis
    Faktor ekologis adalah keadaan alam yang mempengaruhi gaya hidup dan perilaku seseorang. Misalnya, efek temperatur pada tindakan kekerasan seseorang, perilaku interpersonal, dan suasana emosional.

  2. Faktor Desain dan Arsitektur
    Faktor desain dan arsitektur adalah rancangan arsitektur yang dapat mempengaruhi pola komunikasi di antara orang-orang yang hidup dalam ruangan arsitektur tertentu. Pengaturan ruanngan juga telah terbukti mempengaruhi pola-pola perilaku yang terjadi di tampat itu.

  3. Faktor Temporal
    Faktor temporal adalah waktu yang memberi pengaruh terhadap perilaku keseharian manusia. Telah banyak penelitian yang meneliti bahwa pengaruh waktu terhadap bioritma atau keseharian manusia.

  4. Faktor Suasana Perilaku
    Faktor suasana perilaku adalah lingkungan yang dibagi dalam beberapa satuan yang dapat mempengaruhi perilaku orang di dalamnya. Pada setiap suasana terdapat pola-pola hubungan yang mengatur perilaku orang-orang di dalamnya.

  5. Faktor Teknologi
    Faktor teknologi adalah lingkungan teknologis yang meliputi sistem energi, sistem produksi, dan sistem distribusi yang membentuk serangkaian perilaku sosial yang sesuai dengannya.

  6. Faktor Sosial
    Faktor sosial adalah sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat, struktur kelompok atau organisasi, dan karakteristik populasi yang menata perilaku manusia.

  7. Faktor Psikososial
    Faktor psikososial adalah persepsi orang tentang kebebasan individual, ketaatan, pengawasan, kemungkinan, kemajuan, dan tingkat keakraban.

  8. Faktor Stimuli Mendorong dan Memperteguh perilaku
    Faktor stimuli mendorong dan memperteguh perilaku adalah situasi untuk mempengaruhi kelayakan melakukan perilaku tertentu.

  9. Faktor Budaya
    Faktor budaya adalah faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang lewat latar budaya tertentu. Seseorang dengan latar budaya tertentu dan karakter tertentu akan berperilaku tertentu pula sesuai dengan latar budayanya.

Akibat Konflik Psikologis


Akibat dari konflik psikologis diatas menurut Effendi (1993) adalah sebagai berikut :

  1. Frustasi
    Frustasi adalah perasaan atau keadaan kejiwaan tertentu yang timbul pada diri seseorang manakala ia berada dalam situasi di mana kebutuhan tidak terpenuhi atau kehendak tidak terpuaskan atau tujuan tidak tercapai.

  2. Kekecewaan
    Kekecewaan adalah sikap yang menunjukkan ketidakpuasan, tidak senang karena keinginannya tidak terkabul (KBBI 2005).

  3. Ketidakberdayaan
    Ketidakberdayaan adalah sikap yang tidak berdaya, pasif, dan patah hati. Ketidakberdayaan ini membawa individu tersebut merenungi dirinya sendiri dan akhirnya mengucilkan diri.

  4. Kemarahan
    Kemarahan adalah sikap yang menunjukkan sangat tidak senang, berang, gusar karena diperlakukan tidak sepantasnya (KBBI 2005).

A post was merged into an existing topic: Apa yang dimaksud dengan konflik sosial?