Apa yang dimaksud Khayalan-Khayalan Megah (Grandiose Fantasies)?

Khayalan-Khayalan Megah (Grandiose Fantasies)

Apa yang dimaksud Khayalan-Khayalan Megah ( Grandiose Fantasies )?

Pengertian Khayalan-Khayalan Megah ( Grandiose Fantasies )


Menurut Walgito (2002) yang dimaksud khayalan-khayalan megah (fantasi) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang akan mendatang. Menurut Kartono (1996) fantasi adalah kemampuan menggunakan tanggapan-tanggapan yang sudah ada (dimiliki) untuk menciptakan tanggapan-tanggapan baru. Fantasi menurut Sujanto (1993) yaitu suatu daya jiwa yang dapat membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan lama. Jadi dengan fantasi ini manusia dapat membentuk sesuatu yang sebelum ini belum ada, sehingga sesuatu yang baru itu merupakan suatu kreasi, meski dengan jalan bagaimanapun juga.

Dari pemaparan teori menurut para ahli tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa khayalan-khayalan megah atau fantasi adalah kemampuan jiwa dalam membentuk bayangan yang baru. Dengan kekuatan fantasi, manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan mendatang Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi ketika (Abu Ahmadi, 2009) :

  • Secara disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya. Misalnya, seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan fantasinya; seorang pemahat yang sedang memahat arca atas dasar daya fantasinya; seseorang yang sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya.
  • Secara tidak disadari, yaitu bila individu tidak secara sadar telah dituntut oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis, sekalipun tidak ada niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misalnya, seorang anak memberikan berita yang tidak sesuai dengan keadaan senyatanya, sekalipun ia tidak ada maksud untuk berbohong. Dalam hal semacam ini anak dengan tidak disadari dituntun oleh fantasinya.

Bedanya dengan berpikir ialah :

  • Dengan berpikir kita berusaha untuk menemukan sesuatu yang sudah ada tetapi belum diketahui, dengan berfantasi kita menciptakan sesuatu yang belum ada, sesuatu yang baru.
  • Berpikir terikat kepada realitas, berfantasi melepaskan kita dari realitas Fantasi apabila dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan jiwa yang lain, fantasi lebih bersifat subjektif. Dalam orang berfantasi bayanganbayangan atau tanggapan-tanggapan yang telah ada dalam diri orang memegang peranan yang sangat penting. Bayangan yang ditimbulkan karena fantasi disebut bayangan fantasi. Bayangan fantasi berlainan dengan bayangan persepsi. Bayangan persepsi merupakan hasil dari persepsi, sedangkan bayangan fantasi adalah hasil dari fantasi.

Jenis-jenis Khayalan-Khayalan Megah ( Grandiose Fantasies )


Fantasi umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan, tetapi sekalipun demikian sering dibedakan antara fantasi pencipta dan fantasi terpimpin (Walgito, 2002).

  • Fantasi yang menciptakan yaitu bentuk fantasi yang menciptakan sesuatu. Contoh dari fantasi macam ini diantaranya: seorang ahli mode pakaian menciptakan model pakaian atas dasar daya fantasinya; digunakan para ilmuwan untuk mencetuskan teori-teori baru; seorang pencipta lagu yang menciptakan lagu berdasarkan fantasinya; seorang pelukis yang menggambar lukisan berdasarkan atas daya fantasinya; seorang siswa yang membuat sebuah karangan berdasarkan fantasinya.

  • Fantasi yang dituntun atau yang dipimpin, yaitu bentuk fantasi yang dituntun oleh pihak lain. Misalnya, seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat lain dengan perantaraan film itu, sehingga dengan demikian fantasinya dituntun oleh film tersebut; seorang siswa yang membaca cerita kemudian membayangkan tempat-tempat baru berdasarkan cerita yang dibacanya. Demikian pula bila kita mendengarkan atau melihat hasil seni, atau membaca sebuah cerita. Kita berfantasi dan dibimbing oleh ide seniman/ penulis yang bersangkutan.

Fantasi itu memberikan arti yang besar sekali pada kehidupan manusia. Sifatnya yang hidup, dinamis, dan kaya, maka fantasi sering mempengaruhi mimpi seseorang. Apabila subyek tidak mampu mengendalikan fantasifantasinya, dan arus fantasi menjadi liar tidak terkuasai, maka senyatanya subyek melarikan diri dari kenyataan, lalu bersembunyi dalam khayal atau dunia imajiner, subyek menjadi pemimpi siang (day dreamer), ataupun menjadi neurotis dan terganggu syarafnya (Kartono, 1996).

Dilihat dari caranya orang berfantasi, fantasi dapat dibedakan atas fantasi yang mengabstraksi, yang mendeterminasi, dan yang mengombinasi (Walgito, 2002).

  1. Fantasi yang mengabstraksi, yaitu cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan dipakailah bayangan hasil persepsi yaitu lapangan. Bayangan lapangan ini dipakai sebagai loncatan untuk menjelaskan gurun pasir tersebut. Dalam anak berfantasi gurun pasir dibayangkan seperti lapangan, tetapi tanpa pohon-pohon disekitarnya, dan tanahnya itu melulu pasir semua, bukan rumput.

  2. Fantasi yang mendeterminasi, yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misalnya, anak belum pernah melihat harimau. Yang telah mereka lihat kucing, maka kucing digunakan sebagai bahan untuk memberikan pengertian tentang harimau. Dalam berfantasi harimau, dalam bayangannya seperti kucing, tetapi bentuknya besar; contoh berikutnya, bayangan danau yang diperbesar menghasilkan gambaran tentang lautan.

  3. Fantasi yang mengombinasi, yaitu orang berfantasi dengan cara mengombinasikan pengertian-pengertian atau bayangan-bayangan yang ada pada individu bersangkutan. Misal berfantasi tentang ikan duyung, yaitu kepalanya kepala seorang wanita, tetapi badannya badan ikan. Jadi adanya kombinasi kepala manusia dengan badan ikan. Fantasi yang mengombinasi inilah yang banyak digunakan orang.

Kekuatan fantasi dapat menjangkau subyek ke depan, maka fantasi mempunyai arti yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan fantasi pula, orang dapat menambah bayangan-bayangan atau tanggapan-tanggapan sehingga dengan demikian akan menambah bahan bayangan yang ada pada individu. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa fantasi itu tidak mempunyai keburukan. Keburukannya ialah, dengan fantasi orang dapat meninggalkan alam kenyataan, lalu masuk dalam alam fantasi. Hal ini merupakan suatu bahaya, karena orang terbawa hidup dalam alam yang tidak nyata. Fantasi juga dapat menimbulkan kedustaan, takhayul, dan sebagainya