Apa yang dimaksud Kebermaknaan hidup?

Apa yang dimaksud Kebermaknaan hidup?

Menurut Frankl (2004) makna hidup bersifat personal dan unik. Ini disebabkan karena individu bebas menentukan caranya sendiri dalam menemukan dan menciptakan makna.

Kebermaknaan hidup didefinisikan sebagai keadaan penghayatan hidup yang penuh makna yang membuat individu merasakan hidupnya lebih bahagia, lebih berharga, dan memiliki tujuan yang mulia untuk dipenuhinya (Frankl, 1977; Koeswara, 1992; Bastaman, 1996). Makna hidup merupakan sesuatu yang dianggap penting, benar dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang.

Menurut Frankl dalam Bastaman (1996) gejala-gejala dari orang yang kehilangan makna hidupnya, ditunjukkan dengan perasaan hampa, merasa hidup tak berarti, merasa tak memiliki tujuan hidup yang jelas, adanya kebosanan dan apatis. Gejala-gejala ini merupakan akibat tidak terpenuhinya sumber makna hidup dalam diri manusia.

Karakteristik kebermaknaan hidup

Makna hidup, sebagaimana dikonsep oleh Frankl dalam Bastaman (2007) memiliki beberapa karakteristik, diantaranya sebagai berikut:

  1. Makna hidup itu sifatnya unik dan personal

Yang artinya apa yang dianggap berarti oleh seseorang belum tentu berarti pula bagi orang lain, mungkin apa yang dianggap penting dan bermakna pada saat ini bagi seseorang belum tentu sama bermaknanya bagi orang itu pada saat lain.

  1. Makna hidup memberi pedoman dan arah terhadap kegiatan- kegiatan yang dilakukan.

Makna hidup seakan-akan menantang ( challanging ) dan mengundang ( inviting ) seseorang untuk memenuhinya.

  1. Makna hidup juga diakui sebagai sesuatu yang bersifat mutlak, semesta dan paripurna.

Artinya, bahwa landasan dan sumber makna hidup bagi kalangan yang tidak beragama atau kurang menghargai nilai-nilai keagamaan, mungkin saja beranggapan bahwa alam semesta, ekosistem, pandangan filsafat dan ideologi tertentu memiliki nilai universal dan paripurna.

Metode Menemukan Makna Hidup

Bastaman dalam Safaria (2005), menjelaskan lima langkah dalam menemukan makna hidup.

  1. Pemahaman pribadi ( self-evaluation )

Langkah pertama ini membantu individu mempeluas dan memahami beberapa aspek kepribadian serta corak kehidupan. Pada langkah awal, individu harus mengenali kelemahan- kelemahan diri dan berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut. Setelah itu, individu memusatkan energi untuk meningkatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki dan mengoptimalkan potensi diri, sehingga mampu mencapai kesuksesan.

  1. Bertindak positif

Langkah kedua ini berorientasi pada tindakan nyata untuk mencapai kebermaknaan hidup. Individu tidak lagi hanya sekedar berpikir positif, tetapi diwujudkan dalam bentuk perilaku yang positif.

  1. Pengakraban hubungan ( personal encounter )

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan terlepas dari orang lain. Karena menusia memiliki kebutuhan afiliasi, yaitu kebutuhan untuk selalu memperoleh kasih sayang dan penghargaan dari orang lain.

  1. Pendalaman tiga nilai ( exploring human values )

Frankl mengemukakan tiga pendekatan yang merupakan sumber makna hidup, yang apabila diterapkan dan dipenuhi, maka seseorang akan menemukan makna hidupnya. Ketiganya yaitu sebagai berikut.

  • Nilai kreatif ( creative values )

Nilai ini dapat diraih oleh setiap individu melalui berbagai kegiatan, Individu dapat menemukan makna hidupnya dengan bertindak.

  • Nilai penghayatan ( experiental values )

Jika nilai kreatif adalah mengenai pemberian individu kepada dunia, maka nilai penghayatan adalah mengenai penerimaan individu terhadap dunia.

  • Nilai bersikap ( attitudinal values )

Nilai ini dianggap paling tinggi dari nilai yang lainnya, dimana individu dapat mengambil sikap yang tepat terhadap keadaan yang tidak bisa dihindari.

  1. Ibadah ( spiritual encounter )

Dengan pendekatan kepada Tuhan, individu akan menemukan berbagai makna hidup yang dibutuhkan. Dengan beribadah, individu akan mendapatkan kedamaian, ketenangan dan pemenuhan harapan.

Komponen Kebermaknaan Hidup

Menurut Bastaman (1996), ada 6 (enam) komponen yang menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan perubahan dari penghayatan hidup tak bermakna menjadi hidup bermakna. Keenam komponen tersebut antara lain yaitu:

  1. Pemahaman diri ( self insight ), yakni meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan perubahan ke arah kondisi yang lebih baik.

  2. Makna hidup ( the meaning of life ), yakni nilai-nilai penting dan sangat berarti bagi kehidupan pribadi yang berfungi sebagai tujuan yang harus dipenuhi dan pengarah kegiatan-kegiatannya.

  3. Pengubahan sikap ( changing attitude ), yakni pengubahan sikap dari yang semula bersikap negatif dan tidak tepat menjadi mampu bersikap positif dan lebih tepat dalam menghadapi masalah, kondisi hidup dan musibah yang tak terelakkan.

  4. Keikatan diri ( self commitment ), yakni komitmen individu terhadap makna hidup yang ditemukan dan tujuan hidup yang ditetapkan. Komitmen yang kuat akan membawa individu pada pencapaian makna hidup yang lebih mendalam.

  5. Kegiatan terarah ( directed activities ), yakni upaya-upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja berupa pengembangan potensi- potensi pribadi, bakat, kemampuan, keterampilan yang positif serta pemanfaatan relasi antarpribadi untuk menunjang tercapainya makna hidup dan tujuan.

  6. Dukungan sosial ( social support ), yakni hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang akrab, dapat dipercaya dan selalu bersedia membantu pada saat-saat diperlukan.

Kebermaknaan Hidup

Penghayatan individu terhadap keberadaan dirinya, memuat hal-hal yang dianggap penting, dirasakan berharga, dan dapat memberikan arti khusus yang menjadi tujuan hidup sehingga membuat individu menjadi berarti dan berharga9 . Menurut Ancok kehidupan yang bermakna akan dimiliki seseorang apabila dia mengetahui apa makna dari sebuah pilihan hidupnya. Makna hidup adalah hal-hal yang memberikan arti khusus bagi seseorang, yang apabila berhasil dipenuhi akan menyebabkan kehidupannya dirasakan berarti dan berharga, sehingga akan menimbulkan penghayatan bahagia (happiness).

Menurut Frankl ada tiga komponen kebermaknaan hidup, yakni

  1. Kebebasan berkehendak.

  2. Kehendak hidup bermakna.

  3. Makna hidup.

Kebebasan berkehendak adalah kebebasan yang dimiliki seseorang untuk menentukan pilihan di antara alternatifalternatif yang ada, dan oleh karenanya seseorang mengambil peranan yang besar dalam menentukan nasibnya sendiri.

Kehendak hidup bermakna adalah hasrat yang memotivasi setiap orang untuk bekerja, berkarya, dan melakukan kegiatankegiatan penting lainnya dengan tujuan agar hidupnya berharga dan dihayati secara bermakna. Jadi sebagai motivasi utama manusia, kehendak hidup bermakna mendambakan seseorang menjadi pribadi yang penting dan berharga serta memiliki tujuan hidup yang jelas dan sarat dengan kegiatan-kegiatan yang bermakna pula.

Makna hidup adalah sesuatu yang dianggap penting, benar, dan didambakan serta memberi nilai khusus bagi seseorang. Bila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan menyebabkan kehidupan ini dirasakan demikian berarti dan berharga serta dapat dijadikan tujuan hidupnya.

Menurut Crumbaugh dan Maholich aspek-aspek kebermaknaan hidup yaitu:

  1. Tujuan hidup,

  2. Kepuasan hidup,

  3. Kebebasan memilih,

  4. Gairah hidup, dan

  5. Tanggung jawab.

Mereka yang menghayati hidup bermakna dapat digambarkan sebagai berikut:

Mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh semangat dan gairah hidup serta jauh dari perasaan hampa. Mereka juga mempunyai tujuan hidup yang jelas, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Kegiatan-kegiatan mereka pun menjadi terarah. Selain itu mereka juga merasakan sendiri kemajuan-kemajuan yang telah mereka capai. Tugas-tugas dan pekerjaan sehari-hari bagi mereka merupakan sumber kepuasan dan kesenangan tersendiri sehingga mereka mengerjakannya dengan bersemangat dan bertanggung jawab. Hari demi hari mereka menemukan beraneka ragam pengalaman baru dan hal-hal menarik yang semuanya menambah pengalaman hidup mereka. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, dalam arti menyadari batasan-batasan lingkungan, tetapi dalam batasanbatasan itu mereka dapat menentukan sendiri apa yang paling baik untuk mereka lakukan. Mereka juga menyadari bahwa makna hidup dapat ditemukan dalam kehidupan, betapapun buruknya keadaan. Kalaupun mereka pada suatu saat mengalami penderitaan, mereka akan menghadapinya dengan sikap tabah. Mereka sadar bahwa senantiasa ada makna dan hikmah di balik penderitaannya itu. Mereka benar-benar menghargai hidup dan kehidupan, karena mereka menyadari bahwa hidup dan kehidupan itu senantiasa menawarkan makna yang harus mereka penuhi. Mereka menganggap bahwa usaha memenuhi makna hidup itu secara bertanggung jawab merupakan tantangan. Mereka juga mampu mencintai dan menerima cinta kasih orang lain, serta menyadari bahwa cinta kasih merupakan salah satu hal yang menjadikan hidup ini indah. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar menghayati bahwa hidup dan kehidupan mereka bermakna.

Referensi

http://eprints.walisongo.ac.id/2087/1/Baidi_Bukhori-Kebermaknaan_Hidup.pdf