Apa yang dimaksud Hybrid Learning Model?

image|Hybrid Learning Model

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong munculnya berbagai inovasi model pembelajaran di bidang pendidikan. Model-model pembelajaran inovatif itu sendiri muncul sebagai alternatif solusi guna mengatasi berbagai kendala pada metode belajar tradisional. Salah satunya adalah dengan menggunaka hybrid learning model. Apa yang dimaksud dengan hybrid learning model ?

Pengertian Hybrid learning adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan inovasi dan kemauan teknologi melalui sistem online learning dengan interaksi dan partisipasi dari model pembelajaran tradisional ( Kaye Thorne, Kogan Page 2003). Metode belajar hybrid merupakan perpaduan antara etode instruksional tatap muka dengan proses belajar secara online (“What is a hybrid Course?” 2007).

Sistem pembelajaran hybrid menggabungkan dua macam pilihan siapa yang akan memegang peran utama ( lead ) dalam proses perkuliahan : pengajar ( instuctor-led ) atau siswa ( learned-led ). Pada umumnya tahap awal menerapkan instruktor-led kemudian ketika proses perkuliahan telah berjalan mengubahnya ke student-led.

Saat ini program hybrid yang berkembang adalah penggabungan dari satu atau lebih dimensi berikut ini :

  • Perkuliahan face to face
    Perkuliahan secara tatap muka diselenggarakan dalam bentuk kegiatan perkuliahan di dalam kelas, kegiatan praktikum di laboratorium, mentoring ataupun on Job Training. Kegiatan perkuliahan di dalam kelas meliputi penyampaian materi melalui perkuliahan tatap muka, diskusi presentasi, latihan dan ujian

  • Synchronous virtual collaboration
    Synchronous virtual collaboration adalah salah satu format pengajaran yang bersifat kolaboratif yang melibatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa yang disampaikan pada waktu yang sama. Aktivitas kolaborasi ini dilaksanakan dengan memanfaatkan Instant Messaging (IM) atau Chat. Fasilitas ini akan digunakan untuk melakukan komunikasi antara dosen dan mahasiswa pada saat jam kerja.

  • Asynchronous virtual collaboration
    Asynchronous virtual collaboration adalah salah satu format pengajaran yang bersifat kolaboratif yang melibatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa yang disampaikan pada waktu yang berbeda Fasilitas yang digunakan dalam aktivitas belajar ini adalah Online discussion board atau forum diskusi dan E-mail.

  • Self-Pace Asynchronous
    Self-Pace Asynchronous adalah model belajar mandiri dalam waktu yang berbeda dimana mahasiswa dapat mempelajari materi yang diberikan dosen dalam bentuk modul bahan ajar ataupun mengerjakan tugas dan latihan secara online. Selain itu melalui Self-Pace Asynchronous mahasiswa dapat mempelajari materi-materi perkuliahan dengan cara link ke sumber-sumber ajar lainnya.

Menurut Wahyuddin (2015) model pembelajaran Hybrid learning atau pembelajaran hybrid adalah gabungan model pembelajaran dalam kelas dan pembelajaran online tanpa menghilangkan pembelajaran secara tatap muka langsung.

Hybrid learning muncul sebagai dampak dari pemanfaatan teknologi berbasis internet dalam bidang pendidikan. Internet menjanjikan kemudahan dan kemampuan masif dalam menyajikan materi. Internet mampu menawarkan perolehan informasi dengan cepat. Namun teknologi ini tidak dapat membina sikap, memberikan contoh perilaku yang baik atau mengembangkan potensi kreativitas. Ketiga contoh ini terkait dengan proses belajar dalam ranah sikap atau efektif.

Untuk mengatasi kekurangan ini, proses belajar langsung atau instruc-tor-led diperlukan. Pengajar atau guru mampu memberikan contoh atau membina kreativitas yang tidak ditawarkan oleh teknologi internet. Model pembelajaran yang menggabungkan potensi belajar maya, berbasis internet dengan pembelajaran langsung ini yang sekarang disebut sebagai hybrid learning atau blended learning (Prawiradilaga, 2014).

Model pembelajaran hybrid learning atau blended learning memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan model pembelajaran ini adalah dapat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran kapan saja dan dimana saja karena pembelajaran ini terjadi secara online dan tatap muka, yang keduanya memiliki kelebihan yang saling melengkapi yaitu pembelajaran ini lebih efektif, efesien dan meningkatkan aksesbilitas.

Dengan adanya pembelajaran kombinasi ini peserta didik semakin mudah untuk mengakses bahan pembelajaran. Model pembelajaran hybrid learning yang digunakan pada penelitian ini adalah penggabungan model konvensional secara tatap muka dengan online menggunakan media schoology.

Hybrid learning atau pembelajaran hybrid adalah gabungan model pembelajaran dalam kelas dan pembelajaran online tanpa menghilangkan pembelajaran secara tatap muka langsung (Melton et al, 2009) adapun tahapan hybrid learning adalah :

  1. Penyajian materi oleh guru,
  2. Pemberian latihan soal,
  3. Penggunaan layanan internet untuk membantu pengerjaan latihan soal,
  4. Pembahasan latihan soal (Wahyuddin, 2015).