Apa yang dimaksud faktor spesifik dan distribusi pendapatan?

Apa yang dimaksud faktor spesifik dan distribusi pendapatan ?

Apa yang dimaksud faktor spesifik dan distribusi pendapatan (specific factor and income distribution) dalam ekonomi internasional ?

3 Likes

Faktor Spesifik

Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.

Distribusi Pendapatan

Evolusi teori pertumbuhan mencoba mengidentifikasikan hubungan antara keterbukaan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan, salah satunya adalah endogenous growth models yang memungkinkan dalam menjelaskan adanya hubungan langsung antara keterbukaan dengan tingkat pertumbuhan yang tidak dijelaskan dalam model pertumbuhan neoklasik (Gundlach, 1997). Salah satu yang menggunakan model itu adalah Edwards (1992) yang menemukan adanya hubungan positif antara keterbukaan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi (diukur dari Total Factor Productivity) sebagai hasil dari adopsi inovasi teknologi. Namun, teori ini kurang mampu menjelaskan bukti empiris dari adanya conditional convergence.

Conditional convergence dari pendapatan per kapita didefinisikan sebagai kondisi dimana adanya kecenderungan perekonomian daerah-daerah miskin tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan perekonomian daerah kaya disaat berbagai determinan steady state diasumsikan konstan (Barro & Sala-i Martin, 2004). Conditional convergence dari pendapatan per kapita diprediksi oleh teori pertumbuhan neoklasik. Namun, kelemahan utama dari teori ini adalah adanya asumsi perekonomian tertutup. Karenanya Barro & Sala-i Martin (1995, dalam Gundlach, 1997)) mengembangkan model pertumbuhan neoklasik untuk perekonomian terbuka yang memungkinkan tingkat konvergen yang relatif kecil disaat adanya aliran modal. Model ini memprediksi jika dengan melakukan penyesuaian posisi steady state, perekonomian terbuka tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan perekonomian tertutup. Perekonomian yang terbuka dapat memperoleh modal fisik lebih cepat karena tersedianya pasar uang internasional. Karena itu, diminishing returns tercapai lebih cepat dan kecepatan konvergen ke posisi steady state menjadi lebih tinggi.

Beberapa dekade belakang merupakan bukti pesatnya pertumbuhan perdagangan dan liberalisasi finansial antar negara. Kedua variabel sepertinya mendorong pertumbuhan, namun implikasinya terhadap distribusi pendapatan masih belum jelas (Lim & McNelis, 2014). Studi oleh Jaumotte et al. (2008) menyatakan jika perubahan teknologi telah dikatakan menjadi pendorong yang signifikan dari ketimpangan distribusi pendapatan antar negara maju dan negara berkembang, kontribusi globalisasi masih dikatakan relatif kecil. Hal ini disebabkan karena liberalisasi perdagangan pada umumnya mampu menurunkan ketimpangan pendapatan sedangkan liberalisasi keuangan cenderung meningkatkan ketimpangan tersebut. Sehingga, pengaruh globalisasi dalam bidang perdagangan dan keuangan akan saling meniadakan satu sama lain. Hasil ambigu juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Daumal (2010) dengan data time series di India dan Brazil yang memberikan hasil berbeda di kedua negara, dimana liberalisasi perdagangan menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan di Brazil namun sebaliknya terjadi di India. Sedangkan aliran modal masuk sama-sama berkontribusi pada meningkatnya ketimpangan pendapatan di kedua negara.

Rourke (2001) menyimpulkan bahwa hubungan antara globalisasi dan distribusi pendapatan bersifat ambigu: 1) globalisasi mempengaruhi harga faktor di negara yang berbeda, sesuai dengan model Hecksher-Ohlin sehingga akan tercapai kesesuaian harga faktor di kedua negara; 2) dimensi globalisasi yang berbeda, yaitu liberalisasi perdagangan dan aliran modal bisa memiliki dampak yang berbeda terhadap harga faktor di sebuah negara; 3) dimensi globalisasi tertentu, misalnya aliran modal bisa memiliki dampak yang ambigu terhadap harga faktor di sebuah negara, tergantung apakah dia bersifat komplementer ataukah substitusi dengan faktor produksi lainnya, dan 4) pengaruh harga faktor bisa berbeda terhadap ketimpangan, tergantung pada distribusi sumber daya antar individu.

Referensi
  1. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_riwayat_penelitian_1_dir/28ce9a41f9599ccba1c29d86085d1fca.pdf

  2. https://media.neliti.com/media/publications/271659-peranan-perdagangan-internasional-dalam-71f683a0.pdf