Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola, dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang membentuknya dan mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa esetetika menyangkut hal perasaan seseorang, dan perasaan ini dikhususkan akan perasaan yang indah.
Dari banyaknya pemahaman yang berbeda-beda dari semua kalangan tentang apa terjemahan dari hal yang dinamakan estetika, muncullah para ahli dengan kesimpulanya sendiri dalam menanggapi apa itu pengertian dari estetika, salah satunya menurut John Dewey.
John Dewey mendefinisikan bahwa yang dinamakan dengan istilah estetika adalah suatu hal yang berkaitan dengan pengalaman, tetapi tidak semua pengalaman bersifat estetis. Beberapa pengalaman cenderung menjemukan, tidak lengkap, dan tanpa tujuan, sedangkan pengalaman estetis bercirikan suatu minat yang intens, yang berasal dari kepuasan dan kelengkapan.
Penjelasan:
Dalam pengertian yang telah dikemukakan oleh Dewey yang menganggap estetika adalah suatu pengalaman intens seseorang yang memiliki nilai lengkap, Dewey juga membedakan bahwa ada dua sumber pengetahuan yang berkaitan dengan estetika yaitu pengalaman dan refleksi. Fenomena tentang estetika ini dikaitkan dengan partisipasi aktif dari orang yang mempresepsi atau yang mencipta, bersama sama dengan kualitas dari objek yang dipersepsi.