Apa yang dimaksud dengn Teori Bid Ask Spread?

Teori Bid Ask Spread

Bid-ask spread merupakan selisih harga beli tertinggi bagi broker atau dealer bersedia untuk membeli suatu saham dan harga jual dimana broker atau dealer bersedia untuk menjual saham tersebut (Restuwulan, 2013).

Apa yang dimaksud dengn Teori Bid Ask Spread ?

1 Like

Teori Bid Ask Spread


Jika seorang investor ingin membeli atau menjual suatu saham atau sekuritas lain di pasar modal, dia biasanya melakukan transaksi melalui broker atau dealer yang memiliki spesialisasi dalam sekuritas. Broker atau dealer inilah yang siap untuk menjual pada investor untuk harga ask jika investor ingin membeli suatu sekuritas. Jika investor sudah mempunyai suatu sekuritas dan ingin menjualnya, maka broker atau dealer ini yang akan membeli sekuritas dengan harga bid. Perbedaan antara harga bid dan harga ask adalah spread. Jadi, bid-ask spread merupakan selisih harga beli tertinggi bagi broker atau dealer bersedia untuk membeli suatu saham dan harga jual dimana broker atau dealer bersedia untuk menjual saham tersebut (Restuwulan, 2013).

Penggunaan bid ask spread sebagai proksi dari asimetri informasi menurut Komalasari (2001) dalam Wisnumurti (2010) dikarenakan dalam mekanisme pasar modal, pelaku pasar modal juga menghadapi masalah keagenan. Partisipan pasar saling berinteraksi di pasar modal guna mewujudkan tujuannya yaitu membeli atau menjual sekuritasnya, sehingga aktivitas yang mereka lakukan dipengaruhi oleh informasi yang diterima baik secara langsung (laporan publik) maupun tidak langsung ( insider trading ). Dealer atau market makers memiliki daya pikir terbatas terhadap persepsi masa depan dan menghadapi potensi kerugian ketika berhadapan dengan informed traders . Hal inilah yang menimbulkan adverse selection yang mendorong dealers untuk menutupi kerugian dari pedagang terinformasi dengan meningkatkan spreadnya terhadap pedagang likuid. Jadi dapat dikatakan bahwa asimetri informasi yang terjadi antara dealer dan pedagang terinformasi tercermin pada spread yang ditentukannya (Komalasari, 2011).

Pembahasan lebih lanjut mengenai spread dikemukakan oleh Cohen, dkk (1986) dalam Muliati (2011) yang menyatakan bahwa riset mengenai kos transaksi atau kos kesegaran (immediacy cost) harus membedakan antara spread dealer dan spread pasar. Spread dealer untuk suatu saham merupakan perbedaan harga bid dan ask yang ditentukan oleh dealer secara individual ketika dealer hendak memperdagangkan saham tersebut, sedangkan spread pasar untuk suatu saham merupakan perbedaan harga bid tertinggi dan ask terendah diantara beberapa dealer yang sama-sama melakukan transaksi untuk saham tersebut. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka spread pasar dapat lebih kecil dibandingkan dengan spread dealer .

Terdapat tiga komponen biaya dalam menetapkan bid ask spread (Rahmawati, dkk 2006).

  • Biaya pemrosesan pemesanan ( order processing cost ), merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengatur transaksi, mencatat serta melakukan pembukuan.
  • Biaya Pemilikan Saham (Inventory Holding Cost), merupakan biaya oportunitis dan resiko saham yang berkaitan dengan pemilikan saham.
  • Biaya Adverse Selection , terjadi karena informasi terdistribusi secara asimetris antara partisipan pasar modal, oleh karena itu broker atau dealer menghadapi masalah adverse selection karena ia melakukan transaksi dengan investor yang memilki informasi superior.

Bid-ask spread adalah perbedaan antara harga yang dikutip untuk suatu penjualan langsung (penawaran) dan pembelian (penawaran) langsung untuk saham, kontrak berjangka, opsi, atau pasangan mata uang. Definisi lain menyatakan bahwa Spread bid-ask adalah biaya pembelian dan penjualan aset secara simultan, dan mencerminkan likuiditas di pasar aset. Ukuran bid-ask spread dalam sekuritas adalah salah satu ukuran likuiditas pasar dan ukuran biaya transaksi. Jika spread adalah 0 maka itu adalah aset tanpa gesekan.

Jenis spread

  1. Quoted Spread
    Jenis spread bid-ask yang paling sederhana adalah Quoted Spread. Spread ini diambil langsung dari yang dikutip, yaitu harga yang diposkan. Menggunakan kutipan, spread ini adalah selisisih antara harga terendah yang diminta (harga terendah di mana seseorang akan menjual) dan harga penawaran tertinggi (harga tertinggi di mana seseorang akan membeli). Spread ini sering dinyatakan sebagai persen dari titik tengah, yaitu rata-rata antara permintaan terendah dan penawaran tertinggi:
    image

  2. Effective spread
    Quoted Spread sering menyatakan over spread yang akhirnya dibayarkan oleh pedagang, karena “peningkatan harga”, yaitu penjual menawarkan harga yang lebih baik, juga dikenal sebagai “perdagangan di dalam spread”. Akun spread efektif untuk masalah ini menggunakan harga perdagangan, dan biasanya didefinisikan sebagai:
    image
    Spread efektif lebih sulit untuk diukur daripada quoted spread karena seseorang perlu mencocokkan perdagangan dengan penawaran dan akun untuk melaporkan keterlambatan. Selain itu, definisi ini mengasumsikan bahwa perdagangan di atas titik tengah adalah pembelian dan perdagangan di bawah titik tengah adalah penjualan.

  3. Realized Spread
    Quoted spread dan Effective spread mewakili biaya yang dikeluarkan oleh pedagang. Biaya ini termasuk biaya informasi asimetris, yaitu kerugian bagi pedagang yang lebih banyak informasi, serta biaya kedekatan, yaitu biaya untuk melakukan perdagangan yang dieksekusi oleh perantara. Penyebaran yang direalisasi mengisolasi biaya kesegeraan, juga dikenal sebagai “biaya riil”. Spread ini didefinisikan sebagai:
    image
    dimana subscript k mewakili perdagangan ke-k. Intuisi mengapa spread ini mengukur biaya kedekatan adalah bahwa setelah setiap perdagangan, dealer menyesuaikan penawaran untuk mencerminkan informasi dalam perdagangan (dan efek inventaris)

Referensi
  1. “Spreads – definition”. Riskglossary.com. Archived from the original on 2012-08-15.
  2. Lee, Charles M. C. (July 1993). “Market Integration and Price Execution for NYSE-Listed Securities”. The Journal of Finance. 48 (3): 1009–1038.
  3. Lee, Charles M. C.; Ready, Mark J. (June 1991). “Inferring Trade Direction from Intraday Data”. The Journal of Finance. 46 (2): 733.
  4. Huang, Roger D.; Stoll, Hans R. (July 1996). “Dealer versus auction markets: A paired comparison of execution costs on NASDAQ and the NYSE”. Journal of Financial Economics. 41 (3): 313–357.