Apa yang dimaksud dengan VR dan AR?dan Bagaimana cara kerjanya?

Sekarang ini VR dan AR sangat populer, tapi beberapa orang masih belum mengetahui apa sebenarnya VR dan AR dan pastinya masih banyak yang belum tahu bagaimana cara kerja dari VR dan AR ini. lalu bagaimana cara VR dan AR ini bekerja sehingga bisa sangat populer saat ini?

Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. VR saat ini sangat populer diterapkan dalam dunia hiburan seperti film dan game.

Bagaimana sistem kerja VR? Sistem dair VR hanya memiliki satu tujuan. Yaitu meyakinkan kita bahwa kita berada di dunia yang lain. Untuk mencapai tujuan ini, sistem ini mengakali otak kota, terutama di bagian otak yang berfungsi bertugas menerima penglihatan, gerak dan indera lainnya untukmembuat kita percaya bahwa kita ada di tempt lainnya. Oleh karena itu setiap VR mempunyai komponen yang beragam untuk menciptakan ilusi ini, dan yang komponen yang paling penting:

  1. Head Mounted Display(HMD)
    Ini adalah komponen yang paling utama dari VR. Berfungsi menipu penglihatan kita. Sistem VR menggunakan prinsip stereoscopic vision untuk mensimulasi sudut pandang kita terhadap kedalaman dan struktur 3D. Untuk mencapai hal tersebut sistem VR harus men-generate gambar-gambar yang terpisah untuk tiap mata

  2. Display
    Sistem VR me-render gambar streoscopic di atas display dari HMD dengan minmum 60 fps.

  3. Optics
    HMD juga dilengkapi oleh sepasang lensa. Lensa ini berfungsi untuk memusatkan gambar yang dilihat mata kita.

Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.

Sistem Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra dan citra yang digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya sebenarnya cukup sederhana. Webcam yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker,webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya. Untuk lebih lengkapnya, berikut tahapan utama sistem Augmented Reality tersebut :

  1. Pertama – tama dibuat terlebih dahulu objek yang akan ditampilkan. Secara umum objek yang dibuat adalah benda 3D , foto, video, ataupun animasi yang dibuat dengan software perancangan objek seperti Google sketchup, 3DMax , atau dengan Blender.

  2. Setelah objek jadi, maka objek tersebut akan disimpan ke dalam library. Kemudian setelah itu yang perlu dibuat adalah marker. Marker adalah sebuah penanda yang memiliki pola khusus. Marker yang digunakan untuk teknologi Augmented reality ini adalah pola kotak dengan standard tertentu. Marker inilah yang nantinya akan dideteksi oleh webcam untuk menampilkan objek. Setelah itu pola marker yang dibuat harus disimpan ke dalam library juga agar nantinya aplikasi yang dibuat dapat membedakannya dengan marker yang lain. Biasanya penyimpanan marker ini membutuhkan bantuan aplikasi lain seperti marker generator.

  3. Kedua komponen utama yaitu marker dan objek telah jadi. Setelah itu kita membuat aplikasi yang dapat membangkitkan objek dari marker yang dibuat dengan bantuan builder, untuk tugas akhir ini adalah dengan Adobe Flex SDK yang bersifat open source dan berbasis action script.

referensi:
https://www.quora.com/How-does-Virtual-Reality-VR-work
https://www.quora.com/How-does-Augmented-Reality-Work

Virtual Reality

image

Virtual reality (VR) adalah teknologi baru yang berkembang cepat di bidang TI yang digunakan untuk menciptakan lingkungan virtual. VR menunjukkan kepada pengguna jenis antarmuka yang berbeda, yang memang berbeda dari antarmuka tradisional. Alih-alih menonton di layar, pengguna mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan dunia 3D secara langsung.

Teknologi VR mengubah komputer menjadi gerbang menuju dunia yang artistik menggunakan indra simulasi seperti penglihatan, sentuhan dan sebagainya, sehingga pengguna bisa merasakan kehadirannya di dunia 3D. Satu-satunya hambatan untuk membuat dunia itu lebih dekat dengan yang sebenarnya bagi pengguna adalah batasan material dan teknis.

VR membutuhkan dua bagian utama. Salah satunya harus menjadi perangkat yang menciptakan dunia buatan. Hal ini dimungkinkan dengan cara merekam realitas atau dengan membangun lingkungan menggunakan algoritma tertentu. Bagian kedua adalah perangkat perangkat virtual yang melacak perilaku pengguna. Ini melibatkan kamar khusus atau alat yang terpasang di kepala.

VR memiliki sejumlah pengukuran penting untuk memberikan citra dan interaksi yang efektif, nyaman, berkualitas tinggi. Resolusi, bidang pandang, refresh rate, kestabilan adalah yang utama. Anda harus memperhatikan hal-hal tersebut saat memilih perangkat VR. Pengalaman virtual bisa sangat luas: dari melihat gambar 360 derajat, video untuk bermain game dan persiapan untuk pekerjaan berbahaya dengan berinteraksi dengan dunia 3D.

Virtual Reality memilik beberapa sensor yang digunakan untuk mensimulasikan dunia virtual pada penggunanya, yaitu Eye Tracking, Head Tracking, Motion tracking. Ketiga aspek ini sangat penting dalam proses simulasi dunia virtual karean ketiga hal tersebut dapat menciptakan sensasi bahwa penggunanya sedang berada di dunia virtual.

Augmented Reality

image

Augmented Reality mengubah lingkungan sekitar kita menjadi antarmuka digital dengan menempatkan objek virtual di dunia nyata, secara real-time. Augmented Reality dapat dilihat melalui beragam pengalaman. Terdapat 3 kategori utama alat Augmented Reality.

Augmented Reality 3D viewers, seperti Augment, memungkinkan pengguna untuk menempatkan model 3D yang nyata di lingkungan Anda dengan atau tanpa penggunaan pelacak. Pelacak adalah gambar sederhana yang dapat dipasang oleh model 3D di Augmented Reality.

Augmented Reality browser memperkaya tampilan kamera kita dengan informasi kontekstual. Misalnya, kita bisa mengarahkan smartphone kita ke sebuah bangunan untuk menampilkan sejarah atau nilai perkiraannya.

Cara terakhir yang dialami Augmented Reality adalah melalui permainan, menciptakan pengalaman bermain yang mendalam yang memanfaatkan lingkungan kita yang sebenarnya. Bayangkan permainan menembak dengan zombie berjalan di kamar tidur Anda sendiri! Penggunaan terbesar dari game Augmented Reality to-date adalah Pokémon Go, yang memungkinkan pengguna menangkap Pokemon virtual yang tersembunyi di seluruh peta dunia nyata.

Sumber :

https://thinkmobiles.com/what-is-vr/

Augmented reality atau biasa disebut dengan realitas tambahan, merupakan sebuah teknologi yang mengembangkan pengembangan benda maya dua dimensi maupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan yang nyata. Contoh bentuk populer yang mengembangkan teknologi AR itu sendiri adalah Pokemon Go.

Realitas tambahan yang dikembangkan kerap mejadi sebuah aplikasi yang kemudian dapat digunakan melalu perngkat.

Banyak perusahaan seperti Octagon yang menerapkan dan mengembangkan teknologi ini untuk suatu bisnis dengan menjual kartu ke pasaran, yang kemudian kartu tersebut dapat memunculkan suatu karakter hologram di perangkat anda melalui aplikasi ataau realitas tambahan yang sudah disarankan.
Virtual reality merupakan sebuah teknologi yang dapat membuat penggunanya merasakan interaksi dalam sebuah lingkungan yang diciptakan atau disimulasikan oleh komputer yang bersifat tiruan atau bisa dikatakan sebuah tempat yang hanya bersifat tidak nyata.

VR sendiri menyajikan pengalaman visual terhadap suatu tampilan yang sudah dirancang pada sebuah layar komputasi. Beberapa produk seperti headseat, untuk meningkatkan realitas imajiner dalam game yang disediakan.

Berikut merupakan cara kerja dari Augmented reality dan Virtual Reality :

Augmented reality

Sistem augmented relity bekerja berdasarkan deteksi citra yang digunakan berupa marker. AR menggunakan Webcam / kamera yang telah dikalibrasi untuk memunculkan suatu karakter 2d atau 3d dengan mendeteksi marker yang telah diberikan. Webcame akan melakukan perhitungan untuk melihat kesesuaian terhadap database yang dimiliki. Apabila informasi yang diambil sesuai maka informasi dari marker tersebut digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3d maupun animasi yang telah dibuat sebelumnya oleh perancang.

Berikut tahapan utama sistem Augmented reality :

  1. Pertama pembuatan objek yang akan ditampilkan berupa tampilan 3d ataupun sebuah animasi, yang dibuat melalui softwere perancangan objek 3d seperti 3Dmax, Blender, Google sketchup, dan lainnya.
  2. Setelah objek yang diinginkan telah selesai di desain, kemudian disimpan dalam library. Selanjutnya yang perlu dibuat adalah Marker. Marker inilah yang nantinya akan dideteksi oleh webcame untuk menampilkan suatu objek.
  3. Setelah objek dan marker telah jadi, tahap selanjutnya adalah membuat aplikasi yang dapat membangkitkan objek dari marker yang dibuat dengan bantuan builder.

Virtual Reality

Siapa yang tidak mengetahui apa itu virtual reality, pasti hampir semua orang mengetahuinya. Dengan menggunakan virtual reality tersebut, kita akan dapat merasakan sensasi bagaimana masuk kedunia virtual yang memang sengaja diciptakan untuk hiburan.

Untuk meciptakan sensasi nyata tersebut, diperlukan perangkat pendukung yang berupa Helm, walker, headset, suit, dan sarung tangan. Perangkat tersebut bertujuan agar melibatkan semua alat indra manusia untuk lebih merasakan sensasi yang lebih nyata yang diciptakan dari virtual reality tersebut.

Terdapat 4 elemen penting dalam cara kerjanya yang meliputi :

  1. Virtual Word
    Sebuah konten yang menciptakan bentuk script agar tercipta sebuah visual virtual.
  2. Immersion
    Sebuah sensasi yang diciptakan untuk penggunanya agar merasakan sebuah lingkungan yang nyata walaupun sebenearnya hanya fiktif.
  3. Sensory Feedback
    Bertujuan untuk menyampaikan informasi virtual word ke indera penggunanya yang mencakup penglihatan, pendengaran, atau sentuhan.
  4. Interactivity
    Yang bertugas dalam merespon aksi penggunanya, sehingga dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif.

Referensi:

Virtual Reality

Virtual Reality (VR) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan komputer yang bisa dieksplorasi dan berinteraksi dengan seseorang dan mampu memanipulasi objek atau melakukan serangkaian tindakan untuk menentukan apa yang terjadi di lingkungan. Lingkungan buatan yang diciptakan menggunakan bantuan perangkat lunak dan perangkat virtual reality. Pengguna mengalaminya sebagai lingkungan nyata karena grafis dan fitur interaktif yang ditawarkan oleh perangkat game virtual reality. Pada konteks game, mengacu pada penggunaan teknologi suara dan grafis dalam permainan dimana pengguna memakai head mounted displays (HMD), sarung tangan atau kacamata sebagai bagian dari permainan mereka.

image

VR yang sangat bagus identik dengan headset. Headset VR adalah display head-mounted (HMD) yang menghalangi dunia luar dan menampilkan dunia 3-D atau gambar yang dirangkai untuk membuat simulasi bagi pengguna. Headset VR menghalangi dunia luar dan menampilkan keseluruhan tampilan baru untuk pengguna. Dalam banyak kasus, layar diatur untuk difokuskan mengisi keseluruhan visi perifer kita dan untuk menghalangi dunia luar. Bila kita memakai headset VR seri profesional, kita akan merasa berada di tempat kejadian dan berinteraksi secara langsung.

Proses memulai simulasi VR dimulai dengan meletakkan headset ini. Pengguna biasanya akan memulai aplikasi atau meminta seseorang mendapatkan permainan atau aplikasi yang ada di PC atau konsol. Headset VR kemudian terpasang dan pengguna dapat mengalihkan pandangan mereka ke headset untuk membenamkan diri dalam sebuah pengalaman. Begitu headset diletakkan di kepala pengguna dan disesuaikan untuk mengisi penglihatan , mereka dapat menggunakan kontrol gerak untuk mengendalikan pengalaman di layar atau gerakan tubuh sendiri untuk bergerak di sekitar tempat kejadian. Saat pengguna melihat di sekelilingnya, kontrol gerak pada headset akan mengendalikan pemandangan saat melintasi layar. Selama pengguna mengaktifkan headset, adegan akan terus bergerak dan berinteraksi saat mereka memindahkan kepala atau menggunakan pengontrol untuk melihat-lihat dan berinteraksi.

image

Headset baru, seperti Oculus Rift, sistem Samsung Gear VR tersedia untuk digunakan di rumah siapa pun. The Oculus Rift digembar-gemborkan sebagai salah satu sistem utama dan Samsung Gear VR bekerja dengan ponsel cerdas Samsung Galaxy terbaru untuk mengubah layar ponsel cerdas menjadi pengalaman VR. perkembangan pasar dan jenis produk yang tersedia bagi pengguna dalam waktu dekat.

Di berbagai film dan game, pembuat aplikasi bekerja untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam. Dengan menggunakan pengontrol khusus di Playstation VR yang baru, misalnya dapat membantu pengguna berinteraksi dengan elemen adegan dan kontrol. Memiliki kemampuan untuk mengambil objek di tempat kejadian atau bahkan berinteraksi dengan karakter bisa memperbaiki imersi lebih jauh lagi dan menambah nilai simulasi VR.

Augmented Reality

image

Augmented Reality (AR) adalah sebutan untuk metode-metode menghadirkan suatu integrasi informasi digital ke dalam lingkungan pengguna secara real-time. Augmented Reality menggunakan lingkungan nyata sekitar yang sudah ada, kemudian menambahkan informasi baru ke atasnya. Contoh salah satu produk yang memakai Augmented Reality (AR) adalah Google glass dan tampilan layar cerdas di kaca depan mobil merupakan contoh produk Augmented Reality yang paling banyak dikenal, meski sesungguhnya Augmented Reality juga digunakan di banyak industri lain seperti di bidang kesehatan, keamanan publik, tourism, serta marketing.

image

Alur Kerja AR menurut Ronald T. Azuma [1] Berdasarkan Gambar. Kamera akan mencari lokasi marker. Pada tahap ini gambar diterjemahkan menjadi gambar biner dan marker berwarna hitam diidentifikasi oleh sistem aplikasi. Kemudian mencari posisi dan orientasi marker dimana komputer melakukan perhitungan terhadap posisi dan orientasi berbasis data yang diterima kamera. Kemudian marker tersebut diidentifikasi untuk mengkalkulasi dimana meletakkan obyek 3D.

Dengan menggunakan sebuah aplikasi mobile, kamera ponsel akan mengidentifikasi dan menginterpretasikan marker yang sering kali berupa gambar barcode hitam-putih. Software kemudian menganalisa marker dan membuat gambar virtual di layar ponsel, yang terhubung dengan posisi kamera ponsel. Sehingga, aplikasi tersebut bekerja dengan kamera untuk menentukan sudut dan jarak ponsel terhadap marker guna menyajikan tampilan yang nyata.

Karena banyaknya jumlah perhitungan dan pemrosesan data yang harus dilakukan perangkat, biasanya hanya smartphone tertentu yang mampu mendukung Augmented Reality. Smartphone tersebut, tentu saja, harus memiliki kamera. Selain itu, jika data untuk Augmented Reality yang hendak ditampilkan tidak tersedia di dalam aplikasi, maka dibutuhkan pula koneksi internet yang lancar, stabil, dan cukup cepat untuk mengunduh data yang dibutuhkan dari internet.

image

Augmented Reality, bersama dengan Virtual Reality, menjadi aspek penting dalam mewujudkan era Internet of Things di mana segala sesuatunya terintegrasi dengan internet. Dengan teknologi Augmented Reality, kita akan bisa menerima sajian informasi lengkap mengenai objek-objek di lingkungan kita hanya melalui perangkat mobile atau kacamata khusus.

SUMBER :

image

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Terlebih lagi saat ini banyak perusahaan yang membuat produk VR dan AR. Yang booming beberapa waktu lalu adalah Oculus dan Pokemon Go.

Augmented Reality (AR) atau Realitas Tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya (baik berdimensi 2 dan/atau berdimensi 3) dan benda-benda nyata ke dalam sebuah lingkungan nyata berdimensi 3, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara interaktif dalam dunia nyata.

Cara Kerja Augmented Reality

Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra, dan citra yang digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya adalah kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker, webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya.

Virtual Reality (VR) adalah suatu teknologi yang memungkinkan kita dapat merasakan suasana 3D yang nyata.

Cara kerja sistem virtual reality
pada prinsipnya adalah seperti berikut. Pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis.

http://virtualofworld.blogspot.co.id/2016/04/cara-kerja-virtual-reality.html