Apa yang dimaksud dengan Variabel Kontrol?

Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Apa yang dimaksud dengan variabel kontrol ?

Variabel kontrol adalah variabel bebas (prediktor) yang efeknya terhadap variabel kriteria dikontrolkan oleh peneliti dengan cara menjadikan pengaruhnya netral. Arti netral di sini adalah sebelum variabel-variabel prediktor utama dimasukkan dalam analisis, variabel kontrol harus diuji dahulu pengaruhnya, sehingga ketika variabel prediktor utama dimasukkan dalam pengujian, peneliti dapat mengetahui perubahan tingkat pengaruhnya terhadap variabel kriteria.

Dalam beberapa literatur (Kerlinger & Lee,2000; Noe,1996) variabel kontrol sering juga disebut covariates.

Isaac & Michael (1985) mencontohkan bahwa variabel yang paling sering dipakai dalam penelitian sosial dengan level analisis individual adalah usia, jenis kelamin, intelgensia, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan tingkat motivasi. Secara umum, prosedur penentuan variabel kontrol adalah dengan mendasarkan pada penelusuran penelitian terdahulu mengenai berbagai variabel prediktor yang berpengaruh terhadap variabel kriteria yang akan kita uji, yang berada di luar topik penelitian kita. Biasanya, variabel kontrol tidak dimasukkan dalam model (rerangka pikir) penelitian.

Variabel Kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Umumnya variabel kontrol sering digunakan peneliti untuk jenis penelitian perbandingan.

Variabel Kontrol

Variabel kontrol dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

  • Variabel pendahulu (antecendent variable)

    Variabel pendahulu memiliki kedudukan sebagai variabel yang mendahului terjadinya variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang mengakibatkan perubahan pada variabel bebas. Jika variabel ini dihilangkan, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak hilang atau tidak berubah.

    Variabel pendahulu (antecendent variable)

  • Variabel antara (intervening variable)

    Variabel antara memiliki kedudukan sebagai variabel yang berada di antara variabel bebas dan variabel terikat. Keberadaan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tergantung dari keberadaan variabel ini karena variabel bebas harus mempengaruhi variabel antara terlebih dulu baru kemudian variable antara ini yang dapat menimbulkan perubahan pada variabel terikat.

    Variabel antara (intervening variable)

  • Variabel penekan (suppressor variable)

    Variabel penekan merupakan suatu variabel yang mengubah hubungan. Awalnya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungan. Namun setelah dihadirkan variabel ketiga, maka hubungan antara variabel bebas dan terikat tersebut menjadi tampak.

    Contohnya: Sebenarnya tidak ada hubungan antara variabel jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke puskesmas. Namun setelah dihadirkan variabel ketersediaan sarana kesehatan alternatif terlihat ada hubungan antara variabel jarak rumah dengan puskesmas dengan variabel frekuensi kunjungan ke puskesmas. Daerah yang banyak memiliki sarana kesehatan alternatif, maka frekuensi kunjungan ke puskesmas pun akan lebih kecil walaupun jarak rumah dengan puskesmas tidak terlalu jauh, atau sebaliknya.

  • Variabel pengganggu (distorter variable)

    Variabel pengganggu yaitu pada awalnya hubungan antara variabel bebas dan terikat adalah hubungan yang positif. Namun ketika dihadirkan variabel ketiga, hubungan tersebut menjadi negatif.

    Contohnya: terdapat hubungan yang kuat positif antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil. Ketika dihadirkan variabel ketiga yaitu ras, pada ras kulit putih hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi negatif lemah dan pada ras kulit hitam, hubungan antara kelas sosial dan sikap terhadap hak sipil menjadi positif kuat.

Mengapa melibatkan variabel kontrol ?

Pertama, dengan adanya variabel kontrol, hasil analisis lebih menjelaskan fenomena dengan optimal karena variabel-variabel lain yang juga mempengaruhi variabel tergantung, pengaruhnya menjadi terputus. Kedua, analisis akan memiliki kekuatan statistik (power ) yang lebih tinggi.

Manfaat Melibatkan Variabel Kontrol

Misalnya kita menemukan hubungan bahwa kepuasan kerja dengan pendapatan yang diterima. Orang lain mungkin skeptis dan meragukan penelitian kita.

“Ah, gak mungkin pendapatan mempengaruhi kepuasan kerja, itu mungkin hanya terjadi pada level operasional saja. Pada level manajerial belum tentu”.

Kalau kita telah melibatkan jenjang atau tingkat jabatan sebagai variabel kontrol, maka kita bisa menjawab.

“Bapak, penelitian ini sudah mengendalikan jenis pekerjaan dan jenjang kepangkatannya sehingga keraguan bapak tidak beralasan”.

Jenis Variabel Kontrol

Nah, semakin banyak variabel yang dikontrol, penelitian yang kita lakukan semakin berkualitas. Tentunya tidak semua variabel dapat dimasukkan dalam variabel kontrol. Syarat variabel kontrol adalah variabel selain variabel bebas (X) yang turut empengaruhi variabel tergantung (Y). Tentunya dukungan teori dibutuhkan untuk menjelaskannya.

Ada dua jenis cara mengontrol antara lain :

  • Kontrol Sampel
    Kontrol sampel dilakukan dengan menyamakan karakteristik sampel, partisipan atau responden penelitian kita. Misalnya kontrol variabel kecerdasan dilakukan dengan hanya melibatkan sampel dengan tingkat IQ tertentu atau kontrol jenis kelamin dilakukan dengan melibatkan sampel wanita saja.

  • Kontrol Statistik
    Kontrol secara statistik dilakukan melalui analisis statistika, syaratnya kita memiliki informasi mengenai variabel yang dikontrol. Misalnya mengontrol asertivitas, kita harus memiliki data mengenai asertivitas semua sampel kita.