Apa yang dimaksud dengan unsur hara mikro?

Salah satu jenis unsur hara adalah unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan.

Apa saja yang dimaksud dengan unsur hara mikro?

Unsur hara mikro: Besi (Fe), Mangan (Mn), Borium (B), Molibdenum (Mo), Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klorida (Cl) yang terdapat secara rata-rata sekitar 100 mg/kg biomassa tanaman.

Menurut Sutejo (1995: 74-77), yang termasuk unsur hara mikro adalah:

####1. Besi (Fe)

Zat besi penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil), pembentukan zat karbohidrat, lemak, protein, dan enzim.

Tersedianya zat besi dalam tanah secara berlebihan, misalnya karena pemupukan dengan zat ini yang overdosis, dapat membahayakan bagi tanaman yaitu keracunan. Sebagai pupuk, zat besi ini dipakai dalam bentuk larutan yang disemprotkan melalui daun atau dalam bentuk bubuk yang diinjeksikan pada tanah.

Gejala defisiensi Fe tampak pada daun muda, mula-mula tidak secara bersamaan berwarna hijau muda pucat atau hijau kekuningan, sedangkan tulang daun serta jaringannya tidak mati. Kemudian tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya hijau menjadi kuning dan adapula yang menjadi putih. Dan jika terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.

####2. Borium (B)

Borium diserap tanaman dalam bentuk BO3 dan berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama pada titik tumbuh pucuk, juga dalam pertumbuhan tepungsari, bunga dan akar.

Kekurangan unsur ini dapat berpengaruh pada kuncup-kuncup pucuk yang tumbuh dan akibatnya adapat mematikan. Juga pertumbuhan meristem akan terganggu, dapat menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh. Sehingga pengangkutan makanan menjadi terganggu, dan pembentukan tepung sarinya menjadi jelek. Kekurangan Borium banyak terjadi pada tanah berpasir dan tanah- tanah yang kaya akan kapur.

####3. Mangan (Mn)

Mangan diserap tanaman dalam bentuk Mn+. Mangan diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan zat protein dan vitamin terutama vitamin C. Mn juga penting untuk mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.

Tersedianya Mn bagi tanaman tergantung pada pH tanah, dimana pH rendah Mangan akan banyak tersedia. Kelebihan Mn bisa dikurangi dengan cara menambah zat fosfor dan kapur.

Defisiensi Mn gejalanya adalah daun-daun muda di antara tulang-tulang daun secara bersamaan terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi kuning dan selanjutnya akan menjadi putih.

####4. Tembaga (Cu)

Unsur tembaga diserap oleh akar tanaman dalam bentuk Cu++. Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan enzim-enzim dan juga pembentukan hijau daun (klorofil).

Pada umumnya tanah jarang sekali kekurangan Cu, apabila terjadi maka akan berpengaruh pada daun yaitu daun bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, dan juga pada pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (pelayuan cepat disertai batang-batang tanaman melemah).

####5. Seng (Zn)

Zn diserap tanaman dalam bentuk Zn++. Dalam keadaan yang sedikit Zn sudah cukup untuk tanaman dan apabila kelebihan dapat menjadi racun bagi tanaman. Kekurangan Zn terjadi pada tanah-tanah yang asam sampai sedikit netral.

Defisiensi Zn dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat selain juga dapat menghambat pertumbuhan biji.

####6. Molibdenum (Mo)

Mo diserap akar tanaman dalam bentuk MoO4 (ion Molibdat). Mo dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2. Tersedianya Mo bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Dalam hal ini apabila pH rendah maka tersedianya Mo bagi tanaman akan kurang. Mo diperlukan tanaman dalam jumlah yang sedikit.

Defisiensi unsur ini menimbulkan beberapa gejala pada tanaman, antara lain pertumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati.

####7. Klorida (Cl)

Dari hasil analisis pada tanaman ternyata bahwa Cl banyak terdapat pada abu tanaman (relatif besar) dari hasil penyelidikan Cl banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat. Terhadap tanaman yang menghasilkan tepung, Cl memberikan pengaruh yang jelek terhadap kualitas tepungnya.

Defisiensi Cl dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal (terutama pada tanaman sayuran), daun akan nampak kurang sehat dan berwarna tembaga.

Unsur hara mikro (Fe, Zn, Cu, Mo, Cl dan B) termasuk unsur hara esensial sehingga harus selalu tersedia bagi tanaman meskipun dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit. Karena unsur hara mikro mempunyai fungsi yang spesifik dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta fungsinya tidak dapat digantikan secara sempurna oleh unsur hara lain.

Secara umum fungsi unsur hara mikro adalah :

  1. Sebagai penyusun jaringan tanaman
  2. Sebagai katalisator (stimulant)
  3. Mempengaruhi proses oksidasi dan reduksi tanaman.
  4. Membantu mengatur kadar asam
  5. Mempengaruhi nilai osmotic tanaman
  6. Mempengaruhi pemasukan unsur hara
  7. Membantu pertumbuhan tanaman

Perhatian terhadap unsur mikro dewasa ini meningkat pesat, hal ini karena :

  • Terangkatnya unsur mikro dalam tanaman menyebabkan persediaan dalam tanah mencapai titik tidak dapat menunjang pertumbuhan normal.
  • Penggunaan pupuk makro yang meningkat dosisnya mempertajam menurunnya unsur mikro tanah.
  • Penggunaan pupuk berkadar unsur tinggi, meniadakan peluang digunakannya bahanbahan kurang murni, sehingga kontaminasi unsur mikro dalam pupuk berkurang.
  • Kemampuan kita mengenal gejala kekurangan unsur mikro masih relatif kurang.

Tiap unsur hara mempunyai tugas tertentu dan tidak satu unsur harapun yang dapat menggantikannya secara sempurna dari tugas unsur hara yang lainnya. Salah satu sifat dari unsur mikro ialah bahwa unsur mikro diperlukan dalam jumlah sedikit dan dapat merusak bila dijumpai dalam jumlah banyak. Molibdenium misalnya bila diberikan sebanyak 15-30 gram tiap hektar akan menguntungkan, tetapi pemberian 3-4 kg tiap hektar dapat merusak/racun bagi tanaman (Wiliams , and Joseph, KT, 1979).

Beberapa respon kelebihan maupun kekurangan unsur hara mikro pada tanaman antara lain :

  • Unsur boron (B) sangat dibutuhkan pada pertumbuhan tanaman legume, jika kekurangan akar maupun pucuk berhenti tumbuh dan tidak membentuk bunga.
  • Unsur molibdenium (Mo) sangat esensial dibutuhkan tanaman tomat, jika kekurangan menyebabkan berkadar gula askorbit dan asam amino rendah.
  • Unsur besi sangat esensial dalam pembentukan klorofil, kekurangan besi (Fe) menyebabkan khlorosis. Kekurangan unsur seng (Zn) menyebabkan daun mengecil, pucuk daun memperlihatkan bentuk roset yang ruas-ruasnya gagal memanjang.
  • Kekurangan unsur tembaga (Cu) mengganggu sintesis protein.

Dari uraian tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa unsur hara mikro sangat dibutuhkan dan berperanan penting dalam pertumbuhan tanaman oleh karena itu harus tersedia di dalam tanah.

###Fungsi Unsur Hara Mikro
Peranan spesifik dari berbagai unsur hara mikro dan pengaruhnya akibat kelebihan atau kekurangan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah :

####1. Unsur besi (Fe)
Fungsi unsur besi bagi pertumbuhan tanaman adalah :

  • Untuk sintetis chlorofil
  • Penyusun penting dari enzim
  • Sebagai akseptar oksigen dalam perubahan Fe2+ menjadi F3+
  • Berperanan dalam sistem redox metabolisme N dan S

Kekurangan unsur besi bagi tanaman menyebabkan :

  • Timbulnya warna bintik-bintik kuning pada daun muda (chlorosis)
  • Pertumbuhan tanaman terhenti dan daun berguguran dan dapat mengakibatkan kematian.

####2. Unsur seng (Zn)

Unsur seng (Zn) berperanan :

  • Membantu pembentukan chlorofil dan penting dalam perbaikan tanah akali.
  • Sebagai kofaktor berbagai enzim.
  • Kekurangan unsur seng menyebabkan pertumbuhan secara drastic terganggu, daun mengecil dan pucuk membentuk roset serta timbul warna-warna tidak normal pada tanaman.

####3. Unsur mangan (Mn)

Unsur mangan (Mn), berperanan :

  • Penting dalam pembentukan chlorofil
  • Membantu proses fotosintesis
  • Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah

Kekurangan unsur Mn menyebabkan terjadi pertumbuhan kerdil pada tanaman sayuran seperti tomat, seledri, kentang dan tanaman tembakau, jeruk, kacang, kedelai.

####4. Unsur tembaga (Cu)

Unsur tembaga (Cu), berperanan :

  • Sebagai enzyme dalam tanaman, meliputi asam askorbik oksidase, fenolase, lokase dan lain-lain.
  • Meningkatkan pembentukan vitamin A dalam tumbuh-tumbuhan.
  • Sangat diperlukan pada tahap awal perkembangan tumbuh- tumbuhan.

Kekurangan unsur tembaga biasanya terjadi pada tanah organic dan tanah alkalis. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur tembaga menyebabakan die back (mati pucuk). Dengan gejala daun muda menjadi pucat dan kering.

####5. Unsur molibdenium (Mo)

Unsur molibdenium (Mo) berperanan sebagai enzim yang mereduksi nitrat (NO3) dan penting dalam fiksasi nitrogen (N). Kekurangan unsure molibdenium menyebabkan terjadi perubahan warna daun dri pucat menjdi menguning, tanaman menjadi keriput dan akhirnya kering/mati. Tanaman yang kekurangan unsure Mo berkadar gula asam askorbik dan sam amino rendah.
####6. Unsur Chlor (Cl)

Unsur Chlor (Cl), berperanan penting dalam :

  • Merangsang aktivitas beberapa enzim untuk mempengaruhi penyerapan air pada jaringan tumbuhan.
  • Mempertinggi hasil dari mutu tanaman terutama tembakau, kapas, gandum, kentang, tomat, wortel, kobis dan lain-lan.

Kerkurangan unsur Chlor dapat menyebabkan tanaman cenderung menjadi layu karena terganggunya proses transpirasi. Pada tanaman tomat kekurangan chlor menyebabkan timbulnya warna tembaga (coklat merah seperti karat).

####7. Unsur Boron (B)

Unsur Boron (B), berperanan penting dalam produksi biji-bijian, meningkatkan transportasi karbohidrat dan menaikkan aktifitas enzim. Tanaman yang kekurangan boron, berkadar asam fensol yang tinggi sehingga :

  • Tidak tumbuh, baik akar maupun pucuk berhenti.
  • Daun menjadi tebal, keriting dan kaku.
  • Pembentukan bunga terganggu.