Apa yang dimaksud dengan Teori Umum Perilaku?

image

Dalam pencariannya terkait teori umum perilaku, ilmuwan sosial / perilaku Amerika Richard D. Alexander (1975) menawarkan desideratum bahwa teori masa depan seperti itu harus sesuai dengan pengetahuan terkini tentang teori evolusi, dan ia menyarankan bahwa teori yang berguna, prediktif, dan teori umum perilaku tidak mungkin dibangun dengan membangun ke atas menuju kompleksitas yang lebih besar mulai dari “engram,” “refleks,” atau beberapa unit kegiatan teoritis sederhana lainnya.

Alexander menjelaskan beberapa elemen utama / kritis yang mungkin dimasukkan, pada akhirnya, dalam teori perilaku umum:

  • Hidup berkelompok (ketika individu berkumpul, mereka meningkatkan intensitas dan keterusterangan persaingan untuk sumber daya yang ada, termasuk pasangan);

  • Persaingan seksual (pemilihan rasio jenis kelamin sedemikian rupa sehingga jumlah laki-laki dan perempuan dewasa yang kira-kira sama diproduksi di semua masyarakat manusia dan primata, terlepas dari proporsi kedua jenis kelamin yang tidak memiliki pasangan);

  • Menghindari inses (menghindari perkawinan sedarah dekat adalah salah satu hal yang paling umum dalam masyarakat manusia);

  • Nepotisme (kepentingan reproduksi individu yang berbeda akan tumpang tindih sejauh susunan genetik mereka tumpang tindih);

  • Timbal balik (derajat dan sejauh mana manusia memiliki “keuntungan yang diperdagangkan” untuk keuntungan reproduksi bersama); dan

  • Menjadi orang tua (evolusi manusia dewasa untuk membantu reproduksi keturunan mereka, dan penggunaan keturunan individu mereka untuk memaksimalkan reproduksi keseluruhan orang tua).

Alexander menekankan bahwa teori ilmuwan tentang perilaku manusia (serta teori mereka tentang perilaku hewan) harus evolusioner dalam arti bahwa ahli biologi modern memahami proses seleksi alam - bukan dalam hal kemajuan atau pergerakan dari tingkat ke tingkat karakteristik " evolusionisme antropologis, “bukan dalam pengertian” Darwinis sosial "tentang hukum alam yang tidak boleh dilanggar (atau naluri yang tidak dapat digagalkan), dan tidak dalam istilah biologi yang kurang fokus dan tidak memadai dari dua pertiga pertama dari 20 abad.

Menurut Alexander, kegagalan ilmu-ilmu perilaku untuk mengembangkan teori perilaku umum yang memadai dilihat sebagai akibat dari kesulitan dalam menurunkan sub-teori atau kumpulan sub-teori, dari teori evolusi. Rekomendasi Alexander, dan langkah pertama yang menentukan, adalah menggabungkan pendekatan dan data ahli biologi dan ilmuwan sosial dalam menganalisis gagasan timbal balik dalam interaksi sosial.

Lihat: EVOLUTIONARY THEORY.

Sumber:

Roeckelein, J. E. (2006). Elsevier’s Dictionary Of Psychological Theories. Amsterdam: Elsevier B.V.

Referensi:

Alexander, R. D. (1975). The search for a general theory of behavior. Behav- ioral Science , 20 , 77-100.