Apa yang dimaksud dengan Teori Self Transcendence?

Pamela Reed menitikberatkan teori self transcendence pada lima konsep, yaitu vulnerability, self-transcendence, well-being, moderating-mediating factors, dan point of intervention.

Apa yang dimaksud dengan Teori Self Transcendence ?

Konsep Kunci Teori Self Transcendence

  1. Vulnerability
    Kesadaran seseorang akan adanya kematian, Konsep vulnerable meningkatkan kesadaran akan situasi mendekati kematian termasuk di dalamnya adalah keadaan gawat seperti disabilitas, penyakit kronik, kelahiran, dan pengasuhan.

  2. Self-Transcendence
    Transendensi diri berarti suatu gerak melampaui apa yang telah dicapai, suatu gerak dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.

    Menurut Pamela G Reed, Self Transcendence didefiniskan sebagai pengembangan konsep diri dibatasi secara mulitidimensi yaitu :

    • Inwardly (batiniah) : melakukan refleksi introspeksi diri terhadap pengalaman- pengalaman yang telah dialami.
    • Outwardly (lahiriah), diartikan pentingnya berinteraksi dengan lingkungannya.
    • Temporally (duniawi) : menggunakan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran untuk mencapai tujuan masa depan.
  3. Well-Being
    Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual yang menunjukkan suatu kesejahteraan dan keadan yang baik.

  4. Moderating-Mediating Factors
    Faktor-faktor yang mempengaruhi proses transendensi diri yang berkontribusi terhadap kondisi yang baik, misalnya : usia, jenis kelamin, kemamapuan kognitif, pengalaman hidup, persepsi spiritual, lingkungan sosial, dan riwayat masa lalu.

  5. Point of Intervention
    Berdasarkan teori transendensi diri, terdapat dua poin intervensi.

    • Tindakan keperawatan secara langsung berfokus pada sumber-sumber yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap transendensi diri
    • Tindakan yang berfokus pada beberapa faktor personal dan kontekstual yang mempengaruhi hubungan antara transendensi diri dan vulnerabel ; hubungan antar transendensi diri dan keadaan baik/sehat.

Asumsi Mayor Teori Self Transcendence

  1. Health
    Sehat, didefinisikan secara mutlak sebagai proses kehidupan dari dua hal yaitu pengalaman negatif dan positif, dimana individu menciptakan lingkungan dan nilai-nilai unik yang mendukung kesejahteraan (well- being).

  2. Nursing
    Peran keperawatan adalah untuk mendampingi orang-orang (persons) melalui proses interpersonal dan manajemen terapeutik pada lingkungannya dengan membutuhkan keterampilan untuk mendukung kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being).

  3. Person
    Person dipahami sebagai perkembangan masa kehidupannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan perubahan lingkungan yang kompleks yang dapat berkontribusi secara positif dan negative terhadap kesehatan dan keadaan baik.

  4. Environment
    Keluarga, jaringan sosial, lingkungan fisik dan komunitas adalah lingkungan yang secara signifikan berkontribusi pada proses kesehatan dimana perawat mempengaruhinya dengan mengatur interaksi yang terapeutik antara individu dan aktivitas keperawatan.

Pernyataan Teoritis

Model teori self transcendence mengusulkan tiga macam hubungan :

  1. Peningkatan vulnerability dihubungkan dengan peningkatan self transcendence.

  2. Self transcendence berhubungan secara positif dengan kesejahteraan (well-being).

  3. Faktor-faktor personal dan eksternal bisa mempengaruhi hubungan antara vulnerability dengan self transcendence dan antara self transcendence dan well- being.

Selain konsep kunci teori self transcendence, terdapat 3 dalil yang berkembang menggunakan tiga konsep dasar tersebut, antara lain :

Skema Teori Model Self-Trancendence
Gambar Skema Teori Model Self-Trancendence

  1. Dalil Pertama, self transcendence merupakan kehebatan seseorang saat menghadapi akhir dari kehidupan dibanding ia tidak mengalaminya, atau dengan pengalaman-pengalaman lain yang meningkatkan kesadaran akan kematian.

  2. Dalil yang kedua yaitu batasan-batasan konseptual yang dihubungkan dengan kesejahteraan (well-being), yang secara fluktuasi akan mempengaruhi secara positif atau negatif well being sepanjang masa kehidupan.

    Contoh : Peningkatan penampilan dan perilaku self transcendence diharapkan berkaitan secara positif dengan kesehatan mental sebagai indicator well-being seseorang, sedang pengaruh negative seperti ketidakmamapuan untuk mencapai atau menerima orang lain (berteman) akan mengarah pada depresi sebagai indicator kesehatan mental.

  3. Dalil yang ketiga adalah proses person dengan lingkungan, yang berfungsi sebagai korelasi, moderator, atau mediator yang menghubungkan antara vulnerable, transendensi diri dan keadaan sejahtera (well being).