Apa yang dimaksud dengan Teori Rasional Integrasi? dan bagaimana kaitannya dengan Hongkong sebagai bagian dari Tiongkok?

Teori Rasional Integrasi

Apa yang dimaksud dengan Teori Rasional Integrasi? dan bagaimana kaitannya dengan Hongkong sebagai bagian dari Tiongkok?

Dalam perkembangannya, sebuah negara tidak terlepas dari kejadian sejarah dari setiap daerah bagian didalamnya. Setiap sejarah menjadi suatu bukti adanya proses yang dilalui oleh suatu daerah agar mendapatkan pengakuan. Hong Kong merupakan salah satu wilayah kolonial Inggris yang kemudian tergabung ke dalam negara Tiongkok, hal tersebut tidak terlepas dari sejarah negara Tiongkok. Proses integrasi yang dibentuk oleh pemerintah Tiongkok adalah suatu upaya dalam mempertahankan Hong Kong agar tetap menjadi bagian dari wilayahnya.

Integrasi secara umum adalah pembauran dari unit-unit berbeda dan terpisah hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Rasional itu sendiri adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis; menurut pikiran yang sehat; cocok dengan akal (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud, 2017). Oleh karenanya, rasional integrasi diartikan sebagai pembauran dari unit-unit yang berbeda menjadi satu kesatuan yang didasarkan pada pikiran dan pertimbangan yang logis.

Menurut salah satu Profesor di jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Tulus Warsito.M.Si. , mengemukakan Teori Rasional Integrasi, dimana beliau menyatakan bahwa,

“Satu Komponen yang bersedia bergabung (berintegrasi) dengan komponen yang lain dalam entitas yang baru jika merasa: (1) diuntungkan; (2) tidak dirugikan; (3) kalau rugi di dalam satu hal, tetapi mendapat konsesi terhadap hal ini; (4) dan tidak berdaya.” (Warsito, Teori Rasional Integrasi, 2018) (Warsito, Rasionalitas Politik, 2017)

image

Rasional Integrasi yang dimaksud oleh Profesor Tulus Warsito adalah satu komponen yang bersedia bergabung dengan komponen yang lain untuk membentuk entitas baru berdasarkan empat hal yang menjadi pertimbangan komponen tersebut. Selain itu rasional integrasi adalah bagaimana suatu entitas politik melakukan hubungan dengan entitas politik lainya berdasarkan apa yang hendak dituju berdasarkan kepentingan diantara kedua entitas politik tersebut. Adanya komponen-komponen dalam integrasi menyatakan bahwa hubungan antara dua entitas politik memiliki kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan yang sama dan tidak rugi.

Aplikasi dari teori ini dalam kasus negara Hongkong adalah bahwa Hong Kong merupakan wilayah bagian dari negara Tiongkok yang telah dikembalikan oleh Inggris di tahun 1997 setelah kurang lebih 150 tahun menjadi wilayah kolonialnya. Adanya pemindahtanganan kedaulatan dari Inggris ke Tiongkok menciptakan suatu gejolak baru dimana rakyat Hong Kong ingin berdiri sendiri dan menjadi negara berdaulat seutuhnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya opini-opini dari beberapa elemen masyarakat Hong Kong sebelum Hong Kong diserahkan ke Tiongkok. Namun Pemerintah Tiongkok memilih untuk melakukan proses integrasi dengan Hong Kong dengan menjadikannya sebagai daerah SAR (Special Administrative Region) atau wilayah administrasi khusus.

Pada awalnya Tiongkok menganut kebijakan administrasi One China Policy dimana Tiongkok yang berstatus sebagai negara kesatuan mengaharuskan setiap wilayah didalamnya mengikuti aturan yang telah disepakati oleh pemerintah pusat dan tidak ada perbedaan antar wilayah. Namun dikarenakan adanya desakan oleh rakyat Hong Kong yang menyatakan bahwa wilayah ini tidak mau kembali menjadi bagian Tiongkok dikarenakan tidak adanya perubahan kebijakan administrasi One China Policy oleh pemerintah Tiongkok.

Berdasarkan tujuan awal Tiongkok untuk mempertahankan Hong Kong sebagai salah satu wilayah bagiannya, pemerintah Tiongkok mulai menganut kebijakan administrasi baru yaitu One Country Two System, atau kebijakan administrasi dimana beberapa wilayah tertentu di Tiongkok memiliki perbedaan aturan dalam politik dan ekonomi dibandingkan wilayah lainnya. Kebijakan ini mulai dianut oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 1982 untuk mengakurkan paham sosialis yang anut oleh Tiongkok dengan wilayah-wilayah seperti Hong Kong dan Taiwan yang menganut paham kapitalis. (Ministry of Foreign Affairs, 2017)

Dengan dianutnya kebijakan ini, Tiongkok dapat menjadikan Hong Kong sebagai wilayah khusus yang masih bisa menikmati ideologi dan kebebasan yang dimiliki di masa kolonial Inggris, dan pengadaan otonomi khusus dalam perekonomian. Dengan dijadikannya Hong Kong sebagai salah satu wilayah SAR di negara Tiongkok, Hong Kong memiliki beberapa kebebasan yang tidak dimiliki oleh wilayah Tiongkok lainnya seperti dolar Hong Kong yang tetap dapat dipertukarkan secara bebas, selain itu perdagangan devisa, emas dan pasar saham masih beroperasi seperti sebelumnya. Masyarakat Hong Kong adalah masyarakat bebas dengan hak-hak yang dilindungi secara hukum. Pemerintah Hong Kong SAR mengikuti pendekatan tanpa campur tangan secara umum terhadap kebijakan ekonomi yang menekankan peran utama sektor swasta. Disisi lain Hong Kong juga memiliki kebebasan dalam memajukan sektor industri, sumber daya dan terhadap pergerakan modalnya (Cateora & L.Graham, 2007).

Berdasarkan penjelasan Bapak Tulus Warsito mengenai teori Rasional Integrasi yang berpengaruh terhadap hubungan satu komponen dengan komponen lainya dalam upaya penyatuan dapat diaplikasikan kepada permasalahan ini sebagai berikut:

  1. Diuntungkan
    Bergabungnya komponen yang kecil dengan komponen yang besar dikarenakan komponen yang kecil merasa untung dan tidak merasa rugi.

  2. Tidak dirugikan
    Komponen kecil yang bergabung dengan komponen besar dengan kondisi tidak dirugikan, dimana komponen yang kecil tidak mendapat kerugian maupun keuntungan yang signifikan dari hasil integrasi tersebut.

  3. Kalau rugi di dalam satu hal, tetapi mendapat konsesi terhadap hal ini
    Bergabungnya komponen yang kecil dengan komponen yang besar akan memberikan kerugian tertentu, namun komponen yang kecil mendapat konsesi tertentu dari hasil integrasi tersebut.

  4. Tidak berdaya
    Komponen yang kecil disaat bergabung dengan komponen yang besar tidak bisa memajukan kepentingannya sendiri dan hanya mengikuti kepentingan dari komponen yang bessar tanpa adanya konsesi apapun (Warsito, 2018).

Bergabungnya Hong Kong kepada Tiongkok dianggap sebagai salah satu kerugian yang didapatkan oleh Hong Kong dibandingkan mendirikan negara sendiri. Namun walaupun Hong Kong mendapatkan kerugian, Hong Kong mendapatkan Konsesi dalam bentuk kebebasan otonomi yang sangat tinggi, Hong Kong dapat menggunakan sistem sendiri, mengatur perekonomian dan politik sendiri, melakukan pemilihan kepala pemerintahan sendiri kecuali urusan hubungan luar negeri seperti memiliki kedutaan sendiri dan hubungan diplomatik.

Hasil integrasi antara Hong Kong dan Tiongkok ini masuk kedalam bagian kuadran rasional integrasi yang ketiga. Dimana ditemukan bahwa terdapat kerugian yang diterima Hong Kong dari integrasinya dengan Tiongkok yang lalu berlanjut pada konsesi yang diberikan Tiongkok kepada Hong Kong. Hasil dari integrasi tersebut dibuktikan dengan status Hong Kong sebagai Special Administration Ragion (SAR).