Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis dapat dipandang sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi struktur, dinamika, dan perkembangannya.
Struktur Kepribadian
Menurut Freud (Alwisol, 2005), kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur tersebut. Baru pada tahun 1923, Freud mengenalkan tiga model struktural yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi gambaran mental terutama dalam fungsi dan tujuannya (Awisol, 2005).
Freud berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu sistem yang terdiri dari 3 unsur, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich (dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan the Id, the Ego, dan the Super Ego), yang masing memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri. Ketiga unsur kepribadian tersebut dengan berbagai dimensinya disajikan dalam tabel berikut.
NO. |
UNSUR DIMENSI |
DAS ES ( the Id ) |
DAS ICH ( the Ego ) |
DAS UEBER ICH ( the Super Ego ) |
1. |
ASAL |
pembawaan |
hasil interaksi dengan lingkungan |
Hasil internalisasi nilai-nilai dari figur yang berpengaruh |
2. |
ASPEK |
biologis |
psikologis |
sosiologis |
3. |
FUNGSI |
mempertahankan konstansi |
mengarahkan individu pada realitas |
1) Sebagai pengen- dali Das Es. 2) Mengarahkan das Es das Ich pada perilaku yang lebih bermoral. |
4. |
PRINSIP OPERASI |
pleasure principle |
reality principle |
morality principle |
5. |
PERLENGKAPAN |
1) refleks 2) proses primer |
proses sekunder |
1) conscientia 2) Ich ideal |
Dinamika Kepribadian
Distribusi energi
Dinamika kepribadian, menurut Freud, adalah bagaimana energi psikis didistribusikan dan dipergunakan oleh das Es, das Ich, dan das Ueber Ich. Freud menyatakan bahwa enerji yang ada pada individu berasal dari sumber yang sama yaitu makanan yang dikonsumsi.
Bahwa energi manusia dibedakan hanya dari penggunaannya, energi untuk aktivitas fisik disebut energi fisik, dan energi yang dunakan untuk aktivitas psikis disebut energi psikis.
Freud menyatkan bahwa pada mulanya yang memiliki energi hanyalah das Es saja. Melalui mekanisme yang oleh Freud disebut identifikasi, energi tersebut diberikan oleh das Es kepada das Ich dan das Ueber Ich.
Mekanisme perpindahan energi psikis dari das Es ke das Ich dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut.
Gambar perpindahan energi psikis dari das Es ke das Ich
Mekanisme pertahanan ego
Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorngan das Es maupun untuk menghadapi tekanan das Uber Ich atas das Ich, dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi atau diredakan (Koeswara, 1991).
Freud menyatakan bahwa mekanisme pertahanan ego itu adalah mekanisme yang rumit dan banyak macamnya. Berikut adalah 7 macam mekanisme pertahanan ego yang menurut Freud umum dijumpai (Koeswara, 2001):
-
Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidak sadaran.
-
Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif das Es yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima, dan bahkan dihargai oleh masyarakat.
-
Proyeksi, adalah pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan kepada orang lain.
-
Displacement, adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula.
-
Rasionalisasi, menunjuk kepada upaya individu memutarbalikkan kenyataan, dalam hal ini kenyataan yang mengamcam ego, melalui dalih tertentu yang seakan-akan masuk akal. Rasionalissasi sering dibedakan menjadi dua: sour grape technique dan sweet orange technique.
-
Pembentukan reaksi, adalah upaya mengatasi kecemasan karena individu memiliki dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara berbuat sebaliknya.
-
Regresi, adalah upaya mengatasi kecemasan dengan bertingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Perkembangan Kepribadian
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian Perkembangan kepribadian individu menurut Freud, dipengauhi oleh kematangan dan cara-cara individu mengatasi ketegangan.
Menurut Freud, kematangan adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
Ketegangan dapat timbul karena adanya frustrasi, konflik, dan ancaman. Upaya mengatasi ketegangan ini dilakukan individu dengan: identifikasi, sublimasi, dan mekanisme pertahanan ego.
Tahap-tahap perkembangan kepribadian
Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima, dan perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar itu. Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian berlangsung melalui 5 fase, yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh tertentu yang sensitif terhadap rangsangan.
Kelima fase perkembangan kepribadian adalah sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005).
-
Fase oral (oral stage): 0 sampai kira-kira 18 bulan.
Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
-
Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun.
Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
-
Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun. Bagian tubuh yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.
-
Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
-
Fase genital (genital stage) : terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.
Sumber : Drs. Kuntjojo, M.Pd, “Psikologi Kepribadian”