Apa yang Dimaksud dengan Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory)?

image

Apa yang Dimaksud dengan Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory)?

Teori Pertumbuhan Baru ini dipelopori oleh Paul M. Romer pada tahun 1986 dan Robert Lucas pada tahun 1988 sebagai kritikan terhadap teori pertumbuhan neoklasik solow yang tidak bisa menjelaskan dengan baik pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Tujuan utama dari Teori Pertumbuhan Baru adalah untuk menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antar negara maupun faktor-faktor yang memberi proporsi lebih besar dalam pertumbuhan.

Teori Pertumbuhan Baru Dasarnya Merupakan Teori Pertumbuhan Endogen


Teori Pertumbuhan Baru, yang pada dasarnya merupakan teori pertumbuhan endogen , memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan baru karena menganggap pertumbuhan GNP (Gross National Prodoct) lebih ditentukan oleh sistem proses produksi dan bukan berasal dari luar sistem. Berbeda dengan teori tradisional neoklasik yang menganggap pertumbuhan GNP sebagai akibat dari keseimbangan jangka panjang.

Teori pertumbuhan endogen ( endogenous growth theory ) merupakan teori yang muncul karena menolak asumsi model Solow tentang pertumbuhan teknologi eksogen. Sebagai ilustrasi dari model pertumbuhan endogen dapat dijelaskan fungsi produksi sederhana sebagai berikut;

Y = AK ……………… (1)

Dimana Y adalah output, K adalah persediaan modal dan A adalah konstanta yang mengukur jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal. Terlihat bahwa pada fungsi produsi diatas tidak menunjukkan adanya muatan dari pengembalian modal yang kian menurun. Satu unit modal tambahan memproduksi unit output tambahan A, tanpa memperhitungkan banyak modal disini. Keberadaan pengembalian modal yang kian menurun merupakan perbedaan penting antara model pertumbuhan endogen dengan model Solow.

Sekarang mari kita lihat bagaimana pendapat teori yang melatarbelakangi fungsi ini tentang pertumbuhan ekonomi. Diasumsikan sebagian dari tambahan pendapatan akan ditabung dan kemudian akan diinvestasikan. Karena itu kita jelaskan akumulasi modal dengan persamaan yang telah kita gunakan sebelumnya :

ΔK = sY – δK …………… (2)

Persamaan (2) menunjukkan bahwa perubahan pada persediaan modal (ΔK) sama dengan investasi (sY) dikurangi dengan penyusutan (δK). Dengan menggabungkan antara persamaan (1) dan (2) akan didapatkan
ΔY/Y = ΔK/K = sA – δ ……………… (3)

Persamaan (3) menunjukkan apa yang menentukan pertumbuhan output (ΔY/Y). selama sA > δ , pendapatan perekonomian tumbuh selamanya bahkan tanpa ada asumsi kemajuan teknologi eksogen.

Jadi perubahan sederhana dalam fungsi produksi bisa membedakan secara dramatis prediksi tentang pertumbuhan ekonomi. Dalam model Solow, tabungan akan mendorong pertumbuhan untuk sementara, tetapi pengembalian modal yang kian menurun secara berangsur-angsur mendorong perekonomian mencapai kondisi mapan di mana pertumbuhan bergantung hanya pada kemajuan teknologi eksogen. Sebaliknya dalam model pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan.

Tetapi, apakah beralasan untuk menolak asumsi pengembalian modal yang kian menurun? Jawabannya bergantung pada bagaimana kita menginterprestasikan variabel K dalam fungsi produksi Y = AK. Jika kita gunakan pandangan lama bahwa K hanya mencakup persediaan pabrik dan peralatan perekonomian, maka wajar untuk mengasumsikan pengembalian yang kian menurun.

Namun, pada teori pertumbuhan endogen mengasumsikan pengembalian modal konstan (bukan yang kian menurun) lebih bermanfaat jika modal (K) diasumsikan secara lebih luas. Barangkali kasus terbaik untuk model pertumbuhan endogen adalah memandang ilmu pengetahuan sebagai sejenis modal. Jelasnya, ilmu pengetahuan adalah input penting ke dalam produksi perekonomian baik produksi barang dan jasanya maupun produksi ilmu pengetahuan barunya. Namun demikian, dibandingkan dengan bentuk-bentuk modal lain, kurang wajar untuk mengasumsikan bahwa ilmu pengetahuan memiliki muatan pengembalian yang kian menurun. Tentu saja inovasi sains dan teknologi yang terus meningkat membuat sebagian ekonom berpendapat bahwa ada pengembalian ilmu yang meningkat. Jika kita menerima pandangan bahwa ilmu pengetahuan adalah sejenis modal, maka model pertumbuhan endogen dengan asumsi pengembalian modal konstannya pertumbuhan endogen dengan asumsi pengembalian modal konstannya ini menjadi deskripsi yang lebih mengesankan tentang pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Perbedaan utama antara model pertumbuhan endogen yang merupakan teori pertumbuhan baru dengan model neoklasik adalah mengasumsikan bahwa investasi pemerintah dan swasta dalam human capital menghasilkan penghematan eksternal dan peningkatan produktifitas yang menolak kecenderungan diminishing return. Salah satu masalah paling serius dengan teori neo-klasik adalah kegagalanya dalam menangkap dinamika perubahan geografis pada tingkat global.

Aspek Yang Paling Menarik Dari Teori Pertumbuhan Baru.


Aspek yang paling menarik dari Teori Pertumbuhan Baru adalah, membantu menjelaskan keanehan aliran modal internasional yang memperparah ketimpangan negara maju dangan negara berkembang dikarenakan rendahnya tingkat investasi komplementer dalam sumber daya manusia (pendidikan), infrastruktur, atau riset dan pengembangan.

Kritik Terhadap Teori Pertumbuhan Baru.


  1. Kelemahan penting dari Teori Pertumbuhan Baru adalah bahwa teori ini tetap tergantung pada sejumlah asumsi neoklasik yang sering tidak cocok dengan perekonomian negara berkembang.

  2. Pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sering terhambat oleh inefisiensi yang timbul karena infrastruktur yang jelek, tidak memadainya struktur kelembagaan, serta pasar modal dan pasar barang yang tidak sempurna.

  3. Teori Pertumbuhan Baru mengabaikan faktor-faktor yang sangat berpengaruh ini, penerapannya dalam studi pembangunan ekonomi menjadi terbatas, terutama ketika melibatkan perbandingan antar negara.

Empat Hal Teori Pertumbuhan Baru.


  1. Teori pertumbuhan baru pada dasarnya merupakan Teori Pertumbuhan Endogen.

  2. Perbedaan utama antara model Pertumbuhan Baru dengan model neoklasik.

  3. Aspek yang paling menarik dari model Pertumbuhan Baru.

  4. Kritik Terhadap Teori Pertumbuhan Baru.

Dari di mana Krugman kemudian berhasil memformulasikan teori baru mengenai dampak perdagangan bebas dan faktor-faktor penentu terjadinya migrasi global. Kreasi cemerlang dari Krugman ini akhirnya tidak hanya menjadi sebuah teori baru dalam perdagangan tetapi juga menjadi teori baru dalam ekonomi geografi di mana lokasi faktor-faktor produksi dan aktivitas ekonomi dapat dianalisis secara terpadu dalam sebuah kerangka model equilibrium yang lazim digunakan untuk analisis ekonomi.

Pada tahun 1986 dan 1988 Paul M Romer dan Robert Lucas mempelopori Teori pertumbuhan endogen sebagai kritik terhadap teori pertumbuhan neoklasik Solow yang tidak bisa menjelaskan dengan baik pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Pemahaman ini adalah respon dari perkembangan teknologi yang mampu meningkatkan produksi. Sedangkan teori Neo Klasik Solow tidak dapat menjelaskan perkembangan teknologi. Teori pertumbuhan endogen berbeda dengan teori Solow yang menganggap keseimbangan jangka panjang dari capital-labor ratio akan menghasilkan pertumbuhan mendekati zero growth (konvergent).

Model pertumbuhan endogen ini berasumsi proses pertumbuhan berasal dari tingkat perusahaan atau industri. Setiap industri berproduksi dengan skala hasil yang konstan, sesuai dengan asumsi persaingan sempurna. Romer berasumsi bahwa cadangan modal dapat mempengaruhi output di tingkat industri sehingga memungkinkan terjadinya skala hasil yang makin meningkat di tingkat perekonomian secara keseluruhan. Cadangan modal yang dimiliki setiap perusahaan termasuk pengetahuannya, sebagai public goods, seperti produktivitas tenaga kerja pada model Solow.

Model ini menerapkan “learning by doing” sebagai “learning by investing” belajar dari investasi. Jadi model endogenisasi Romer adalah cara untuk memahami model Harrod Domar yaitu pertumbuhan bergantung pada investasi.

Tujuan utama dari Teori Pertumbuhan Baru adalah menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antar negara maupun faktor-faktor yang memberi proporsi lebih besar dalam pertumbuhan.

Model Pertumbuhan Endogen (Teori Pertumbuhan Baru)


Salah satu tujuan dari teori pertumbuhan adalah menjelaskan kenaikan berkelanjutan standar kehidupan. Model Pertumbuhan Solow menunjukkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan berasal dari kemajuan teknologi. Tetapi dari mana kemajuan teknologi berasal dipandang sebagai faktor eksogen yang masih bersifat asumsi, yang sering disebut Residu Solow.

Selanjutnya muncul Teori Pertumbuhan Endogen yang dikembangkan oleh Paul Romer pada akhir tahun 80-an. Teori ini memandang pertumbuhan ditentukan oleh sistem yang mengatur proses produksi (endogenous) bukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar sistem. Karenanya, teori ini memandang penting identifikasi dan analisis faktor-faktor yang berasal dari dalam (endogenous) sistem ekonomi, yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi (Todaro, 2006; Gordon, 2000; Mankiw, 2007).

Referensi

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/6fdcf13438d4598d1fb41bbdf70eacf0.pdf

http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/19377-[_Konten_]-Konten%20445.pdf