Dalam perubahan sosial, terdapat teori yang bernama Teori Evolusi. Apa yang dimaksud dengan teori evolusi?
Teori evolusi adalah teori yang paling awal dalam sosiologi didasarkan pada Karya Auguste Comte dan Herbert Spencer. Teori ini memberikan keterangan yang memuaskan tentang bagaimanan masyarakat manusia berkembang dan tumbuh. Auguste Comte menggambarkan bahwa pemikiran manusia berkembang melalui tiga tahap.
Pada tahap teoritis evolusi menganggap masyarakat sebagai perkembangan dari bentuk yang sederhana menjadi bentu-bentuk yang lebih kompleks, mereka percaya bahwa masyarakat-masyarakat yang berada pada tahap-tahap pengembangan yang lebih maju akan lebih progresif dan pada masyarakat-masyarakat lainnya. Teori evolusi cenderung bersifat etno sentries karena mereka menganggap masyarakat modern lebih hebat dari pada masyarakat-masyarakat sebelumnya (Cohen, 1992).
Evolusi berlangsung melalui berbagai beberapa siklus, namun tidak ada proses umum yang mempengaruhi seluruh masyarakat secara sama. Beberapa masyarakat bisa mendukung evolusi, sementara lainnya “mungkin terjerat oleh konflik internal atau kekurangan-kekurangan lainnya” sehingga menghambat proses evolusi, atau bahkan akan “memperburuknya” (Parson, 1966: 23)
Evolusi Masyarakat
Pandangan yang menyatakan bahwa perkembangan masyarakat merupakan suatu proses pertumbuhan dan perubahan yang berkesinambungan, dapat dirunut kembali kepada pendirian penganut aliran evolusi dalam sosiologi dan psikologi. Teori klasik seperti Spancer, Durkheim, Ferdinand Tonnies, Morgan dan lain-lain merumuskan dengan tepat prinsip utama evolusi sosial ketika mereka menyatakan, pertumbuhan kuantitatif kehidupan masyarakat pada tingkat tertentu melibatkan perubahan kualititaf.
Herbert Spencer (1820-1908) adalah seorang sarjana Inggris yang menulis buku pertama berjudul prinsip-prinsip sosiologi (principles of sociology) pada tahun 1896. Sebagaimana halnya dengan kebanyakan sarjan pada masanya, Spencer tertarik pada teori evolusionernya Darwin dan ia melihat adanya persamaan dengan evolusi sosial. Perubahan masyarakat melalui serangkaian tahap yang berawal dari tahap kelompok suku yang homogeny dan sederhana ke tahap masyarakat modern yang kompleks. Spencer menerapkan konsep yang terkuatlah yang akan menangnya Darwin (survival of the fittes) terhadap masyarakat. Ia berpandangan bahwa orang-orang yang cakap dan bergairah (energetic) akan memenangkan perjuangan hidup, sedang orang-orang yang malas dan lemah akan tersisih. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai “Darwinisme Social” dan banyak dianut oleh golongan kaya.
Evolusi sosial adalah serangkaian perubahan sosial dalam masyarakat yang berlagsung dalam waktu lama, yang berawal dari kelompok suku atau masyarakat yang masih sederhana dan homogen, kemudian secara bertahap menjadi kelompok suku atau masyarakat yang lebih maju, dan akhirnya menjadi masyarakat modern yang kompleks.
Teori Evolusi Menurut Herbet Spencer
Dadang supardan(155-156) menjelaskan bahwasannya dalam buku yang berjudul principles of sociology (1876-1896) Herbert Spencer, seorang sosiologi inggris mengemukakan Teori Evolusi Sosial sebagai berikut:
-
Masyarakat yang merupakan suatu organisme, berevolusi menurut pertumbuhan manusia seperti tubuh yang hidup, masyarakat bermula seperti kuman yang berasal dari massa yang dalam, segala hal dapat dibandingkan dengan massa itu dan sebagian diantaranya akhirnya dapat didekati. (Spencer dalam Lauer, 2003:80).
-
Suku primitif berkembang melalui peningkatan jumlah anggotanya, perkembangan itu mencapai suatu titik dimana suatu suku terpisah menjadi beberapa suku yang secara bertahap timbul beberapa perbedaan satu sama lain. Perkembangan ini dapat terjadi, seperti pengulangan maupun terbentuk dalam proses yang lebih luas dalam penyatuan beberapa suku. Penyatuan itu terjadi tanpa melenyapkan pembagian yang sebelumnya disebabkan oleh pemisahan.
-
Pertumbuhan masyarakat tidak sekedar menyebabkan perbanyakan dan penyatuan kelompok, tetapi juga meningkatkan kepadatan penduduk atau meningkatkan solidaritas, bahkan massa yang lebih akrab.
-
Dalam tahapan masyarakat yang belum beradab (uncivilised) itu bersifat homogen karena mereka terdiri dari kumpulan manusia yang memiliki kewenangan, kekuasaan, dan fungsi yang relatif sama terkecuali masalah jenis kelamin.
-
Suku nomaden memiliki ikatan karena dipersatukan oleh ketundukan kepada pemimpin suku. Ikatan ini mengikat hingga mencapai masyarakat beradab yang cukup untuk diintegrasikan bersama selama “selama 1000 tahun lebih “.
-
Jenis kelamin pria, didentikkan dengan simbol-simbol yang menuntut kekuatan fisik, seperti keprajuritan, pemburu, nelayan, dan lain-lain.
-
Kepemimpinan muncul sebagai konsekuensi munculnya keluarga yang sifatnya tidak tetap atau nomaden.
-
Wewenang dan kekuasaan seseorang ditentukan oleh kekuatan fisik dan kecerdikkan seseorang, selanjutnya kewenagan dan kekusaan tersebut memiliki sifat yang diwariskan dalam keluarga tertentu.
-
Peningkata kapasitaspun menandai proses pertumbuhan masyarakat. Organisasi-organisasi sosial yang mulanya masih samar-samar, pertumbuhannya mulai mantap secara perlahanlahan, kemudian adat menjadi hukum, hukum menjadi semakin khusus dan institusi sosial semakin terpisah berbeda-beda. Jadi, dalam berbagai hal memenuhi formula evolusi. Ada kemajuan menuju ukuran, ikatan, keanekaragaman bentuk, dan kepastian yang semakin besar (Spencer dalam Lauer, 2003:81).
-
Perkembanganpun ditandai oleh adanya pemisaha unsur-unsur religius da sekuler. Begitupun sistem pemerintahan bertambahkompleks, diferensiasipun timbul dalam organisasi sosial, termasuk tumbuhnya kelas –kelas sosial dalam masyarakat yang ditandai oleh suatu pembagian kerja.
Teori Evolusi dalam Perspektif ILmu Sosial
Pandangan yang menyatakan bahwa perkembangan masyarakat merupakan suatu proses pertumbuhan dan perubahan yang berkesinambungan, dapat dirunut kembali kepada pendirian penganut aliran evolusi dalam sosiologi dan psikologi. Teori klasik seperti Spancer, Durkheim, Ferdinand Tonnies, Morgan dan lain-lain merumuskan dengan tepat prinsip utama evolusi sosial ketika mereka menyatakan, pertumbuhan kuantitatif kehidupan masyarakat pada tingkat tertentu melibatkan perubahan kualititaf.
Herbert Spencer (1820-1908) adalah seorang sarjana Inggris yang menulis buku pertama berjudul prinsip-prinsip sosiologi (principles of sociology) pada tahun 1896. Sebagaimana halnya dengan kebanyakan sarjan pada masanya, Spencer tertarik pada teori evolusionernya Darwin dan ia melihat adanya persamaan dengan evolusi sosial. Perubahan masyarakat melalui serangkaian tahap yang berawal dari tahap kelompok suku yang homogeny dan sederhana ke tahap masyarakat modern yang kompleks. Spencer menerapkan konsep yang terkuatlah yang akamenangnya Darwin (survival of the fittes) terhadap masyarakat. Ia berpandangan bahwa orang-orang yang cakap dan bergairah (energetic) akan memenangkan perjuangan hidup, sedang orang-orang yang malas dan lemah akan tersisih. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai “Darwinisme Social” dan banyak dianut oleh golongan kaya.
Evolusi sosial adalah serangkaian perubahan sosial dalam masyarakat yang berlagsung dalam waktu lama, yang berawal dari kelompok suku atau masyarakat yang masih sederhana dan homogen, kemudian secara bertahap menjadi kelompok suku atau masyarakat yang lebih maju, dan akhirnya menjadi masyarakat modern yang kompleks. yang berjudul principles of sociology seorang sosiologi inggris mengemukakan Teori Evolusi Sosial sebagai berikut:
-
Masyarakat yang merupakan suatu organisme, berevolusi menurut pertumbuhan manusia seperti tubuh yang hidup, masyarakat bermula seperti kuman yang berasal dari massa yang dalam, segala hal dapat dibandingkan dengan massa itu dan sebagian diantaranya akhirnya dapat didekati. (Spencer dalam Lauer, 2003).
-
Suku primitif berkembang melalui peningkatan jumlah anggotanya, perkembangan itu mencapai suatu titik dimana suatu suku terpisah menjadi beberapa suku yang secara bertahap timbul beberapa perbedaan satu sama lain. Perkembangan ini dapat terjadi, seperti pengulangan maupun terbentuk dalam proses yang lebih luas dalam penyatuan beberapa suku. Penyatuan itu terjadi tanpa melenyapkan pembagian yang sebelumnya disebabkan oleh pemisahan.
-
Pertumbuhan masyarakat tidak sekedar menyebabkan perbanyakan dan penyatuan kelompok, tetapi juga meningkatkan kepadatan penduduk atau meningkatkan solidaritas, bahkan massa yang lebih akrab.
-
Dalam tahapan masyarakat yang belum beradab (uncivilised) itu bersifat homogen karena mereka terdiri dari kumpulan manusia yang memiliki kewenangan, kekuasaan,dan fungsi yang relatif sama terkecuali masalah jenis kelamin.
-
Suku nomaden memiliki ikatan karena dipersatukan oleh ketundukan kepada pemimpin suku. Ikatan ini mengikat hingga mencapai masyarakat beradab yang cukup untuk diintegrasikan bersama selama “selama 1000 tahun lebih “.
-
Jenis kelamin pria, didentikkan dengan simbol-simbol yang menuntut kekuatan fisik, seperti keprajuritan, pemburu, nelayan, dan lain-lain.
-
Kepemimpinan muncul sebagai konsekuensi munculnya keluarga yang sifatnya tidak tetap atau nomaden.
-
Wewenang dan kekuasaan seseorang ditentukan oleh kekuatan fisik dan kecerdikkan seseorang, selanjutnya kewenagan dan kekusaan tersebut memiliki sifat yang diwariskan dalam keluarga tertentu.
-
Peningkata kapasitaspun menandai proses pertumbuhan masyarakat. Organisasi-organisasi sosial yang mulanya masih samar-samar, pertumbuhannya mulai mantap secara perlahankemudian adat menjadi hukum, khusus dan institusi sosial semakin terpisah berbeda-beda. Jadi, dalam berbagai hal memenuhi formula evolusi. Ada kemajuan menuju ukuran, ikatan, keanekaragaman bentuk, dan kepastian
yang semakin besar (Spencer dalam Lauer, 2003). -
Perkembanganpun ditandai oleh adanya pemisaha unsur-unsur religius da sekuler. Begitupun sistem pemerintahan bertambah kompleks, diferensiasipun timbul dalam organisasi sosial, termasuk tumbuhnya kelas –kelas sosial dalam masyarakat yang ditandai oleh suatu pembagian kerja.
Menurut Spencer, masyarakat adalah organisme yang berdiri sendiri dan berevolusi sendiri lepas dari kemauan dan tanggung jawab anggotanya, dan dibawah kuasa suatu hukum. Latar belakang dari adanya gerak evolusi ini ialah lemahnya semua benda yang serba sama. Misalnya, dalam keadaan sendirian atau sebagai perorangan saja manusia tidak mungkin bertahan. Maka ia merasa diri didorong dari dalam untuk bergabung dengan orang lain, supaya dengan berbuat demikian ia akan dapat melengkapi kekurangannya.
Sebenarnya perkembangan masyarakat itu telah terjadi sejak zaman dahulu kala bahksn sejak manusia pertama hidup dibumi.Pada abad ke-19 itu pekembangan manusia telah mencapai klimaks.
Herbet Spancer memiliki pandangan tentang perusahaan yang terjadi pada suatu masyarakat dalam bentuk perkembangan yang linier menuju kea arah yang positif.
Teori evolusi dalam konteks sosial itu menggambakan perkembangan masyarakat. Antara lain :
-
Teori evolusi menganggap bahwa perubahan social merupakan gerakan searah seperti garis lurus. Masyarakatnya berkembang dari masyarakat primitive menuju masyarakat maju.
-
Teori evolusi membaurkan antara pandangan subjektif tentang nilai dan tujuan akhir perubahan social. Perubahan menuju bentuk masyarakat modern, merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu masyarakat modern merupakan bentuk masyrakat ynang dicita-citakan.
Spencer juga membedakan empat tahap evolusi masyarakat:
-
Tahap penggandaan atau pertambahan. Baik tiap-tiap mahluk individual maupun tiap-tiap orde social dalam keseluruhannya selalu bertumbuh dan bertambah
-
Tahap kompleksifikasi. Salah satu akibat proses pertambahan adalah makin rumitnya struktur organisme yang bersangkutan. Struktur keorganisasian makin lama makin kompleks.
-
Tahap Pembagian atau Diferensiasi. Evolusi masyarakat juga menonjolkan pembagian tugas atau fungsi, yang semakin berbeda-beda. Pembagian kerja menghasilkan pelapisan social (Stratifikasi). Masyarakat menjadi terbagi kedalam kelas-kelas sosial.
-
Tahap pengintegrasian. Dengan mengingat bahwa proses diferensiasi mengakibatkan bahaya perpecahan, maka kecenderungan negative ini perlu dibendung dan diimbangi oleh proses yang mempersatukan. Pengintegrasian ini juga merupakan tahap dalam proses evolusi, yang bersifat alami dan spontan- otomatis. Manusia sendiri tidak perlu mengambil inisiatif atau berbuat sesuatu untuk mencapai integrasi ini. Sebaiknya ia tinggal pasif saja, supaya hukum evolusi dengan sendirinya menghasilkan keadaan kerjasama yang seimbang.
Spencer juga menawarkan teori evolusi dari masyarakat militan ke masyarakat industri. Sebelumnya, struktur masyarakat militant dianggap hanya bertujuan perang dalam rangka bertahan dan menyerang. Kendati Spancer bersikap kritis terhadap perang, ia merasa bahwa pada tahap awal perang berfungsi menyatakan masyarakat (misalnya, melalui penaklukan masyarakat yang terstruktur guna melakukan perang. Walaupun Spencer dengan lingkunganlah yang akan bertahan hidup, sedangkan masyarakat yang tidak mampu menyesuaikan diri terpaksa menemui ajalnya. Hasil proses ini adalah peningkatan kemampuan menyesuaikan diri masyarakat secara keseluruhan.