Apa yang dimaksud dengan teknik cangkok jaringan ikat subepitel?

Cangkok jaringan ikat disebut juga cangkok jaringan ikat subepitel atau cangkok jaringan ikat bebas, merupakan tipe kedua dari cangkok jaringan lunak bebas (free soft tissue graft).

Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel


Langer dan Calagna (1980) memperkenalkan teknik cangkok jaringan ikat subepitel untuk penutupan akar gigi yang tersingkap dan peninggian linggir. Saat ini teknik ini banyak digunakan sebagai cangkok jaringan lunak dalam bedah plastik periodontal. Penambahan jaringan ikat dibawah flep pedikel menghasilkan rata-rata penutupan akar gigi sebanyak 89.3% dan merupakan teknik yang terbaik diantara cangkok jaringan lunak dan ini merupakan alasan yang menyebabkan teknik ini dan variasinya begitu popular.

Definisi

Cangkok jaringan ikat subepitel adalah suatu teknik yang mengkombinasikan cangkok jaringan ikat bebas dengan cangkok jaringan lunak pedikel, dimana cangkok jaringan ikat bebas ditempatkan pada daerah resesi dan ditutup dengan menggunakan flep pedikel.

Teknik cangkok jaringan ikat subepitel merupakan pemindahan jaringan dari daerah donor ke daerah resipien dan yang diambil adalah sebagian lamina propia tanpa mengikutsertakan seluruh lapisan epitel. Pada saat pengambilan bahan cangkok, bagian submukosa yang ikut terbawa harus dibuang, agar didapat regenerasi yang optimal.

Pengambilan jaringan donor dari jaringan ikat subepitel di palatum
memerlukan pengetahuan yang menyeluruh mengenai palatum.

Indikasi dan Kontraindikasi Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel

Teknik cangkok jaringan ikat diindikasikan untuk :

  1. Daerah donor yang inadekuat untuk horizontal sliding flep.
  2. Resesi gingiva luas yang terisolasi.
  3. Akar gigi yang tersingkap multiple.
  4. Akar gigi yang tersingkap multiple dengan gingiva cekat minimal.
  5. Resesi yang bersebelahan dengan daerah edentulus yang memerlukan linggir tambahan.

Kontraindikasi bagi teknik cangkok jaringan ikat subepitel adalah :

  1. Jika resesi bersebelahan dengan difek intraboni.
  2. Kebersihan mulut yang buruk.
  3. Daerah resipien kurang dari 1 mm dan daerah donor yang kurang dari 2 mm.
  4. Difek resesi klas III dan IV atau resesi mencapai mesiodistal yang disertai sempitnya daerah resipien yang tersisa.

Prosedur Kerja Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel

Prosedur teknik cangkok jaringan ikat pertama kali diperkenalkan oleh Langer B. dan Langer L. yang lebih dikenal dengan teknik Langer dan Langer. Teknik ini di buat untuk resesi multiple yang lebar yang biasanya terdapat di maksila, dimana penutupan akar gigi sulit untuk dilakukan Tahapan prosedur teknik ini adalah seperti berikut:

  1. Anastesi

  2. Persiapan daerah resipien

    Flep ketebalan sebagian dibuat dengan dua insisi vertikal ditempatkan setengah sampai satu gigi lebih luas secara mesio distal berbanding area resesi gingiva. Tepi koronal flep pertama diinsisi sulkular horizontal dan papila interproksimal dibiarkan utuh. Diseksi flep dibuat dengan ketebalan sebagian meninggalkan jaringan ikat pada tulang dan permukaan akar.

    Sewaktu memperpanjang flep kearah lipatan mukobukal harus dilakukan dengan hati-hati
    tanpa terjadi perforasi yang dapat berakibat serius pada suplai darah.

  3. Persiapan daerah donor.

    Tempat pembedahan kedua dilakukan pada palatum. Panjang dari donor ditentukan oleh lebar gigi yang akan ditutup. Pertama, insisi horizontal dibuat kirakira 5 hingga 6 mm dari tepi gingiva gigi maksila, dilanjutkan pada daerah apikal dengan insisi bevel terbalik terhadap tulang alveolar.

    Insisi paralel horizontal kedua dibuat 1.5 hingga 2 mm secara koronal pada insisi pertama. Dilanjutkan kearah apikal sehingga bertemu dengan dasar dari insisi pertama. Insisi vertikal dapat dibuat dibagian insisi horizontal tersebut dimana pemotongan jauh dari cangkok jaringan ikat dan dapat membentuk penutupan luka. Jaringan ikat dan epitelium diantara kedua insisi horizontal dieksisi dan semua jaringan lemak (adipose) disingkirkan. Berbeda dengan prosedur peninggian linggir dimana jaringan ini tidak perlu disingkirkan. Sebagai tambahan, bagian epitelium yang diambil bersama donor jaringan ikat tidak disingkirkan bertujuan untuk menutup akar gigi yang tersingkap. Hal ini menghasilkan batas yang halus diantara permukaan akar dengan epithelium. Flep palatal diposisikan kembali kemudian dijahit dengan segera setelah pengambilan donor bagi mengurangi ukuran gumpalan darah yang dapat menyebabkan terjadinya nekrosis pada jaringan.

  4. Penempatan cangkok jaringan ikat pada daerah resipien.

    Gabungan epithelial dan cangkok jaringan ikat ditempatkan pada akar yang tersingkap dan dijahit. Donor jaringan ikat dan epithelium dijahit sampai ke bawah interproksimal jaringan ikat, dengan menggunakan benang 4-0 yang terbuat dari sutera dan CE-2 atraumatic needle atau chromic gut dengan CE-2 atraumatic needle. Flep ketebalan sebagian resipien diposisi ke koronal untuk menutup cangkok sebanyak mungkin, kemudian dijahit.

  5. Penutupan cangkok jaringan ikat

    Daerah resipien ditutup dengan menggunakan pembalut periodontal dan pada hari ke tujuh pembalut periodontal dibuka. Pasien diinstruksikan tentang manajemen pasca bedah. Pembalut tambahan tidak diperlukan dan teknik plak kontrol yang normal diteruskan. Selama fase penyembuhan, pada daerah cangkok mungkin terjadi penebalan ; namun hal ini akan berkurang seiring waktu sehingga gingivoplasti diperlukan untuk membentuk kembali ketebalan yang berlebihan itu.

Keuntungan dan Kerugian Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel


Keuntungan Dari Teknik Cangkok Jaringan Ikat Subepitel :

  1. Memperoleh penutupan akar gigi yang baik.
  2. Dapat mengoreksi konkavitas linggir yang edentulus.
  3. Warna dan kontur yang estetis dengan jaringan sekitar.
  4. Menghalang terjadinya penyembuhan berupa keloid dari jaringan yang dicangkok.
  5. Memperoleh suplai darah ganda yaitu dari periosteum dan dari flep sehingga cukup untuk mensuplai darah ke seluruh cangkok.
  6. Hanya satu prosedur dengan sedikit trauma pada daerah donor.

Diantara keuntungan lain dari teknik cangkok jaringan ikat subepitel berdasarkan beberapa penelitian adalah :

  1. Reduksi pada kedalaman probing.
  2. Reduksi pada kedalaman resesi.
  3. Perbaikan dalam level perlekatan.
  4. Menghalang terjadinya resesi gingiva pasca bedah.
  5. Meningkatkan perlekatan jaringan berkeratin.

Kerugian dari teknik cangkok jaringan ikat subepitel :

  1. Dibutuhkan gingivoplasti pada kasus tertentu
  2. Harus mempunyai keterampilan.
  3. Mempunyai resiko untuk terjadi nekrosis pada cangkok pada kasus resesi yang parah karena memerlukan lebih tranfusi vaskular pada area yang luas.
  4. Sulit dilakukan pada kasus anatomi palatal donor yang tidak konsisten.
  5. Sulit dilakukan pada kasus vestibulum dangkal disertai tanpa perlekatan gingiva berkeratin dan perlekatan frenulum yang kuat.
1 Like